Warga Puringan Keluhkan Pencemaran Tumpahan Minyak di Sungai Sambas
Dari keterangan Dhika, ia pun belum mengetahui milik apakah minyak sawit itu milik dari perusahaan atau bukan.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SAMBAS - Genangan tumpahan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di penyeberangan Kubung-Penyulong, Desa Puringan Kecamatan Teluk Keramat dikeluhkan oleh masyarakat setempat.
Disampaikan oleh salah satu warga Desa Puringan, Dhika meminta pemerintah untuk segera turun lapangan, memantau dan melakukan pengecekan terhadap kualitas air.
"Ya, karena air inikan menyangkut hidup orang banyak, dimana air ini merupakan kebutuhan hidup masyarakat. Sehingga kualitas air di Desa kami ini perlu segera dilakukan pengecekan," ujarnya, Rabu (4/12/2019).
Dhika mengungkapkan, kejadian itu diketahui oleh masyarakat pada pagi tadi.
• Gudang Minyak Kelapa Punggur Kecil Terbakar, Ini Keterangan Kapolsek
Dimana air sungai Sambas terlihat bercampur dengan minyak.
Dari keterangan Dhika, ia pun belum mengetahui milik apakah minyak sawit itu milik dari perusahaan atau bukan.
"Ketahuannya tadi, belum diketahui milik siapa minyak yang tumpah ini," tutupnya.
Tumpahan Minyak di Tanjung Hulu
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Dinas Perhubungan (Dishub) Toro, menyampaikan terkait kejadian solar tumpah di sepanjang Jl. Tanjung Hulu tepat di depan Masjid Taman Yasmin III Darussalam, Kamis (25/7/2019) sore tidak diketahui dari kendaraan apa solar tersebut tumpah.
Dijelaskan pihaknya mendapatkan informasi dari media sosial dan kemudian langsung menunju lokasi kejadian dan membantu mengamankan pemadam kebakaran dalam proses penyiraman jalan untuk membersihkan solar yang tumpah.
"Kami mendapatkan informasi dari media, yang dikirim ke grup perhubungan dan langsung ke lokasi membantu pemadam kebakaran Hikmah."
"Untuk kejadian pasti nya kita tidak tau, yang pasti kita membantu mengamankan jalan saja, saat rekan-rekan pemadam kebakaran menyiram jalan," ujar Toro.
Hal serupa juga di sampaikan anggota pemadam kebakaran Hikmah, Wendi.
Ia yang merupakan warga setempat mengaku mengetahui kejadian tersebut dari warga lainnya dan langsung melakukan penyiraman dibantu oleh anggota Damkar lainnya sekitar pukul 19:00 WIB.
Wandi menuturkan setidaknya ada 8 orang warga sekitar yang terjatuh akibat jalan licin tersebut.
Beruntung tidak ada korban yang luka parah. Jalanan pun sudah selesai dibersihkan sekitar pukul 20:00 WIB.
Pencemaran Limbah di Pontianak
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menuturkan saat ini pencemaran limbah di Kota Pontianak sudah memprihatinkan dan itu terbukti tidak ada lagi ikan yang ada di saluran parit.
Kondisi penduduk yang semakin padat sangat mempengaruhi limbah, pesatnya pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi lingkungan.
"Khusus air limbah ini, saya sangat tunggu karena program bersifat komunal tidak efektif mengingat biaya yang besar dan dibebankan pada masyarakat," ucap Edi Kamtono, Kamis (12/9/2019).
Ditambah pola masyarakat yang kurang paham mengenai sanitasi membuat pencemaran dan limbah mencemari.
Edi berharap kajian dalam FGD ini dapat menghasilkan FS dan DED yang bermanfaat bagi Pontianak untuk menangani limbah.
"Saya berharap dari Kementerian PUPR dapat memberikan solusi dalam pengelolaan limbah di Pontianak," ucap Edi. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak