Cegah Karhutla, KPH Kubu Raya Mantap Kembangkan Desa Percontohan

Dapat diterapkan secara efektif, kita padu serasikan antara potensi dan kearifan lokal yang berkembang di desa

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SEPTI DWISABRINA
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kubu Raya, Amung Hidayat saat kegiatan penguatan program pencegahan Karhutla berbasis perencanaan desa, di Hotel Marcure, Selasa (22/10/2019). 

Cegah Karhutla, KPH Kubu Raya Mantap Kembangkan Desa Percontohan

KUBU RAYA -Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kubu Raya, Amung Hidayat mengatakan KPH bersama pihak desa memantapkan pengembangan desa percontohan di Kubu Raya. Ini sebagai upaya pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Ini ada desa Lingga, Tekuk Bakung, Rasau Jaya dan Limbung. Empat desa ini rawan terjadi karhutla," bebernya kepada Tribun Pontianak.

Lebih lanjutnya, Amung menuturkan program ini juga di sebut sebagai desa belajar. Bahkan, disinyalir dapat berjalan efektif bersinergi dengan pihak desa.

"Dapat diterapkan secara efektif, kita padu serasikan antara potensi dan kearifan lokal yang berkembang di desa," jelas Amung Hidayat.

Baca: DPC Gerindra Ketapang akan Buka Pendaftaran Balon Kepala Daerah

Baca: Jelang Pilkada 2020, Beberapa Pimpinan Parpol Masih Lakukan Komunikasi Politik

Menurut Amung, KPH terus menekankan upaya preventif sebagai pencegahan Karhutla di Kubu Raya.

"Upaya ini lebih murah daripada penanggulangan Karhutla. Kemudian pengoptimalan lembaga desa dan masyarakat setempat," terangnya.

Dalam mengatasi persoalan Karhutla di Kubu Raya, Amung menegaskan agar tidak berfokus pada dampak yang ditimbulkan. Namun harus lebih menekankan penyebab Karhutla bisa terjadi.

Selanjutnya, Amung menungkapkan, untuk tahap selanjutnya KPH, lembaga desa dan pihak terkait akan melaksanakan pertemuan khusus bersama pemangku kepentingan.

"Nanti ada rapat koordinasi lebih besar yang di pimpin Pak Bupati Kubu Raya," imbuhnya.

Selain itu, terkait penerapan sumur bor di 828 titik, termasuk di empat desa percontohan. Amung menjelaskan dana yang digunakan tidak sepenuhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APDB) maupun dana desa.

"Sehingga diperlukan juga dana CSR dari perusahaan. Tinggal teknisnya saja yang akan kita komunikasikan nanti," katanya.

Amung pun berharap agar pencegahan Karhutla ini, dapat segera terealisasi. KPH pun meminta bersama pemerintah kabupaten maupun desa, agar saling sinergi.

"Saling mendukung agar di tahun berikutnya Karhutla dapat di minimalisir. Untuk data-data desa akan kita sinkronkan dengan pemerintah desa," ungkapnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved