TNI Laporkan Istri Dandim Kendari dan Serda Z ke Polisi Soal Unggahan Negatif Terhadap Wiranto

TNI Laporkan Istri Dandim Kendari dan Serda Z ke Polisi Soal Unggahan Negatif Terhadap Wiranto

facebook
TNI Laporkan Istri Dandim Kendari dan Serda Z ke Polisi Soal Unggahan Negatif Terhadap Wiranto 

TNI Laporkan Istri Dandim Kendari dan Serda Z ke Polisi Soal Unggahan Negatif Terhadap Wiranto

JAKARTA - TNI melaporkan dua istri prajurit TNI ke polisi terkait unggahan mereka di media sosial.

Keduanya berinisial IPDL dan LZ.

IPDL merupakan istri dari Komandan Distrik Militer (Dandim) Kendari Kolonel HS. Sementara LZ adalah istri dari Sersan Dua (Serda) Z.

"Pada dua individu (istri) ini yang melakukan postingan yang kami duga melanggar UU No. 19 Tahun 2016 tentang ITE, maka akan kami dorong prosesnya ke peradilan umum," ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Baca: PUTRI Amien Rais, Hanum Rais Dilaporkan ke Polisi Soal Twitnya, PAN: Jangan Mudah Ambil Kesimpulan

Unggahan IPDL serta LZ di media sosial berkaitan dengan peristiwa penikaman Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) kemarin.

"Memang status dua individu ini masuk dalam ranah proses peradilan," lanjut Andika.

Meski demikian, Andika tidak menjelaskan lebih lanjut ke mana laporan itu dilayangkan, apakah ke Polda Sulawesi Tenggara sesuai domisili mereka atau ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Andika menambahkan, suami-suami mereka turut mendapatkan sanksi atas ulah istri-istri mereka. Tak tanggung-tanggung, Kolonel HS dan Serda Z dicopot dari jabatannya masing-masing ditambah penahanan selama 14 hari.

"Proses serah terima atau pelepasan administrasi sudah ditandatangani, tapi besok akan dilepas oleh Panglima Kodam di Makassar, Kodam Hasanuddin yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara," lanjut Andika.

Baca: UNGGAHAN Sang Istri di Facebook yang Membuat Jabatan Dandim Kendari Dicopot, Kolonel HS juga Ditahan

Pencopotan kedua prajurit TNI tersebut telah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 yaitu tentang disiplin militer. 

Dicopot

Sebelumnya, Dandim atau Komandan Kodim Kendari Kolonel Kav Hendi Suhendi (HS) dicopot dari jabatannya akibat unggahan istri di media sosial Facebook.

Pencopotan itu disampaikan KSAD Jenderal Andika Perkasa di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019) sore, ditayangkan langsung Kompas TV.

Baca: PUTRI Amien Rais, Hanum Rais Dilaporkan ke Polisi Soal Twitnya, PAN: Jangan Mudah Ambil Kesimpulan

Sanksi ini dijatuhkan karena istri yang bersangkutan mengunggah status nyinyir terhadap peristiwa penusukan Menkopulhukam Wiranto di Pandeglang.

Hukuman itu membuat Kolonel HS hanya 1,5 bulan menyandang jabatan sebagai pejabat tertinggi Kodim 1417/Kendari.

Dia baru mengikuti upacara serah terima jabatan (sertijab) dengan pejabat lama Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya di Makorem 143/Ho Kendari pada 19 Agustus 2019.

Baca: Presiden Jokowi Rampungkan Susunan Kabinet, tapi Bisa Berubah Usai Bertemu SBY, Tanggapan Demokrat?

Sebelumnya, Kolonel HS menjabat Atase Pertahanan RI di Moskow.

Jabatan Dandim Kendari dijabat perwira menengah berpangkat kolonel karena Kodim Kendari mengalami kenaikan status.

Kodim Kendari termasuk satu dari 36 Kodim yang mengalami kenaikan status di sejumlah wilayah sesuai Peraturan Panglima TNI No 6 Tahun 2019 tentang Peningkatan Status Komando Distrik Militer tipe B menjadi Tipe A.

Tak hanya dicopot dari jabatan Dandim, Kolonel HS juga ditahan selama 14 hari.

"Sehingga konsekuensinya kepada Kolonel HS tadi sudah saya tandatangani surat perintah melepas dari jabatannya dan akan ditambah dengan hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari, penahanan ringan selama 14 hari," jelas Jenderal Andika.

Baca: Jelang Pelantikan Presiden, Prabowo Kian Mesra dengan Jokowi | Prabowo Sebut Siap Masuk Pemerintah

Proses hukum juga akan diberlakukan kepada istrinya melalui jalur peradilan umum.

Sang istri diduga melanggar UU ITE sehingga akan diproses hukum melalui peradilan umum.

Andika tegas menyatakan suami melanggar UU No 25/2014 tentang Hukum Disiplin Militer.

Sebelumnya, status nyinyir yang dibuat istri Dandim Kendari berinisial IZN viral di media sosial, terutama Facebook.

"Jangan cemen pak,...Kejadianmu tidak sebanding dgn berjuta nyawa yg melayang," demikian bunyi status tersebut.

Baca: TAK Hanya Wiranto, 3 Pejabat Pernah Jadi Target Pembunuhan, Jokowi Perintah Ini Pasca Insiden

Meski tidak menulis nama Wiranto, status ini naik pada hari yang sama dengan penyerangannya.

Satu komentar yang mengungkit status pemilik akun sebagai istri Dandim Kendari ditanggapi reaktif oleh yang bersangkutan.

Sejumlah komentar lain juga mempertanyakan alasan pemilik akun membuat status nyinyir.

Dilihat Tribunjateng.com, akun tersebut sudah tidak ada di Facebook. (*) 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved