Ahmad Dahlan Nahkodai GP Ansor Singkawang Periode 2019-2023.

GP Ansor Kota Singkawang ke depan akan melakukan pembenahan-pembenahan di internal organisasi.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/GP Ansor Singkawang
Ketua Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Singkawang periode 2019-2023, Ahmad Dahlan. 

SINGKAWANG - Ahmad Dahlan terpilih kembali menjadi Ketua Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Singkawang periode 2019-2023.

Ia berkomitmen untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan, dalam menjalankan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi.

"Di samping itu kita selalu melakukan yang terbaik serta menjalin hubungan baik kepada semua kalangan, artinya Ansor selalu bermitra dengan semua kalangan baik dengab pemerintah,TNI, Polri, sosial masyarakat dan lain-lain," katanya, Senin (16/12/2019).

GP Ansor Kota Singkawang ke depan akan melakukan pembenahan-pembenahan di internal organisasi.

GP Ansor Wisata Religi Ke Makam Raja Sanggau di Mengkiang

Selain itu akan melakukan program jangka pendek dan jangka panjang dalam roda organisasi demi memantapkan Ansor ke depan.

"Kami juga mohon doa dan kerja samanya dari semua unsur, karena tanpa dari itu semua setiap organisasi apa pun tak akan maju dan berkembang," harap Ahmad.

GP Ansor Kubu Raya

GP Ansor Kubu Raya sukses melaksanakan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) bagi calon anggota Banser ke V di Ponpes Miftahul Ulum, Sungai Ambanga, Kecamatan Sungai Raya.

Diklatsar ini diakhiri dengan upacara pembaiatan dengan Insfektur Upacara, Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo, juga Muhtasar PCNU Kubu Raya.

Dalam acara pembaitan tersebut juga dihadiri pengasuh uPonpes Miftahul Ulum KH Hasyim As'ari yang membaiat para calon anggota Banser, Rois dan Ketua MWC NU Sungai Raya dan juga kepala desa Sungai Ambanga.

Dalam amanahnya, Sujiwo mengatakan selamat untuk semua peserta Diklatsar V yang sudah selesai mengikuti pelatihan selama tiga hari ini

Ia menuturkan tidaklah mudah untuk diikuti dan setelah dibaiat semua resmi menjadi bagian dari keluarga besar Ansor Banser Kubu Raya.

Sujiwo menambahkan bahwa hari ini tidak lagi khawatir dengan serangan negara negara luar, karena pertahanan sudah cukup kuat, tetapi yang perlu di waspadai adalah kelompok kelompok intoleransi dan radikalis yang tidak henti hentinya ingin mengganti ideologi negara.

Kontribusi para ulama dan santri NU sudah tidak diragukan lagi dalam mempertahankan NKRI ini, terbukti peristiwa besar bangsa ini tidak terlepas dari peran ulama dan santri Nahdlatul Ulama, diantaranya perang hebat 10 November 1945 yang tidak bisa terpisahkan dengan resolusi jihad NU yang difatwakan oleh Hasyim As'ari sang pendiri NU tanggal 22 Oktober 1945 yang hari ini sudah ditetapkan menjadi hari santri nasional oleh pemerintah.

Peristiwa pemberontakan 1948 di madiun Ansor Banser bersama TNI Polri menjadi garda terdepan melawan para pemberontak dan peristiwa pemberontakan PKI 1965 pun juga Banser NU bersama aparat keamanan saat itu juga menjadi garda terdepan menjaga mempertahankan NKRI.

"Sehingga banser hari ini khususnya yang baru mengikuti pelatihan dasar tetap harus istiqomah manjaga dan merawat NKRI yang ditempati bersama ini, jangan ragu dan minder dengan fitnah dan bulli di medsos, yang terpenting tetap ikhlas mengabdi untuk kemaslahatan bersama,"pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved