Mengenang Ciputra: Dari Atlet Lari hingga Pengusaha Properti

Selepas menyelesaikan masa SMA, lalu dia pergi ke Bandung dan melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di jurusan arsitektur.

Editor: Nasaruddin
KONTAN/BAIHAKI
Ciputra 

Nama pendiri Ciputra Group, Ir Ciputra, tak bisa dilepaskan dari dunia properti di Indonesia.

Pria kelahiran Parigi, 24 Agustus 1931, ini merupakan bungsu dari empat bersaudara.

Dia menghabiskan masa kecilnya di Kampung Pepaya, Parigi, Sulawesi Tengah.

Melansir pemberitaan harian Kompas, 24 November 1985, Ciputra mengatakan, saat masih berusia 12 tahun, dia harus berkebun dan menjadi kepala rumah tangga sekaligus.

Hal ini ia lakoni karena ayahnya meninggalkan keluarga setelah diseret paksa oleh Jepang.

Sejak saat itu, dia tidak pernah bertemu dengan ayahnya lagi.

Cerita Ciputra Lebih Pilih Bulu Tangkis Dibanding Sepakbola

Ciputra Meninggal Dunia, Ini Profil Singkat Founder Ciputra Group Alumnus ITB

Meski berada dalam kondisi sulit ketika itu, Ciputra masih mengedepankan pendidikan.

Selepas menyelesaikan masa SMA, lalu dia pergi ke Bandung dan melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di jurusan arsitektur.

Bahkan, pria di balik pendirian PT Pembangunan Jaya tersebut pernah berlaga sebagai atlet lari jarak 1.500 meter pada Pekan Olahraga Nasional (PON) III.

Namanya mulai dikenal saat ia bermitra dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan memulai pembangunan proyek reklamasi Taman Impian Jaya Ancol.

Ciputra yang kala itu menjabat sebagai direktur mengatakan, aksi mereklamasi Ancol menjadi kawasan terpadu tidak dilakukan sembarangan dan membutuhkan persiapan yang matang.

Setelah sukses dengan Ancol, Ciputra membangun Ciputra Group yang merupakan perusahaan keluarga dan dikendalikan oleh anak, menantu, serta cucu, sekaligus para profesional.

Kini Ciputra merupakan pengembang yang memiliki proyek properti di hampir seluruh wilayah Nusantara.

Beberapa portofolionya antara lain BSD City, CitraRaya Tangerang, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk, serta proyek-proyek lainnya. Ciputra juga membidani lahirnya Persatuan Pengusaha Real Estate Indonesia (REI).

Selain itu, dia juga pernah menduduki posisi tertinggi sebagai Presiden di Federasi Perusahaan Real Estate Sedunia (FIABCI) periode 1989-1990.

Atas perannya di dunia properti, berbagai penghargaan pun datang menghampiri.

Terbaru, dia menerima The BrandLaureate Hall of Fame-Lifetime Achievement Brand Icon Leadership Award dan The BrandLaureate Book of World Records.

Ciputra juga pernah menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI pada 1995.

Kemudian, dia menerima Lifetime Achievement Luminary Award 2013 dari Channel News Asia pada tahun 2013 serta segudang penghargaan dari dalam dan luar negeri.

Tak hanya tertarik di bidang properti, Ciputra juga menggemari dunia seni, pendidikan, serta budaya.

Di bidang seni, Ciputra mendirikan Penerbit Pustaka Jaya bersama sastrawan Ajip Rosidi.

Perhatiannya di bidang budaya juga ia tuangkan dalam bangunan di kawasan Ciputra World Jakarta.

Bangunan ini ia namakan "Ciputra Artpreneurship" yang terdiri dari lima bagian, yaitu museum, galeri, ruang pameran, studio, dan performance art.

Sementara dalam bidang kesehatan, Ciputra membangun rumah sakit Ciputra Hospital.

Dia juga merupakan penggemar lukisan karya Hendra Gunawan.

Di rumahnya, ia memiliki beberapa lukisan karya maestro tersebut.

Ciputra tutup usia di Singapura pada Rabu (27/11/2019) pukul 01.05 waktu setempat.

Kabar duka ini disampaikan anak pertamanya, Rina Ciputra Sastrawinata.

"Telah meninggal dunia dengan tenang, Bapak Ir Ciputra, Chairman dan Founder Ciputra Group di Singapore pada tanggal 27 November 2019 pukul 01.05 waktu Singapore. Kami keluarga besar Ciputra Group mengucapkan turut berduka yang mendalam dan mendoakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi kedukaan ini," demikian pesan singkat dari anak pertama Ciputra, Rina Ciputra Sastrawinata.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Obituari Ciputra, Begawan Properti Indonesia"
Penulis : Rosiana Haryanti
Editor : Hilda B Alexander

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved