RSUD Kayong Utara Sulit Datangkan Dokter Spesialis, Hanya Ada Dokter Anak, Kebidanan dan Anestesi
Maria lantas membeberkan sejumlah sebab yang melatar belakangi kekosongan tersebut.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Madrosid
KAYONG UTARA - RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara masih kesulitan mendatangkan tenaga dokter spesialis.
Kepala RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara, Maria Fransisca Antonelly mengungkapkan, tenaga spesialis yang saat ini ada hanya dokter anak, kebidanan kandungan, dan anestesi.
Sementara yang masih kosong, yakni spesialis penyakit dalam dan bedah.
Maria lantas membeberkan sejumlah sebab yang melatar belakangi kekosongan tersebut.
Salah satunya, belum banyak dokter spesialis yang berminat bekerja di RSUD Kayong Utara.
Padahal, kata Maria, pihaknya telah menaikkan insentif hingga seratus persen untuk menarik minat dokter spesialis.
• Maria: RSUD Kayong Utara Perlu Fasilitas Bank Darah
"Tapi kembali lagi kepada dokter spesialisnya. Apakah mereka mau mencoba di Kayong atau lihat dulu. Kebanyakan belum tahu," papar Maria di Sukadana, Jumat (6/12/2019).
Maria menambahkan, sebab lainnya, program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) Pemerintah Pusat sudah tidak lagi berjalan.
Program tersebut telah diganti dengan pendayagunaan dokter spesialis.
"Akibatnya, oleh karena tidak diwajibkan, nah ini tergantung pilihan dari dokter spesialis itu sendiri, mau ke Kayong atau tidak," ujar Maria.
Perlu Bank Darah
Kepala RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara, Maria Fransisca Antonelly menyebut mereka sangat membutuhkan adanya fasilitas bank darah.
Maria mengatakan, tindakan medis berupa operasi terhadap pasien memiliki risiko kehilangan darah dalam jumlah banyak.
"Kita selama ini kesulitan untuk pengadaan darah tersebut, sehingga kalau yang kadar HB tertentu kita harus rujuk, untuk antisipasi," ungkap Maria di Sukadana, Jumat (6/12/2019).
• Gegertani Apresiasi Kelompok Tani Milenial Sambas
Maria menyebut akan mengupayakan pembangunan bank darah lewat dana apapun pada 2020.
"Jadi itu mutlak harus ada bank darah itu. Jadi kita akan upayakan di 2020, dengan cara, dana apapun kita akan upayakan itu," ujar Maria.
Status BLUD
Rumah Sakit Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara resmi menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), setelah diresmikan Bupati Citra Duani di Istana Rakyat, Sukadana, Jumat (6/12/2019).
Atas perubahan status itu, Citra mengatakan, pihak rumah sakit kini diberi keleluasaan mengambil keputusan sendiri.
Mereka tidak lagi bergantung kepada Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana.
"Kemudian kalau misalnya selama ini obat habis, alat-alat habis harus ke Dinas Kesehatan, sekarang dia ndak," kata Citra.
Citra Duani menerangkan, pihak rumah sakit pun kini diberi keleluasaan mengambil kebijakan.
• Susunan Pemain Persebaya Vs Bhayangkara FC Liga 1, Ruben Sanadi Cs Tekad Jaga Tren Tak Terkalahkan
Namun, untuk hal-hal yang bersifat strategis, tetap harus dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan maupun kepala daerah.
Citra menyebut perubahan status tersebut sebagai upaya pemerintah untuk lebih memajukan pelayanan rumah sakit.
"Jadi ini adalah dalam upaya kita untuk memajukan pelayanan di rumah sakit, lebih memajukan," ujar Citra Duani.
Pada peresmian itu, hadir juga sejumlah pejabat daerah terlihat hadir di acara tersebut, diantaranya Kepala RSUD Sulan Muhammad Jamaludin I, Maria Fransisca Antonelly, Kapolres Kayong Utara, AKBP Asep Irpan Rosadi, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Bambang Suberkah, dan Anggota DPRD Kayong Utara, Dedy Efendy.