Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat Ungkap Momen Hafal al Quran Lengkap dengan Ayat dan Posisi di Mushaf

Hal itu terjadi setelah ayahnya meninggal dunia. Kejadian tak biasa ini dirasakan sendiri oleh Ustadz Adi Hidayat.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin

Ustadz Adi Hidayat menceritakan momen dirinya menghafal Quran lengkap dengan nomor ayat dan letak posisi dalam kegiatan Sehari Bersama al Quran di Jakarta Islamic Center, Minggu (15/12/2019).

UAH, sapaan Ustadz Adi Hidayat menceritakan hal itu berawal dari ayahnya yang luar biasa memberikan perhatian.

Ayahnya mengajar di Musholla kecil. Dirinya selalu dibawa dalam pelajarannya.

"Beliau mengajar, saya tidur. Sekarang kami gantian. Saya mengajar beliau istirahat tak pernah ganggu lagi," kata Ustadz Adi Hidayat.

Saat itu, setiap pulang dirinya digendong sampai ke rumah.

"Saya pernah pura-pura tidur untuk tahu apa yang akan ayah saya lakukan ketika saya pura-pura tidur. Tetap dijaga. Sampai di rumah ditidurkan, saya tertawa," kata UAH.

Ketika itu apa yang terjadi? Ayahnya kemudian mengajak bercanda, bukan marah. 

Tiba waktunya UAH masuk pesantren. Saat itu ayahnya sudah terkena komplikasi.

"Sakit berat luar biasa, terbaring lemah di rumah sakit. Untuk bangunpun sulit. Lalu saya dipanggil untuk mendekat," katanya.

"Saya fikir apa yang mau dikatakan? Tiba-tiba memeluk saya dengan erat. Beliau katakan satu kalimat, yang sampai saat ini masih membekas dalam jiwa saya," ceritanya. 

"Beliau katakan, nak mohon maaf. Bapak nggak bisa ngantar ke pesantren. Lalu tiba-tiba dokter datang mengatakan, mungkin seminggu atau dua minggu. Saya nggak paham," ujar UAH.

Ustadz Adi Hidayat kemudian masuk pesantren di Garut. Sepekan, mau masuk dua pekan dirinya diminta keluar dari kelas.

"Saya masih ingat, subuh saat itu. Masih pakai seragam putih hitam. Di luar kakak saya sudah menunggu. Kemudian saya harus pulang," katanya. 

"Baik saya bilang. Saya tanya kakak saya bagaimana ayah, beliau nggak mau jawab," jelasnya.

Sampai di Bandung pamannya mengatakan mungkin nggak akan terkejar.

"Ayah mungkin sudah dimakamkan. Saya baru tahu ayah saya meninggal saat itu. Sampai ke rumah ternyata sudah Maghrib menjelang Isya," paparnya. 

"Saya pulang, saya dapati ibu saya di ruang tengah sedang duduk dan saya menahan untuk tidak sedikitpun mengeluarkan air mata demi membahagiakan ibu saya. Saya peluk ibu saya, saya temani tidur," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Itulah terakhir saya melihat ayah saya di mimpi. Datang mengenakan kemeja biru, tersenyum kemudian melambaikan tangannya lalau pergi," kata UAH. 

"Besoknya, bahkan baju-baju terbaiknya diberikan ke sahabatnya," cerita Ustadz Adi Hidayat

"Kitab-kitabnya juga demikian. Tapi saya masuk kamarnya, saya melihat ternyata beliau sudah menyiapkan kitab-kitab yang justru itu dipelajari oleh saya di pesantren," ujarnya.

Tapi ada satu yang menarik perhatiannya waktu itu adalah mushaf berwarna biru yang diwariskan ayahnya dan disimpan di tempat tertentu.

"Saya bawa mushaf itu keluar, ke ruang tamu. Di satu Duha saya menghadap ke arah kiblat lalu saya buka kemudian saya katakan Ya Allah saya sudah tidak mampu lagi membahagiakan ayah saya saat di dunia ini," katanya.

"Maka mohon berikan saya ya Allah taufik, bimbingan kemampuan untuk menghafal Quran ini dan mengamalkannya dan jadikan setiap huruf yang saya hafalkan, melahirkan pahala untuk ayah dan ibu saya," jelasnya.

"Air mata saya keluar pada saat itu. Lalu saya mulai kemudian membaca tanpa terasa setiap yang dibaca masuk ke kepala. Masuk. Masuk," paparnya.

"Saya tak bisa melupakan dengan ayatnya, dengan nomornya, dengan posisinya, masuk begitu saja," jelas UAH.

Sampai pulang kemudian ke pesantren, di situ dirinya dan santri lain diminta untuk menghafalkan delapan ayat.

"Saya diminta untuk membacakan ayat yang telah dihafal, lisan saya nggak bisa berenti mengucapkan Quran sampai 40 ayat terus. Guru saya mengatakan, sudah nak selesai. Kamu duduk di sini, bapak keluar. Berikan nilai kepada teman-teman yang ada di sini," ceritanya.

Pada kesempatan yang sama, Ustadz Adi Hidayat membagikan tips atau cara mudah menghafal al Quran.

Berikut cara mudah menghafal Quran menurut Ustadz Adi Hidayat:

1. Meluruskan Niat

Apapun yang ingin kita kerjakan khususnya ingin menghafal quran maka niat pertama luruskan semua karena Allah SWT saja.

Jangan-jangan selama ini susah menghafal Quran karena niatnya beda.

Ingin dapat sertifikat, pingin umroh, pengen haji, pengen juara MTQ, pengen juara MHQ, pengen disebut hafidz. Buat apa?

Kalau sudah karena Allah SWT, bebannya berkurang di pundak kita. Terserah Allah SWT.

"Menghafal Quran itu nggak usah karena pengen jadi hafidz. Kalau pengen jadi hafidz, ganti nama saja," kata UAH.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan, tidak usah berfikir mendapat gelar al Hafidz. 

"Lillah. Nanti Allah sendiri yang mengangkat kita. Nggak minta dikasi. Tiba-tiba orang sebut saja al Hafidz," kata UAH.

UAH menegaskan, kalau sudah semua karena Allah, jika menemui kesulitan nanti Allah yang akan memudahkan semuanya.

2. Menghadirkan Motivasi

Hadirkan motivasi dalam menghafal al Quran.

Pertama, motivasi terbaik kata Allah dalam al Quran coba niatkan menghafal al Quran itu minimal untuk membahagiakan orangtua.

Niatkan. itu motivasi terbaik. 

Tidak ada kebahagiaan terbaik untuk diberikan kepada orangtua kecuali mengangkat mereka dengan al Quran.

3. Meningkatkan Takwa

4. Memperbanyak doa

5. Mencari guru

6. Meluangkan waktu

Simak selengkapnya dalam video berikut ini:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved