Bully Menjadi Ancaman Yang Menggangu, Psikolog Rika: Hadapi dengan Tegas
Karena itu perlu sekali untuk juga lebih memahami nilai-nilai dan etika yang berlaku di masyarakat.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
Bully Menjadi Ancaman Yang Menggangu, Psikolog Rika: Hadapi dengan Tegas
PONTIANAK - Baru-baru ini, sering sering sekali kita mendengar banyak kasus kekerasan bully yang bertebaran di media sosial karena suatu perbuatan buruk baik yang disengaja ataupun tidak.
Namun, bagi sebagian orang, bully merupakan tindakan diskriminasi yang bisa menghambat masa depan depan seseorang, ada baiknya bagi kamu pelaku bully atau korban bully untuk tetap berfikir bagaimana dampaknya terhadap orang lain.
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengolah stress hingga menjadi depresi seperti mendapat bullyan yang sering kali terjadi di media sosial bahkan di lingkungan sekitar.
Seperti saat ini kasus yang menimpah artis Sully yang depresi karena melihat komentar netizen. Apakah ada penyebab tertentu?? Terimakasih
Malik, 27
Jawaban:
Pertama kita harus menegaskan bahwa terdapat perbedaan besar antara kritikan dan bullyan.
Kritikan bertujuan untuk membangun atau membuat seseorang menjadi lebih baik lagi, sedangkan bullyan bertujuan untuk menjatuhkan mental seseorang.
Tentunya kritikan diperlukan untuk pengembangan diri seseorang, sebagai masukan dan bahan evaluasi.
Baca: 185 Ikat Rotan Dihibahkan Bea Cukai Sentete ke Pengrajin Rotan
Dan selayaknya individu terbuka terhadap penerimaan kritik tersebut, kemudian melakukan instropeksi untuk dapat memperbaiki diri.
Dan tidak selalu kritikan dari seseorang ditelan mentah-mentah, karena disini perlu "saringan" untuk menentukan mana kritikan yang sekedar diterima dan mana kritikan yang perlu difikirkan untuk diambil tindakan lebih lanjut.
Intinya kita harus lebih mengenali diri sendiri terlebih dahulu, sehingga memahami apa yang menjadi kelemahan, yang mana harus diperbaiki.
Bila kita sudah mengenali dan menerima diri kita apa adanya, maka kita akan lebih menghargai diri sendiri.