VIDEO: Jaga Cita Rasa, Warkop Suka Hati Selalu Ramai Pengunjung
Dan kalian juga bisa membawa pulang kopi bubuk Suka Hati dengan harga Rp 14 ribu per 2 ons nya atau ukuran 1 kg seharga Rp 70 ribu.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
Jaga Cita Rasa, Warkop Suka Hati Selalu Ramai Pengunjung
PONTIANAK - Hai Sobat Tribun, tau nggak sih kalau di Pontianak ada warung kopi yang sudah melegenda dengan selai Serikayanya.
Iyap, Warung Kopi Suka Hati namanya. Di warung kopi ini, kalian tidak hanya dapat menikmati seduhan kopi robusta segar yang diproses sendiri, namun ada juga suguhan makanan ringan dengan baluran selai Serikaya.
Nah, untuk menemukan warung kopi ini tidaklah sulit karena tempatnya yang berada di tepi Jalan Tanjungpura sudah melegenda dengan aksen “Kota Tuanya”.
Untuk bisa sampai ke Warung Kopi Suka Hati, kalian dapat menggunakan Tugu Digulis sebagai patokan awal.
Dari Tugu Digulis tersebut, kalian dapat mengambil jalan lurus menyusuri Jalan Ahmad Yani menuju perempatan Kantor Pajak KPP Pratama, atau kalian bisa menjadikan tangki air raksasa milik PDAM sebagai acuan jika kalian telah berada di perempatan yang dimaksud.
For your information (fyi), selagi kalian melintasi Jalan Ahmad Yani, kalian bisa melihat atau singgah ke mall terbesar di Kalimantan Barat yakni Ayani Megamall, lalu kalian juga akan melintasi Museum Kalimantan Barat, dan Masjid Mujahidin yang notabenenya merupakan Masjid Raya di Pontianak.
Begitu sampai di perempatan, kalian tinggal ambil jalan lurus masuk ke Jalan K.H. Ahmad Dahlan, eitss perlu diingat ni sobat, jangan galau nggak karuan kalau melintasi Jalan K. H. Ahmad Dahlan ini, bisa-bisa kalian kelewatan untuk berbelok ke arah Jalan Teuku Umar.
Pasalnya, Jalan Teuku Umar ini tidak jauh dari perempatan tadi, cukup dengan 200 km menyusuri Jalan K.H. Ahmad Dahlan, lalu belok ke kanan, maka sampailah kalian di Jalan Teuku Umar.
Dari Jalan Teuku Umar ini kalian lurus saja hingga menjumpai perempatan, dan berbelok ke kanan.
Kalian akan melihat deretan lapak dadakan para penjual Buah Durian dan Tugu Pasar Mawar. Jika telah melihat lapak dadakan tersebut, artinya kalian telah berada di Jalan Diponegoro, dan tinggal lurus saja melewati perempatan, antara Jalan Diponegoro, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Pattimura.
Nah, setelah menyusuri Jalan Diponegoro, kalian akan melihat persimpangan Jalan Tanjungpura, maka jangan ragu lagi untuk belok ke kiri.
Setelah memasuki Jalan Tanjungpura dari Jalan Diponegoro, kalian hanya membutuhkan satu putaran di tugu peringatan yang berada di depan penyebrangan Kapal Feri.
Sobat Tribun perlu tau nih, patokan Warung Kopi Suka Hati ialah letaknya yang tak jauh dari Pasar Tengah dan berada di bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO).
Nah tidak sulitkan Sobat Tribun untuk sampai di Warung Kopi Suka Hati.
Ketika masuk ke Warung Kopi Suka Hati, kalian akan disambut dengan atmosfer yang berbeda, berasa ngopi di jaman 40-90’an.
Meja yang disusun berderet, lima di kanan dan lima di kiri menjadikan tempat yang tidak luas itu selalu terasa ramai dan hangat, karena tidak ada satu pun pengunjung yang berbicara dengan lantang atau bahkan memaki, berbeda dengan warung kopi kekinian yang dilengkapi dengan WiFi yang terlalu berisik dengan celotehan dan makian ketika kalah “War”.
Rata-rata pengunjung yang datang ke warung kopi ini merupakan pengunjung yang tidak menghiraukan gadget mereka, karena mereka akan terlena dengan obrolan santai ditambah dengan Pisang Goreng Serikaya hangat plus kopi hitam Suka Hati.
Warung kopi legendaris ini diminati oleh beragam usia, mulai dari warga berusia lanjut hingga batita. Jadi, jangan heran jika kalian melihat ibu-ibu menyuapi anaknya yang masih terbilang balita dengan kopi hitam hangat menggunakan sendok kecil untuk meyeruput kopi.
Usia bukanlah alasan untuk tidak mencintai kopi, bahkan ada yang bilang jika kopi di Pontianak rasanya biasa saja, namun “budaya” ngopinya yang tidak biasa.
Berbicara tentang kopi, Warung Kopi Suka Hati ini memiliki cita rasa yang khas karena kopi yang disuguhkan merupakan kopi fresh olahan Suka Hati.
“Ini jenis kopi robusta lokal asal sini (Kalbar) dan kita buat sendiri” ungkap Barista Warung Kopi Suka Hati, Koh Miau.
Ketika didatangi Tribun, tampak Koh Miau sedang asik “bercengkrama” dengan teko-teko kopi khas kopitiam.
Baca: Bupati Jarot Tinjau Pembangunan Puskemas di Perbatasan
Baca: Siswa-siswi Dari Bali Mencicipi Kuliner Populer di Kantin Bestari
Pertunjukan tarik ulur kopi dimulai dengan adegan Koh Miau yang memasukkan empat sendok kopi ke dalam teko alumunium bermulut menyerupai segitiga lebar, disusul dengan siraman air panas yang uapnya cukup untuk dijadikan sarana mendetoks wajah.
Setelah air panas dituang, Koh Miau terlihat lihai mengaduk kopi dengan tongkat “ajaib” berwarna hitam pekat. Lalu, adegan yang ditunggu-tunggu pun tiba, dengan cekatan Koh Miau menuangkan kopi dari teko bermulut segitiga lebar tersebut ke teko alumunium bercorong panjang yang di atasnya terdapat saringan untuk mencegah masuknya ampas kopi dengan teknik tarik ulur.
Teknik ini merupakan teknik Hainan yang telah popular di Pontianak atau sering kita dengar dengan sebutan Kopi Tiam.
Setelah melalui proses penyaringan, kopi siap disuguhkan kepada pelanggan. Kopi Suka Hati ini cocok diminum oleh kalian yang tidak terlalu menyukai rasa asam pada kopi.
Dengan sedikit rasa pahit dan sedikit manis menjadikan cita rasa kopi Suka Hati ini begitu ringan, sehingga bisa dinikmati oleh siapa saja.
Dan yang menjadi idola para pecinta kopi di warung kopi ini ialah menu Kopi Saring dan Kopi Susunya. Harga yang diberikan oleh warung kopi ini tidak akan membuat kanker atau kantong kering, pasalnya untuk menikmati segelas Kopi Saring kalian hanya perlu merogoh kocek dangkal, yakni Rp 6 ribu per gelas dan Kopi Susu Rp 7 ribu, sedangkan minuman termahalnya jatuh ke Kopi Susu Es yang dibandrol dengan harga Rp 10 ribu per gelas.
Baca: KPU Kalbar Pastikan Anggaran Untuk Pilkada di 7 Daerah Telah Aman
Cerita legendarisnya tak berhenti di kopinya saja, melainkan di selai Serikayanya yang termashyur hingga dijadikan buah tangan para pelancong yang datang ke Pontianak.
Selai Serikaya Suka Hati memang memiliki rasa yang berbeda dengan selai Serikaya di tempat lain. Rasanya tambah melesap jika dipadankan dengan pisang goreng hangat.
Meskipun dibaluri selai Serikaya, pisang goreng ini tidak layu dan tetap renyah. Ketika dimakan, niscaya rasa lembut selai Serikaya seketika menjalari lidah dan meninggalkan kesan kental di mulut, namun tidak menyisakan rasa manis yang berlebih.
Pisang goreng Serikaya, akan bertambah kenikmatannya bila dimakan selagi hangat dengan padanan kopi saring panas yang bila disesap akan meninggalkan bunyi menggoda untuk segera diteguk.
Dalam sehari, warung kopi ini dapat menghabiskan 100 kg lebih pisang Nipah atau pisang Kepok untuk dijadikan pisang goreng. Pisang Goreng Serikaya ini dibandrol seharga Rp 6 ribu per buah dan pisang goreng biasa tanpa serikaya Rp 4 ribu per buahnya.
Selain pisang goreng, warung kopi ini juga menyediakan keladi dan roti Serikaya yang rasanya tidak kalah menggiurkan. Kalian juga dapat menikmati sajian roti Serikaya dengan mencelupkannya ke dalam kopi, eitss jangan langsung dimakan.
Namun gunkanlah kesabaran kalian untuk menyeruput serapan kopi yang membasahi roti yang perlahan akan melumer di mulut.
Kalian dapat menikmati sajian roti Serikaya dengan harga Rp 5 ribu per buah dan kalian juga bisa memesan roti tanpa selai seharga Rp 2 ribu per buah.
Bagi kalian yang berminat untuk membawa selai Serikaya sebagai oleh-oleh ataupun ingin menyetok di rumah, kalian bisa membeli selai Serikaya tersebut dengan beragam pilihan ukuran, mulai dari ukuran terkecil seharga Rp 15 ribu hingga ukuran besar seharga Rp 35 ribu.
Dan kalian juga bisa membawa pulang kopi bubuk Suka Hati dengan harga Rp 14 ribu per 2 ons nya atau ukuran 1 kg seharga Rp 70 ribu.
Warung Kopi Suka Hati ini sudah sangat berumur dari pertama berdiri sekitar tahun 1940, tetap menjaga cita rasa dan suasana warung kopi tempo dulu.
Jadi, buat kalian Sobat Tribun yang masih bingung untuk menghabiskan waktu, Warung Kopi Suka Hati yang buka mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB ini dapat menjadi rekomendasi tempat ngopi santai tanpa beban.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak