Kepala Sekolah Cabul

Pengakuan Mengejutkan Oknum Kepala Sekolah Cabuli 11 Murid SD, Pindah dari Kapuas Hulu ke Landak

Disampaikan Kasat, korbannya diancam tidak diberikan ijazah jika tidak menuruti permintan kepala sekolah untuk melakukan perbuatan tidak senonoh.....

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Marlen Sitinjak
YOUTUBE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Pengakuan Mengejutkan Oknum Kepala Sekolah Cabuli 11 Murid SD, Pindah dari Kapuas Hulu ke Landak. 

"Pertama-tama kami sangat prihatin atas kejadian tersebut," ujar Buyung, Rabu (16/10/2019).

Setelah mengetahui perbuatan bejat si oknum, Dinas Pendidikan Kabupaten Landak langsung mengambil tindakan tegas berupa pemecatan.

"Mengetahui kasus yang menjeratnya, langsung kami berhentikan dari jabatan," tegasnya.

Baca: Satpol PP Landak Tertibkan Pedagang Jual Beli Karet di Pasar Ngabang

Baca: VIDEO: Kasat Reskrim Polres Landak Paparkan Hasil Pengungkapan Kasus

Dijelaskan Buyung, untuk mengisi posisi jabatan Kepala Sekolah digantikan oleh tenaga pengajar di sekolah tersebut.

"Iya diganti guru di situ," jelasnya.

Ia meceritakan, bahwa tersangka IS merupakan guru pindahan dari Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

"Kalau tidak salah baru dua tahun di Landak. Kita sangat prihatin, guru kok seperti itu," terangnya.

Selain itu, kata Buyung, IS dipindahkan dari Kapuas Hulu juga karena berkasus.

"Kalau tidak salah, di Kapuas Hulu kasusnya juga seperti itu makanya kena pindahkan," kata Buyung.

TETANGGA Cabuli Bocah 16 Tahun di Singkawang

Kasus serupa yakni pencabulan juga terungkap di Kota Singkawang. Tindak pidana pencabulan anak di bawah umur menimpa korban berinisial IA (16) yang dilakukan terduga S (77).

Korban yang masih di bawah umur diketahui memang mengalami keterbelakangan mental.

Peristiwa naas yang dialami korban tersebut terjadi di rumah pelaku, Sabtu (20/7/2019) sekitar pukul 10.00 WIB lalu.

Orangtua korban telah melaporkan kejadian ini pada Polres Singkawang dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Perempuan dan Keluarga Kalbar, Rosita Nengsih, SH dan partner.

Ibu korban W (34) menceritakan saat itu Ia panik karena tak melihat anaknya yang biasa menonton di depan tv.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved