Rupiah Bertengger di Level Rp 14.112 per Dolar AS, Hari Keempat Melemah di Kurs Jisdor
Ini pelemahan untuk keempat kalinya secara beruntun di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate alias Jisdor
Gara-gara negosiasi dagang kedua negara tersebut belum jelas, pelaku pasar cenderung berhati-hati.
• OSO Sesalkan Rupiah Melemah Dijadikan Alat Politik Serang Pemerintah
Bahkan perang dagang berpotensi kembali memanas lantaran Senat AS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) mendukung hak asasi di Hong Kong.
Hal ini memicu kemarahan Negeri Tirai Bambu.
"Karena itu rupiah belum mampu berbalik arah di pekan ini,' kata Ibrahim, kemarin.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, untuk hari ini rupiah juga bakal menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia serta rilis notulensi FOMC Meeting yang berlangsung pada 30-31 Oktober lalu.
Pasar memperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan.
• Terkendali, Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan II 2019 Tercatat Sebesar 391,8 Miliar Dolar AS
Sementara dari pidato Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell sebelumnya, petinggi The Fed mengindikasikan ada peluang suku bunga acuan AS tidak akan berubah hingga akhir tahun ini.
"Tetapi jika notulensi FOMC ternyata lebih dovish, ada peluang rupiah rebound," jelas Josua.
Josua memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini bergerak dalam rentang Rp 14.050-Rp 14.125 per dollar AS.
Sedangkan Ibrahim memprediksi, mata uang Garuda akan bergerak dengan kisaran pergerakan Rp 14.075-Rp 14.130 per dollar AS.