Kerap Beralasan Pemeliharaan, Dewan Minta PLN Kalbar Evaluasi Kinerja PLN UP3 Ketapang
Ia pun menilai kinerja PLN UP3 Ketapang mengecewakan. Hal ini tergambar dengan pemadaman listrik yang kerap terjadi.
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Maudy Asri Gita Utami
KETAPANG - Anggota DPRD Ketapang, Antoni Salim juga membenarkan terkait seringnya terjadi pemadaman listrik dalam sepekan ini khususnya di Kota Ketapang.
Ia pun menilai kinerja PLN UP3 Ketapang mengecewakan.
Hal ini tergambar dengan pemadaman listrik yang kerap terjadi.
“Kalau dulu pemadaman tidak separah ini, kalau sekarang boleh ditanya ke semua masyarakat Ketapang pasti semua mengeluhkan kondisi pemadaman listrik yang dilakukan PLN Ketapang setiap harinya,” kata politisi PDIP tersebut, Minggu (01/12/2019).
• Sudah Sepekan Terjadi Pemadaman Bergilir, Kinerja PLN UP3 Ketapang Dinilai Semakin Buruk
Antoni juga menyesalkan kalau selama ini PLN UP3 Ketapang sangat mudah melontarkan permintaan maaf atas pemadaman yang meresahkan warga, tanpa mau memberikan solusi konkrit atas kondisi kelistrikan yang terjadi di Ketapang saat ini.
Terlebih menurut Antoni, masyarakat pasti sudah bosan mendengar alasan pemadaman akibat perawatan mesin.
“Kita bosan setiap pemadaman alasannya perawatan, apakah benar itu perawatan atau defisit daya, PLN harus transparan dan berani terbuka atas kendala yang terjadi ke masyarakat karena masyarakat membayar untuk mendapatkan listrik di rumah mereka,” timpalnya.
Untuk itu, ia meminta kepada PLN Provinsi Kalbar untuk dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja PLN UP3 Ketapang sehingga ada keseriusan pihak PLN UP3 Ketapang dalam menjalankan tugas dan fungsinya jika mereka diawasi dan dievaluasi.
Ungkap Alasan
Menyikapi kekecewaan masyarakat Ketapang atas pemadaman listrik yang kerap terjadi beberapa waktu belakangan.
Manager PLN UP3 Ketapang, Wilfrid Siregar saat dikonfirmasi meminta awak media menghubungi bawahannya dan mengaku kalau informasi soal pemadaman sudah di sampaikan melalui akun facebook PLN Ketapang dan meminta media untuk melihatnya langsung.
“Kami sudah jelaskan di FB," kata Wilfrid saat dikonfirmasi awak media, Minggu (01/12/2019).
Sementara itu, saat dikonfirmasi Asisten Manager Bagian Pelayanan Pelanggan, PLN UP3 Ketapang, Wahyu Hidayat mengaku kalau saat ini pihak PLN sedang melakukan pemeliharaan terhadap PLTU Unit 2 dengan kapasitas 10 MW.
“Karena kegiatan tersebut daya pembangkit untuk sistem ketapang mengalami defisit daya 4 MW, akibatnya kita terpaksa melakukan pemadaman bergilir untuk sebagian wilayah Ketapang,” sebutnya.
Wahyu pun mengungkapkan, bahwa pemadaman masih terjadi lantaran pekerjaan awal yang direncanakan selesai pada tanggal 25 November itu dijadwalkan mundur karena adanya pekerjaan emergency perbaikan baru maka diperkirakaan akan selesai pada 1 Desember.
“Kita terus berupaya meminimalkan pemadaman pada beban puncak dengan melakukan percepatan perbaikan mesin PLTD Ruston 2 MW yang sebelumnya juga mengalami kendala."
"Namun informasinya untuk update sistem hari ini selesai pemeliharaan dan semoga tidak ada kendala sehingga pemadaman tidak ada lagi,” pungkasnya.
Sudah Sepekan Terjadi
Pemadaman listrik yang terjadi di Kabupaten Ketapang dinilai semakin parah, pasalnya pemadaman terjadi setiap hari dalam sepekan di sejumlah wilayah di Ketapang.
Hal ini membuat masyarakat kesal dan menilai pelayanan PLN UP3 Ketapang semakin buruk, terlebih pemadaman kerap dilakukan diluar jadwal yang ditentukan.
Satu diantara warga Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta Pawan, Oky (24) mengaku kecewa terhadap pelayanan PLN UP3 Ketapang, lantaran hingga saat ini listrik masih terus padam bahkan dikatakannya hampir setiap hari terjadi pemadaman.
“Kalau dikota Ketapang tiap hari padamnya, khusus ditempat saya seminggu beberapa kali padam pasti," kata Oky saat diwawancarai Tribun, Minggu (01/12/2019).
Ia pun menegaskan biasanya pemadaman terjadi beberapa kali dalam sehari, hal tersebut tentunya membuat dirinya heran.
Padahal sebelumnya ketika belum adanya PLTU Sukabangun, pihak PLN Ketapang mengaku kekurangan daya dan ketika PLTU telah dibangun persoalan kekurangan daya dapat teratasi.
“Ini yang banyak masyarakat termasuk saya pertanyakan, sebenarnya ada apa, kalau dulu kendala kekurangan daya kenapa setelah ada PLTU pemadaman semakin parah. Kalau alasannya pemeliharaan atau perbaikan mesin, kenapa sering terjadi dan lama sekali."
"Kita sebagai masyarakat sangat dirugikan dengan pemadaman karena kita bayar listrik rutin dan kalau telat PLN main segel," tegasnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak