Gubernur Sutarmidji Apresiasi Turunnya Angka Kejahatan dan Puji Gaya Kapolda

Midji juga menilai bahwa Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono yang memimpin Polda Kalbar saat ini merupakan tipe pengayom.

Penulis: Ferryanto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/ferryanto
Gubernur Kalbar Sutarmidji saat tunjukan barang bukti narkoba jenis sabu sebelum di musnahkan di mesin incenerator. Selasa (31/12/2019). 

PONTIANAK - Gubernur Kalbar Sutarmidji mengapresiasi kinerja Polda Kalbar yang mampu menekan angka kejahatan di Kalbar sepanjang tahun 2019.

Hal ini di sampaikannya setelah menghadiri konferensi Pers kinerja Polda Kalbar di Mapolda Kalbar, Selasa (31/12/2019).

"Sepanjang 2019 jajaran Polda banyak dapat penghargaan, dan ini kunci penilaian Polda itu kita lihat, tingkat kejahatan menurun, semua menurun," ujarnya.

Selain itu, Midji juga mengatakan bahwa pada tahun 2019 ini, tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian khususnya Polda Kalbar semakin hari semakin tinggi.

Gelar Konfrensi Pers Akhir Tahun, Kapolda: Kasus Narkoba Turun, Jumlah Barang Bukti Meningkat

"Tingkat kepercayaan publik terhadap Polda itu lebih tinggi di bandingkan dengan yang lain lain, inilah modal dasar untuk memacu, saya rasa tahun depan bisa menjadi sangat baik," katanya.

Kemudian, Midji juga menilai bahwa Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono yang memimpin Polda Kalbar saat ini merupakan tipe pengayom dan memiliki gaya komunikasi yang mudah di pahami masyarakat.

"Kita juga lihat gaya kepemimpinan bapak Kapolda ini mengayomi, dan bahasa komunikasinya bahasa yang di gunakan masyarakat setiap hari," terang Midji.

Kasus Tipikor Menurun

Di tahun 2018 Polda Kalbar menangani sebanyak 28 kasus tindak pidana korupsi dengan total kerugian Negara sebesar Rp2.090.159.400 sedangkan tahun 2019 Polda Kalbar menangani sebanyak 26 kasus dengan total kerugian Negara mencapai Rp.7.282.036.280;

Hal ini di ungkapkan langsung oleh Kapolda Kalbar, Irjen Didi Haryono saat memimpin konfrensi pers di Mapolda Kalbar, Selasa (31/12/2019).

Didi Haryono menjelaskan bahwa kendati jumlah kasus tipikor menurun di tahun 2019, namun jumlah keuangan Negara yang berhasil diselamatkan meningkat menjadi sebanyak Rp.11.894707.063, sedangkan pada tahun 2018 pihak Polda berhasil menyelamatkan Rp.4.023.602.520.

Disaat yang bersamaan, Kapolda juga menyampaikan tentang jumlah penanganan kasus Karhutla di wilayah Kalbar selama 2 tahun terakhir.

Tahun 2018 jumlah kasus karhutla yang di tangani Polda Kalbar sebanyak 29 kasus, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 70 kasus, dengan rincian 7 kasus melibatkan korporasi dan 63 kasus perorangan.

Jumlah tersangka kasus karhutla di tahun 2018 sebanyak 39 tersangka; sedangkan di tahun 2019 meningkat menjadi 77 tersangka, Sepanjang tahun 2019 polda kalbar dan jajaran telah melakukan penyegelan terhadap 31 perusahaan yang terlibat kasus karhutla.

Didi Haryono menyampaikan bahwa konfrensi pers yang di gelar pada penghujung tahun 2019 ini merupakan bukti wujud akuntabilitas Polda Kalbar kepada masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved