Tinju Dunia

Pukul KO Ortiz, Deontay Wilder Sesumbar Lebih Hebat dari Mike Tyson

Satu pukulan telak yang mengarah tepat ke wajah Ortiz membuat duel berakhir untuk kemenangan Wilder.

Editor: Nasaruddin
AL BELLO/AFP PHOTO
Petinju kelas berat asal Amerika Serikat (AS), Deontay Wilder 

Petinju kelas berat asal Amerika Serikat (AS), Deontay Wilder, mengklaim dirinya lebih hebat dari Mike Tyson dari sisi kemampuan.

Hal itu disampaikan Wilder setelah dirinya menaklukkan petinju Kuba Luis Ortiz.

Wilder meraih kemenangan knock out (KO) atas Ortiz pada ronde ketujuh pada duel di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS.

Petinju berjulukan The Bronze Bomber itu menghabiskan hampir sepanjang pertarungan dengan berada di bawah tekanan Ortiz yang tampil agresif.

Namun, Wilder mampu bangkit dan memanfaatkan dengan baik kelengahan Ortiz pada ronde ketujuh.

Cerita Daud Yordan, Petinju Indonesia Pertama yang Mencatatkan Tiga Gelar Juara Tinju Dunia

 Satu pukulan telak yang mengarah tepat ke wajah Ortiz membuat duel berakhir untuk kemenangan Wilder.

Pukulan mematikan itulah yang kemudian membuat Wilder berani sesumbar bahwa dia adalah petinju kelas berat dengan pukulan paling keras sepanjang sejarah, mengalahkan Mike Tyson.

"Pada titik ini, Anda harus memberi saya pengakuan dan rasa respek, saya adalah petinju dengan pukulan paling keras dalam sejarah," kata Wilder, dilansir BolaSport.com dari Mirror.

Menurut Wilder, setelah menganvaskan Ortiz, semua orang harus mengapresiasi pencapaiannya yang telah membukukan 42 kemenangan.

"Menyedihkan karena butuh lebih dari 40 pertarungan untuk mendapatkan pengakuan yang benar-benar layak saya dapatkan," tutur petinju berusia 34 tahun tersebut.

"Ketika orang melihat saya, mereka tidak pernah melihat gaya bertarung saya."

"Saya tahu perlu waktu bagi mereka untuk terbiasa dengan apa yang saya perlihatkan dengan bakat yang saya miliki," ucap Wilder lagi.

Kemenangan atas Luis Ortiz juga membuat Deontay Wilder berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas berat WBC untuk ke-10 kalinya secara beruntun.

Wilder pun lantas mengenang kembali perjuangannya pada tahun 2015, ketika merebut sabuk juara itu melalui kemenangan angka atas Bermane Stiverne dari Kanada.

"Apa yang saya lakukan ini bukanlah berdasarkan textbook (teori)," tutur dia.

"Anda tidak dapat benar-benar mencapainya dan itulah yang membuat saya unik dan berbeda dengan petarung lainnya," kata Wilder lagi.

Setelah menyelesaikan pertarungan melawan Luis Ortiz, Deontay Wilder akan melakukan persiapan untuk menghadapi pertarungan ulang alias rematch melawan Tyson Fury (Inggris).

Laga tersebut rencananya akan digelar pada 22 Februari 2020 di Las Vegas, Nevada, AS.

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved