Ketua Komisi IV Pastikan Pembangunan Tahap Awal RSUD Soedarso Tidak Ada Masalah
Walaupun diakuinya, untuk pembangunan turap dan jembatan diprediksi tidak selesai tepat waktu.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Ketua Komisi IV DPRD Kalbar, Subhan Nur memastikan untuk pembangunan tahap awal RS Soedarso Pontianak tidak ada masalah.
"Kalau untuk tahapan pembangunannya kita lihat tadi dilapangan tidak ada masalah, karena sudah ada audit BPK."
"Jika ada aspek temuan, silahkan nanti kita juga akan berkoordinasi dengan KPK," jelasnya, Rabu (11/12/2019).
Walaupun diakuinya, untuk pembangunan turap dan jembatan diprediksi tidak selesai tepat waktu.
• RSUD Soedarso Berbenah, Pelayanan Kesehatan Warga Tuntas di Kalbar
"Pembangunan kedepan yang turap kita lihat kemungkinan tidak selesai dengan kontrak yang ada, tapi apakah ini bisa diatasi dengan regulasi yang ada."
"Pada aspek teknis kita mohon penjelasan dan akan kita bawa dalam rapat kerja untuk mengambil kesimpulan," paparnya.
Lebih lanjut, ia pun meminta untuk rekan-rekannya disatu komisi melakukan pengawasan terhadap pembangunan infrastruktur yang ada dan menggunakan APBD.
"Kita juga akan minta kepada kawan-kawan dalam rangka reses didapil masing-masing khusus di komisi IV memonitoring pengerjaan yang sifatnya dibiayai APBD Provinsi," pungkasnya.
Targetkan Pembangunan Selesai 2020
Gubernur, H. Sutarmidji bersama Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso, Sabtu (20/7) lalu.
Dalam tinjaun itu, H. Sutarmidji menargetkan untuk pembangunan gedung RSUD. Soedarso enam lantai dicanangkan selesai pada bulan September tahun 2020.
“Saya berharap semua kegiatan pembangunan fisik yang sekarang sudah mulai dan lima September tahun 2020 sudah selesai semuanya," ungkapnya.
Tak hanya itu dirinya juga optimis akan menaikkan status RSUD Soedarso, peningkatan status ini guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kalbar dan nasional. Dimana RSUD Soedarso juga merupakan rumah sakit rujukan tingkat nasional.
Serta untuk ruang pelayanan kepada pasien, ia tidak akan menerapkan ruangan berkelas agar masyarakat bisa terlayani secara merata dalam pelayanan kesehatan.
“RSUD. Soedarso itu dalam waktu tidak lama lagi jadi tipe A, nanti rumah sakit kota juga menjadi tipe B dan saya berharap Kabupaten Kubu Raya ada rumah sakit tipe C sedangkan Kota Pontianak akan membangun rumah sakit di Siantan Hilir Tipe D. Ini akan kita sinergitaskan mudah-mudahan pelayanan kesehatan semakin baik agar masayarkaat mendapatkan jaminan kesehatan,” tuturnya.
RSUD. Soedarso nantinya akan melayani para pasien yang menggalami penyakit jantung, dimana saat ini segala peralatan medis untuk penanganan penyakit sudah siap.
“Kalo dapat bulan Agustus dapat melakukan penaganan penyakit Jantung," kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
Ditempat yang sama Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengutarakan, dirinya sangat mengapresiasi Gubernur Kalbar dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“RSUD Soedarso itu adalah rumah sakit provinsi dan tipe B yang sebentar lagi akan tipe A. Adapun kelebihan RSUD. Soedarso ini rumah sakit yang tidak menerapkan kelas dalam segi pelayanan, supaya semua pelayanan sama,” ungkap Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek.
Pada saat peninjauan di RSUD. Soedarso, ia melihat untuk segala peralatan dan fasilitas bagi para pasien penyakit jantung sudah siap dan memadai.
“Kalo untuk fasilitas dan peralatan penyakit jantung sudah memadai dan mereka sudah dipakai untuk masalah administrasi yang harus mereka selesaikan,” tuturnya.
Dirinya sangat berterimakasih kepada gubernur yang memfokuskan pelayanan kesehatan masyarakat, dimana beriringan dengan misi pemerintahan Presiden Jokowi untuk periode kedua ini adalah SDM.
“SDM itu dimulai dari kesehatan, kita tidak sehat ya tentu kita dapat pendidikan yang baik, jadi penting sekali kesehatan," tambahnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak