CEK FAKTA - Gempa Megathrust Disertai Tsunami Melanda Indonesia di Malam Tahun Baru 2020
Dalam video itu disebutkan tsunami akan melanda daerah di pulau Sumatera itu pada malam pergantian tahun 2019 atau tepatnya malam Tahun baru 2020.
"Sepertinya wali kota belum paham antara gelombang tinggi dan tsunami," ujarnya singkat saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).
Prakiraan gelombang tinggi untuk wilayah Bengkulu hari ini, Rabu (25/12/2019) ada di level rendah.(BMKG).
Sementara info prakiraan tinggi gelombang yang tersedia di laman BMKG untuk seluruh Indonesia, termasuk Bengkulu, baru tersedia untuk hari ini sampai tanggal 28 Desember 2019.
Dan untuk wilayah Bengkulu, gelombang laut hari ini dan esok diprediksi ada di level rendah (0,5-1,25 meter).
Sementara pada 27 dan 28 Desember gelombang laut diperkirakan ada di level sedang (1,25-2,50 meter).
Kendati demikian, berdasarkan keterangan tertulis dari BMKG, wilayah Bengkulu pada tanggal 23-29 Desember 2019 akan dilanda hujan lebat yang mungkin disertai dengan kilat disertai angin kencang.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Untuk mengetahui informasi terkini terkait cuaca, masyarakat dapat mengakses informasi terbaru yang dikeluarkan BMKG.
Baik di laman www.bmkg.go.id, atau di media sosial BMKG Twitter dan Instagram di akun @infoBMKG.
Ada Hoaks Laut Retak
Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) juga membantah adanya isu potensi gempa yang akan terjadi di Pulau Jawa sebagaimana diunggah oleh akun Facebook Muhammad Alexander Zen.
Dalam unggahannya di tanggal 20 Desember 2019, akun tersebut menuliskan sebuah informasi panjang yang menjelaskan dua buah foto udara yang seolah menunjukkan adanya retakan di permukaan air laut.
Tidak disebutkan dengan jelas di mana foto laut yang disebut retak tersebut diambil.
Namun ia menyebut akan ada potensi gempa di Pulau Jawa sebagaimana dijelaskan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Berikut potongan narasi yang dituliskan: