Kabinet Kerja Jilid 2

Kabinet Jokowi Jilid 2 - Profil Nadiem Makarim CEO GO-JEK dan Tetty Paruntu Bupati Minahasa Selatan

Pendiri Go-Jek Nadiem Makariem dan Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Tetty Paruntu menjadi perbincangan hari ini, Senin (21/10/2019).

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Instagram
Kabinet Jokowi Jilid 2 - Profil Tetty Paruntu Bupati Minahasa Selatan dan Nadiem Makarim CEO GO-JEK. 

Kabinet Jokowi Jilid 2 - Profil Nadiem Makarim CEO GO-JEK dan Tetty Paruntu Bupati Minahasa Selatan

KABINET KERJA JILID 2 - Pendiri Go-Jek Nadiem Makariem dan Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Tetty Paruntu menjadi perbincangan hari ini, Senin (21/10/2019).

Jelang pengumuman nama-nama Kabinet Kerja Jilid II, keduanya bersama sejumlah tokoh dipanggil ke Istana Negara menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Nadiem Makariem mengakui dirinya ditawari posisi menteri di Kabinet Kerja II pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Hal itu disampaikan Nadiem seusai dipanggil Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (21/102019).

Nadiem juga mengonfirmasi bahwa ia telah mundur dari struktur perusahaan GoJek yang didirikannya.

"Saya sepenuhnya mundur dari GoJek, tidak lagi membuat keputusan strategis agar fokus menjalankan jabatan," ujar Nadiem ketika menemui wartawan di Istana Negara.

Nadiem sendiri diketahui memegang sajam seri D, E, dan I.

Hal itu diketahui dari Data Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) per Oktober 2018.

Total saham yang dimiliki Nadiem adalah 58.416 lembar saham.

Jumlah itu setara 4,81 persen dari modal ditempatkan Go-Jek, yakni sebanyak 1,21 juta saham.

Selebihnya dimiliki pemegang saham lain.

Meski demikian, menurut keterangan Momentum Works yang dikutip dari Deal Street Asia, Selasa (27/11/2018), saham yang dimiliki Nadiem Makarim adalah yang terbesar di antara para pemegang saham lain.

Sebagai CEO, Nadiem Makarim duduk di kursi dewan direksi bersama enam orang lain yang sebagian besar merupakan koleganya.

Baca: DAFTAR 81 Orang Berpeluang Masuk Kabinet Kerja Jilid 2! Ada Najwa Shihab, Grace Natalie & Mahfud MD

Baca: Kabinet Kerja Jilid 2 - Daftar 6 Orang Dipanggil Presiden, 3 Pengusaha, Jenderal, Bupati & Mahfud MD

Bersama Nadiem Makarim, ada sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Tetty Paruntu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Erick Thohir, dan Wishnutama.

Khusus Tetty Paruntu, dia adalah sosok perempuan yang paling menarik perhatian publik. Perempuan yang juga poitikus Partai Golkar ini lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 25 September 1967.

Dia menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Minahasa Selatan untuk pada periode 2010-2015 dan kemudian lanjut sampai periode ke dua.

Masa jabatannya berakhir pada 2020, dan kini namanya santer disebut sebagai calon menteri Jokowi 2019 sampai 2024.

Tetty berasal dari keluarga terpandang di Sulawesi Utara.

Ayahnya adalah mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi Jopie Paruntu, sementara ibunda Jenny Y Tumbuan adalah politikus dan pernah menjabat sebagai anggota DPR.

Anak Tetty, yakni Adrian Jopi Paruntu saat ini tercatat sebagai anggota DPR yang tergolong milenial.

Berdasarkan data LHKPN KPK, Adrian memiliki harta kekayaan Rp 1,64 miliar.

Kolase Foto Nadiem Makarim, Tetty Paruntu dan Mahfud MD.
Kolase Foto Nadiem Makarim, Tetty Paruntu dan Mahfud MD. (Kompas.com)

Sebelum terjun ke politik dan menjadi Bupati Minahasa Selatan, Tetty banyak menekuni bisnis.

Dia pernah menjabat Presiden Direktur PT Puspita Adhiniaga Indonesia, Presiden Direktur PT

Sebelumnya, Tetty sempat menjadi komisaris PT Chandra Ekakarya Pratama (1999-2006) dan PT Trutama Star (2004-2009).

Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang distribusi, alat-alat berat, perangkat telekomunikasi, dan perkapalan.

Tetty menyelesaikan pendidikan di SD Budi Mulia Bogor, SMP Budi Mulia Bogor, Harry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington - Notingham, Inggris.

Setelah itu dia melanjutkan di Pitman College pada jurusan Manajemen Bisnis.

Nama Tetty, sempat disebut dalam kasus dugaan korupsi dengan terdakwa politikus Golkar, Bowo Sidok Pangarso.

Tetty sempat dimintai bersaksi di sidang Tipikor.

Keterangan Tetty dalam sidang itu berkaitan dengan pengajuan proposal revitalisasi pasar di Minahasa Selatan.

Dalam persidangan sebelumnya, Bowo menjelaskan adanya program pengembangan pasar dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dibahas di Komisi VI DPR.

Dalam program itu, Bowo mengaku dirinya membantu mengusulkan revitalisasi pasar di Minahasa Selatan tetapi, menurut Bowo, si kepala daerah itu sendiri yang harus bersurat ke Kemendag.

Dalam persidangan itu, Tetty membantah telah mengajukan proposal kepada Bowo Sidik.

"Saya tidak pernah mengusulkan proposal karena setiap tahun ada pengusulan proposal daridinas terkait, dan ketika ada usuan proposal kita harus tanda tangan karena ada usulan dari bawah sampai wakil bupati. Mohon maaf karena saya di Minahasa Selatan memberi pelimpahan SK ke semua dinas," kata Tetty dalam sidang, Rabu (2/10/2019) silam.

Pada akhir 2018, Pemkab Minahasa Selatan di bawah Tetty Paruntu melegalkan olahan fermentasi dengan Brand Cap Tikus 1978.

Lokasi pemasarana pada tahap awal dilakukan di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved