Dinas UMKM dan Koperasi Kalbar Dukung dan Apresiasi Festival SRC Indonesia 2019

Ia mengatakan Pemerintah Indonesia sekarang sudah mengharuskan perusahaan besar menjalin kerja sama dengan UMKM termasuk di Kalbar.

TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Penyerahan pelakat kepada Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalbar, Drs Ahi MT usai membuka acara ”Festival SRC Indonesia 2019” di Stadion Sultan Syarif Abdurahman, Minggu (24/11/2019). 

”SRC telah menjadi bagian penting dari masyarakat Pontianak. Melalui acara Festival SRC Indonesia 2019, kami harap agar SRC (toko kelontong masa kini) maupun UKM lokal khususnya di Kalimantan Barat semakin dikenal oleh masyarakat," tutur Heribertus.

Pada awal tahun 2019, SRC meluncurkan mobile app “AYO SRC” sebagai terobosan inovatif dalam memperkuat ekosistem bisnis toko kelontong dan grosir yang mengintegrasikan komunitas SRC di tengah dinamisnya perkembangan Industri 4.0. Aplikasi ini menghubungkan seluruh anggota SRC dengan mitra penyalur, seperti pedagang grosir dan konsumen, yang pada akhirnya menjadikan proses pengelolaan toko lebih efisien dan efektif serta memudahkan pengalaman berbelanja.

Selain itu, aplikasi “AYO SRC” juga berperan dalam membuka peluang kerja sama dan akses pasar bagi peritel untuk mengembangkan usahanya

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalbar, Drs. Ahi, MT sekaligus membuka acara.

Drs Ahi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar melaIui Dinas Koperasi dan UKM memberikan dukungan penuh dengan mengikutsertakan UKM binaannya dalam festival ini.

Tujuannya untuk bersinergi melalui program pelatihan kewirausahaan dan 'Pojok Lokal' sebagai area khusus di toko SRC untuk menjual produk UKM.

Selain itu, Koordinator konsultan Pusat Layanan Terpadu K-UKM Kalbar, Suherman, hadir sebagai narasumber di sharing session.

Ia mengatakan sekarang pemerintah fokus tehadap kenaikan kelas UMKM karena bagaimanapun UKM itu punya legalitas dan ada program OSS melalui perizinan usaha mikro kecil dan LIB.

"Lalu melalui sharing ini kita akan edukasi bagaimana UMKM Kuliner bisa mendapatkan perizinan BIRT dan halal, serta bagaimana mereka bisa mendapatkan merk dagang. Sehingga bisa naik kelas bahkan sampai ke pasar modern, dan sampai pada pojok lokal SRC dimana mereka bisa kerja sama membuat booth untuk UMKM ," ujarnya.

Ia mengatakan sekarang pemerintah memberikan kemudahan perizinan per 2020, yakni ada akses modal diturunkan menjadi 6 persen oleh pemerintah.

Lalu ia juga menyampaikan pada sharing session terkait bagaimana UMKM bisa masuk ke pangsa pasar nasional dan pangsa pasar modern seperti pojok dan lainnya.

Ia juga menambahkan melalui pusat layanaan terpadu selain mendorong UMKM mendapatkan perizinan secara OSS.

"Kita juga membatu UMKM bagaimana mereka bisa membuat kemasan yang baik dan menarik ," ujarnya. Sehingga desain kemasan itu bisa di daftarkan menjadi merk dagang mereka, inilah tahapan naik kelas UMKM . Jika UMKM bisa mendapatkan legalitas yang baik maka omzet bertambah dan bisa naik kelas.

"Kita berharap masyarakat mencintai produk dalam negeri khususnya produk lokal UMKM. Supaya UMKM lokal bisa maju dan bisa membuka lapangan kerja, yang pada akhirnya pertumbuhan UMKM bisa membantu PAD Kalbar," pungkasnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved