Kepala BKSDA Kalbar Ingatkan Jangan Sampai Siluk Diklaim Asing

Maka dari itu pihaknya mengimbau agar penangkar maupun penghobi untuk bersama-sama melestarikan siluk Kalimantan Barat ini.

Penulis: Zulkifli | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Pengunjung melihat ikan siluk yang diikutkan dalam West Kalimantan Siluk International Contest dan Expo ke-7 di gedung Pontianak Convention Center (PCC), Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (16/11/2019) malam. Contest ini diikuti 150 peserta. 

PONTIANAK - Keberadaan ikan siluk atau Arwana Super Red sebagai hewan khas Kalimantan Barat, Indonesia harus dilindungi bersama, jangan sampai kemudian diklaim oleh pihak asing.

Hal ini ditegaskan oleh kepala BKSDA Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta saat menghadiri pembukaan West Kalimantan Siluk International Contest dan Expo ke-7di Gedung Pontianak Convention Center (PCC) (15/11/2019).

Kepala BKSDA Kalbar Sadtata Noor Adirahmanta mengingatkan bahwa penangkaran dan bisnis ikan arwana super red, bukan hanya sekedar keuntungan semata, tetapi juga menyangkut hajat hidup orang banyak.

Ikan Siluk Milik Syarif Machmud Juara Kontes Internasional, Sempat Ditawar Hingga Ratusan Juta

FANTASTIS! Harga Ikan Grand Champion Arwana Super Red Bisa Tembus Miliaran Rupiah

"Kita harus sadar, siluk saat ini masih milik Kalbar. Tapi kalau tidak hati-hati apalagi sampai ceroboh bisa saja siluk bukan milik kita lagi."

"Bisa saja pengembangan genetik oleh pihak luar kemudian sumber kita diklaim dan dipatenkan oleh orang lain ," ujarnya

Maka dari itu ia mengingatkan jika tidak berhati-hati dari sekarang bukan tidak mungkin siluk di Kalimantan Barat justru punah, sementara malah berkembang dinegara lain.

"Kalau tidak hati-hati bisa berkembang negara lain. Sementara kita hanya nonton. Karena beberapa spesies bisa dikembangkan dan dipetenkan," ungkapnya

Maka dari itu pihaknya mengimbau agar penangkar maupun penghobi untuk bersama-sama melestarikan siluk Kalimantan Barat ini.

"Penangkar atau penghobi tidak sekedar menikmati hasil tapi harus mulai sadar ada sesuatu yang harus kita jaga," ujarnya

Pihaknya sebagai aparat juga bersama-sama masyarakat juga harus sadar akan ancaman tersebut.

Iapun mengapresiasi terlaksananya kontes yang digelar Asosiasi Penangkar dan Pedagang Siluk (APPS) Kalimantan Barat ditengah kondisi sulit saat ini. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved