Kabinet Indonesia Maju

Mahfud MD: Dari Batal Calon Wakil Presiden hingga Jabat Menko Polhukam

Mahfud MD: Dari Calon Wakil Presiden hingga Jabat Menko Polhukam......................................

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
WARTA KOTA/henry lopulalan
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD usai bertemu Prisiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019). Menurut Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya bersama Wapres Ma'ruf Amin periode tahun 2019-2024. 

"Biasa di dalam politik, itu tidak apa-apa," ujar mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid ini.

"Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Ma'ruf Amin," ucap Mahfud.

Selain oleh Jokowi, Mahfud MD ternyata juga pernah menjadi "korban harapan palsu" Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Mahfud MD menceritakan hal itu di program TV Alvin & Friends iNews TV, Senin (1/4/2019).

Mahfud pada kesempatan itu menceritakan kekecewaan karena batal menjadi menteri setelah dijanjikan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Mahfud MD mengungkapkan, waktu SBY mau menjadi presiden, dirinya masuk dalam daftar calon menteri.

"Dan sudah muncul di koran-koran, calon menterinya SBY itu Mahfud. Kalau tidak Menteri Agraria nanti di Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atau Menteri Hukum dan HAM. Terakhir calon Menko Kesra gitu," kata Mahfud.

Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Mbah Moen Wafat di Tanah Suci! Mahfud MD Tulis Kesan Mengharukan

Mahfud mengatakan, dirinya saat itu memang berjuang untuk kemenangan SBY.

SBY juga memanggilnya dua kali dan menyampaikan jika menjadi presiden akan menjadikan Mahfud MD sebagai menteri.

"PKB saya ambil tiga, Pak Mahfud, Khofifah, Alwi Shihab," cerita Mahfud.

Setelah SBY menjadi presiden, terjadi rebutan dimana-mana dan nama Mahfud tidak masuk.

"Pokoknya kalau kita ingin tapi Tuhan tidak meridhoi, tidak jadi. Tetapi saya katakan, wah ini Tuhan memberikan jalan lain kepada saya, karena saya tidak menyangka, sesudah tidak terpilih oleh SBY ada lowongan menjadi ketua hakim MK," ujar Mahfud MD.

"Saya masuk ke situ tanpa rencana apa pun, terpilih, kemudian menjadi ketuanya pun tidak pakai usaha," kata Mahfud MD.

"Orang mengusulkan, udah waktunya Pak Mahfud. Termasuk Jusuf Kalla, semua bekerja sendiri, saya terpilih ketika saya tidak ingin," ujar Mahfud.

"Terus berarti ketika SBY tidak menjadikan saya sebagai menteri saya agak kecewa pada waktu itu, karena sudah janji, sudah ketemu tapi kok tidak jadi. Tapi saya diam saja, kecewa, mungkin Tuhan tidak mengijinkan, lalu saya pergi umrah saja," katanya.

Tak lama setelah pulang dari Umroh, Mahfud MD mendapat amanah menjadi Ketua MK.

"Malah lebih tinggi dari menteri kan, sejajar dengan presiden," kata  Mahfud MD.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved