Pontianak Tergenang
Pontianak Tergenang, BPBD Sebut Belum Ada Warga yang Minta Bantuan
Lanjut disampaikannya, tidak adapula laporan dari lurah atau camat terkait warganya yang membutuhkan bantuan.
Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak melakukan patroli keliling kota melihat kondisi air yang mengenang setelah diguyur hujan lebat.
Kepala BPBD Kota Pontianak, Saptiko menyebut sampai saat ini belum ada warga yang meminta bantuan kepada pihaknya lantaran rumahnya atau kediamannya terendam banjir.
"Kita terus melakukan patroli untuk mengecek kondisi dilapangan, belum ada warga yang melapor dan meminta bantuan karena tergenang," ucap Saptiko saat diwawancarai Tribun Pontianak, Sabtu (23/11/2019).
• BREAKING NEWS - Rumah Warga Kebanjiran Setelah Kota Pontianak Diguyur Hujan Lebat
Lanjut disampaikannya, tidak adapula laporan dari lurah atau camat terkait warganya yang membutuhkan bantuan.
"Kami dariBPBD hanya mastikan ada atau tidak warga yang perlu bantuan dari kornan genangan ini," tambahnya.
Rumah Warga Kebanjiran
Warga Pontianak resah adanya banjir yang melanda setelah diguyur hujam yang cukup lebat sekitar dua jam.
Rumah warga banyak yang terendam, satu diantaranya adalah rumah warga yang ada disekitaran Rawa Sari Kota Baru Pontianak.
Tingginya banjir yang melanda akibat air hujan yang tidak segera surut membuat perabotan rumah tangga basah, seperti tempat tidur, lemari dan sebagainya.
Satu diantara warga Rawa Sari, Ety (24) menyebutkan ketinggian air yang masuk dalam rumahnya diatas mata kaki.
Banjir kali ini menurutnya lebih tinggi dari biasanya, karena hingga masuk dalam rumah.
"Tinggi bang banjirnya, abis tempat tidur basah, lemari dan pakaianpun basah," ucap Ety saat dimintai keterangan, Sabtu (23/11/2019).
Setelah hujan reda, menurutnya air mulai turun sekitar 30 menit, namun masih saja merendam di dalam rumahnya.
Ruas Jalan di Kota Pontianak Tergenang
Hujan lebat dari sore hingga jelang malam di Kota Pontianak membuat beberapa ruas jalan di kota Pontianak dan sekitarnya tergenang air cukup tinggi, Sabtu (23/11/2019).
Bahkan dampaknya beberapa jalanan menjadi macet lantaran kendaraan bermotor menghindari jalanan yang tergenang air.
Ada beberapa sepeda motor yang nekad menerobos genangan air dan tetapi ada juga aksi nekad terobos genangan air itu membuat motor menjadi mogok.
Dalam update Peringatan Dini Cuaca Kalbar yang di rilis secara resmi BMKG Pontianak untuk pada Sabtu (23/11/2019) pukul 19.00 WIB Masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai petir/guntur dan angin kencang berdurasi singkat pada pukul 19.30 WIB.
Khususnya di wilayah : Kab. Kubu Raya (Sungai Kakap, Teluk Pakkedai, Terentang, Rasau Jaya, Kubu, Batu Ampar), Kab. Sanggau (Kapuas, Parindu, Bonti, Tayan Hulu, Balai, Tayan Hilir, Jangkang, Noyan, Kembayan, Baduwai, Meliau, Toba).
Kab. Ketapang (Simpang Hulu, Simpang Dua, Sungai Laur, Sandai), Kab. Kayong Utara (Simpang Hilir).
Kab. Landak (Jelimpo, Ngabang, Sengah Temila, Sompak, Menyuke, Banyuke Hulu), Kab. Sintang (Ketungau Hulu, Ketungau Tengah), Kab. Mempawah (Sadaniang, Toho, Anjongan, Segedong).
Dan dapat meluas ke wilayah hingga ke berapa daerah Kab. Kubu Raya (Sungai Raya), Kab. Mempawah (Siantan, Sungai Pinyuh), Kota Pontianak, Kab. Sekadau (Belitang Hulu), Kab. Kayong Utara (Seponti, Teluk Batang, Pulau Maya)
Dalam rilis update BMKG Pontianak itu juga memperkirakan kalau Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 21.30 WIB.
Gajah Mada Banjir
Wilayah Kota Pontianak diguyur hujan lebat dan menyebabkan beberapa kawasan tergenang banjir.
Khususnya di sekitaran kawasan Jalan Gajahmada, ketinggian genangan air mencapai setengah lutut orang dewasa.
Terjadinya genangan air yang tinggi akibat hujan deras ini, membuat Anggota DPRD Kota Pontianak, Yandi menagih janji Pemkot Pontianak untuk menangani dan mengentaskan genangan selama ini.
Ia heran kawasan Gajahmada yang notabenenya dekat dengan Sungai Kapuas seharusnya tidak terjadi banjir saat hujan, namun kenyataannya saat ini banjir.
Terjadinya banjir akibat hujan yang terjadi di kawasan Gajahmada ia menegaskan bukti saluran yang ada tidak berfungsi maksimal dan itu merupakan tanggungjawab Pemkot Pontianak.
"Kalau seperti ini, tampak Pemkot Pontianak tidak serius menangani banjir, mana inovasi Pemkot untuk mengatasi banjir," ucap Yandi saat diwawancarai, Sabtu (23/11/2019) sore.
Apabila kawasan Gajahmada saja sudah tergenang yang cukup dalam, maka ia mempertanyakan daerah lainnya.
Sedangkan Gajahmada yang lokasinya didekat Sungai Kapuas, seharunya air yang ada cepat mengalir namun malah sebaliknya.
Yandi, geram tidak adanya keseriusan dalam menangani banjir atau genangan yang terjadii Kota Pontianak.
Ia meminta Pemkot Pontianak serius dalam menangani banjir yang ada.
Jangan hanya semboyan pengentasan banjir tapi realisasinya tidak ada, oleh sebab itu, ia meminta keseriusan Pemkot Pontianak. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak