Breaking News

Kabinet Indonesia Maju

Wakili 3 Kelompok Minoritas di Indonesia, Surya Tjandra Jadi Wamen Satu-satunya dari Partai PSI

Presiden Jokowi menunjuk Surya Tjandra sebagai Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang membantu Sofyan Jalil.

Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Surya Tjandra-TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Wakili 3 Kelompok Minoritas di Indonesia, Surya Tjandra Jadi Wamen Satu-satunya dari Partai PSI

Presiden Jokowi menunjuk Surya Tjandra sebagai Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang membantu Sofyan Jalil.

Sebagai satu-satunya Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju tentu hal ini menjadi sebuah prestasi tersendiri.

Terlebih, Surya Tjandra di sebut-sebut sebagai bagian kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin yang mewakili tiga kelompok minoritas di  Indonesia.

Pertama, Surya Tjandra adalah keturunan Tionghoa yang berasal dari keluarga sederhana.

 

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra sebelum acara pelantikan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra sebelum acara pelantikan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kedua, Surya berasal dari nonmuslim. Namun Surya Tjandra justru menjadi sosok pribadi yang kuat dan bertoleransi tinggi.

Pria kelahiran 28 Maret 1971 ini juga menjadi wakil difabel dengan disabilitas daksa polio satu-satunya di Kabinet Indonesia Maju.

Ketiga, Surya juga sebagai penyandang disabilitas. Akun twitter PSI menulis soal prestasi Surya sebagai penyandang disabilitas yang pernah lolos seleksi capim KPK hingga seleksi 10 nama terakhir.

Surya menderita polio di kaki kirinya sejak berusia 6 bulan.

Meski begitu pria yang akrab di sapa Surtjan ini memiliki tekad yang besar untuk memperbaiki perekonomian keluarganya.

Dikutip dari psi.id, dalam mendidik anak-anaknya, orangtua Surya selalu mendorong untuk tekun dalam mengapai cita-cita tapi juga memberikan kebebasan yang cukup untuk memilih sendiri apa yang ingin dicapainya.

Karena kondisi ekonomi yang tidak mencukupi, Surya dan kakak-kakaknya pernah tidak diperkenankan mengambil rapor sebelum melunasi biaya sekolah.

Baca: Saham Wamen Termuda Rp 7,59 M, Putra Kalimantan Masuk Kabinet Indonesia Maju

Baca: PUJI Wamennya, Menteri Pariwisata Wishnutama: Angela Tidak hanya Cantik tapi juga Cerdas dan Pintar

Alasan kondisi ekonomi yang sulit juga, dua kakak Surya terpaksa berhenti kuliah.

Menyadari kondisi sulit tersebut, Surya memasang tekad untuk masuk ke sekolah negeri agar terjangkau biayanya.

Surya kemudian diterima di SMA Negeri 68, Jakarta Pusat, dan selanjutnya diterima di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI).

Seandainya Surya tidak diterima di UI, mungkin Surya tidak akan kuliah karena tidak ada biaya.

Diterima di FHUI menjadi kebanggaan buat Surya karena hanya dirinya yang menjadi sarjana pertama di keluarganya.

Lebih jauh dari itu, Surya mendapat beasiswa untuk meneruskan pendidikannya di bidang hukum untuk program S2 di Universitas Warwick, Inggris dan program S3 di Universitas Leiden, Belanda.

Surya menjadi satu di antara wakil menteri terpilih yang dilantik Presiden Jokowi, pada Jumat (35/10/2019).

Kiprah hebat dari seorang Surya Tjandra diceritakan oleh akun Twitter resmi PSI @psi_id dalam sebuah thread dan mendapat 657 Retweet hingga 1.662 like.

Surya Tjandra disebut satu di antara kader terbaik dari PSI, seorang doktor hukum pembela hak buruh, dan juga penyandang disabilitas yang pernah jadi 10 besar Capim KPK.

Masuk 10 Besar Capim KPK

Surya Tjandra pernah masuk ke daftar 10 besar Capim KPK dengan rekomendasi dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Pak Ahok menyebut Surya Tjandra "orang berintegritas yg tidak akan menjual dirinya"," tulis akun @psi_id.

Meski telah mengikuti seleksi di KPK namun Surya Tjandra tidak terpilih.

Pejuang Hak Buruh

Surya Tjandra punya kepedulian tinggi dengan isu kemiskinan dan ketidakadilan.

Ia adalah doktor hukum lulusan Leiden, Belanda yang puluhan tahun mendampingi buruh memperjuangkan hak mereka.

Hal inilah yang mendorongnya untuk bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Selain sebagai pegiat hukum, dia juga menekuni profesi sebagai akademisi dengan menjadi Dosen Universitas Katolik (Unika) Atmajaya, Jakarta.

Surya pernah berkata "Jangan pernah anggap PHK sebagai sesuatu yang biasa!,"

Penghargaan yang Diraih

Universitas Indonesia, tempatnya berkuliah saat dulu pernah memberi penghargaan kepada Surya Tjandra sebagai salah satu alumni UI yang paling berkontribusi di bidang sosial politik.

Tidak hanya dari almamaternya saja, masih dilansir dari Twitter @psi_id, Surya Tjandra terpilih menjadi Caleg Pilihan Tempo 2019.

Meski mewakili tiga kaum minoritas di negeri ini namun terbukti kiprah hebat dari seorang Surya Tjandra membuat bangga Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wamen Surya Tjandra, Wakili Tiga Kelompok Minoritas di Indonesia, Apa Saja Kiprahnya?.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved