Bullying Pelajar

Viral Video Bullying Pelajar SMA, Yustinus: Pengawasan SMA Sangat Parah Semenjak Ditarik Provinsi

Dampak penarikan wewenang SMA/SMK se Kalbar ke pemerintah provinsi dirasakan langsung oleh Dinas Pendidikan di daerah.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus 

Viral Video Bullying Pelajar SMA, Yustinus: Pengawasan SMA Sangat Parah Semenjak Ditarik Provinsi

SINTANG - Dampak penarikan wewenang SMA/SMK se Kalbar ke pemerintah provinsi dirasakan langsung oleh Dinas Pendidikan di daerah.

Apalagi, saat ada peristiwa yang secara tidak langsung menjerat keluarga besar SMA se-derajat.

Seperti video siswi SMAN I Sintang yang sedang hanya jadi buah bibir di kalangan warganet di media sosial Facebook.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, kewenangan dan pengawasan SMA diambil alih oleh Pemprov Kalbar.

Yustinus blak-blakan, sejak kewenangan SMA ditarik ke provinsi, selain menjadi kurang diperhatikan, komunikasi antara pengawas dan Disdik di daerah tidak lagi efetif.

Baca: Video Viral Bullying Siswi SMA di Facebook, Dinas Pendidikan Sintang Ungkap Pemicunya

Baca: VIDEO: KPPAD Kalbar Angkat Bicara Terkait Remaja Perempuan jadi Korban Bullying di Waterfront

Baca: Kasus Bullying Seperti Audrey Hebohkan Warga, Pelaku dan Korban Sama-sama Bawah Umur

“Pengawasaan, pembinaan yang sangat parah semenjak (kewenangan SMA) ditarik ke provinsi. Parahnya lagi, sejak ditarik ke provinsi, koordinasi dan komunikasi oleh pihak pengawas SMA tidak ada lagi. Padahal, kita sangat terbuka sekali,” ungkap Yustinus, Selasa (22/10).

Saat ada kejadian seperti aksi Bulying siswi SMAN Sintang terjadi, Disdikbud Sintang kata Yustinus tidak bisa berbuat banyak kepada pihak sekolah.

Disdik hanya bisa memberikan masukan, saran agar pihak sekolah tegas dan memperkuat pendidikan karakter.

“Kami mau terjun langsung ke SMA ibaratnya terkandas itu. Kami hanya bisa memberikan masukan, saran kepada pihak sekolah SMA dan SMK, karena bagaimanapun mereka bagian dari pendidikan yang ada di daerah kita,” ujar Yustinus.

Yustinus mendorong sekolah SMA dan SMK agar memperkuat pendidikan karakter pada anak. Selain itu, orangtua juga diimbau agar memberikan pengawasan dan pendampingan.

“Kita harapkan terutama pihak sekolah, itu harus betul-betul menguatkan pendidikan karakter, memperhatiakn perkembangan anak didiknya, prilaku anak didik, itu harus diperhatikan.

"Orangtua juga harus perhatikan keberadaan anak, kegiatan anak baik di sekolah maupun di luar sekolah,” pintanya. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved