Kabinet Kerja Jilid 2
Kabinet Kerja Jilid 2 - Daftar 6 Orang Dipanggil Presiden, 3 Pengusaha, Jenderal, Bupati & Mahfud MD
Christiany Eugenia Tetty Paruntu bupati Kabupaten Minahasa Selatan untuk periode 2010-2015 tiba di Istana Presiden Jakarta, Senin (21/10/2019).
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Kabinet Kerja Jilid 2 - Daftar 6 Orang Dipanggil Presiden, 3 Pengusaha, Jenderal, Bupati & Mahfud MD
KABINET KERJA JILID 2 - Sudah enam tokoh nasional yang disebut-sebut calon menteri atau pejabat setingkat menteri menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan RI di Jakarta, Senin (21/10/2019) pagi hingga siang WIB.
Berikut enam tokoh yang menghadap Presiden Jokowi:
Mahfud MD
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD, Senin (21/10/2019) menyambangi Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Pantauan Tribunnews.com, Mahfud hadir di halaman Istana Negara pukul 09.32 WIB.
Melihat awak media, Mahfud berlari.
"Saya dipanggil presiden," teriak Mahfud yang juga mantan Ketua MK itu dengan lantang dan senyum terus mengembang.
Mahfud yang menggunakan kemeja putih ini jalan tergesa-gesa.
Dia bahkan sempat melambaikan tangan dan sedikit berjoget meliak-liukkan badannya.
Ditanya kapan dirinya dihubungi presiden?
Mahfud menjawab dia dihubungi dini hari tadi pukul 00.20 WIB.
"Saya dihubungi pukul 00.20 WIB, sabar ya , saya masuk dulu," tambahnya.
Tetty Paruntu
Christiany Eugenia Tetty Paruntu bupati Kabupaten Minahasa Selatan untuk periode 2010-2015 tiba di Istana Presiden Jakarta, Senin (21/10/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
Wanita cantik yang disapa Tetty Paruntu ini tiba di istana jelang pengumuman nama-nama calon menteri Jokowi.
Hari ini Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan memperkenalkan para menteri terbarunya.
Tetty tiba di istana mengenakan kemeja putih.
Sama seperti calon menteri lainnya yang mengenakan kemeja putih.
Siapa dia?
Dikutip dari Wikipedia, Christiany Eugenia Tetty Paruntu lahir di Manado, 25 September 1967.
Politikus Partai Golkar ini adalah anak dari mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Paruntu dan politikus Jenny Y. Tumbuan.
Tetty menyelesaikan pendidikan di SD Budi Mulia Bogor, SMP Budi Mulia Bogor, Harry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington – Notingham, Inggris. Setelah itu dia melanjutkan di Pitman College pada jurusan Manajemen Bisnis.
Erick Thohir
Siapa tak kenal pengusaha Erick Thohir.
Dia pemilik Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.
Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast) yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing) yakni Harian Republika,Golf Digest, digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.
Selama Pilpres 2019 berlangsung, dia adalah ketua tim sukses Jokowi-Ma’ruf Amin.
Namanya disebut-sebut berpeluang besar menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Hari ini dengan mengenakan kemeja putih, dia tampak hadir di istana presiden.
Wishnutama
Beberapa waktu lalu Wishnutama dipanggil khusus oleh Jokowi.
Namun tidak membicarakan kursi menteri.
Dia memang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi.
Dia orang kreatif yang mendesain kemunculan Jokowi pada Pembukaan ASIAN Games 2018.
Sejumlah kegiatan kampanye Jokowi di media massa kabarnya merupakan hasil kreatornya.
Wishnutama merupakan pengusaha di bidang media.
Dia merupakan pendiri NET Televisi.
Hari ini dengan senyum mengembang dia memasuki istana presiden.
Kabarnya dia akan diplot jadi menteri Jokowi.
Nadiem Makarim
Nadiem Makarim memang punya track record yang tak sembarangan.
Di usia 35 tahun, pria kelahiran Singapura 4 Juli 1984 ini telah berhasil mengembangkan startup baru yang kini meraih level Decacorn.
Pada tahun 2006, Nadiem Makarim memutuskan untuk bergabung di Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta.
Ia direkrut perusahaan itu menjadi konsultan manajemen.
Ia bekerja di perusahaan tersebut selama 3 tahun.
Nadiem juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-Founder serta Managing Editor.
Ia kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.
Di tahun 2011, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaannya yang kemudian dikenal dengan Go-Jek.
Go-Jek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia.
Bos Go-Jek Nadiem Makarim memiliki profil pendidikan yang menghabiskan waktu menimba ilmu di luar negeri, di antaranya di Singapura dan Amerika Serikat.
Tak hanya itu, bos Go-Jek ini juga telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar Rp 9,9 triliun per tahun kepada perekonomian Indonesia.
Usai bertemu Jokowi hari ini, Nadiem merasa ini kehormatan bergabung ke kabinet.
"Dan saya menerima," kata Nadiem.
Nadiem mengaku sudah diberitahu akan menjadi menteri apa.
Namun ia enggan membocorkan ke wartawan.
"Itu hak prerogatif presiden untuk umumkan," kata dia.
Nadiem pun mengaku ia sudah mundur dari Gojek, bisnis start up yang ia dirikan.
"Pasti di Go-jek sudah mundur. Tidak ada posisi dan kewenangan apapun di Gojek," ujarnya.
Jenderal Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi orang ke enam yang mendatangi Istana Presiden menghadap Presiden Joko Widodo.
Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. (lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 26 Oktober 1964; umur 54 tahun), adalah seorang perwira tinggi polisi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Tito termasuk seorang polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat.
Saat masih menyandang pangkat AKBP, ia memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005.
Pangkatnya dinaikkan, dan ia menerima penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol. Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan lainnya.
Tito juga pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top.
Atas prestasi ini, pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri. Kariernya terus menanjak, dan dirinya sempat menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya.
Pada tanggal 14 Maret 2016, ia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun. (*)