Wawancara Ekslusif
Ketua MPR Bamsoet: Saya Tak Ingin Menambah Panas Suasana Politik
Mungkin itu yang dibutuhkan saat ini. Termasuk mendinginkan adik-adik mahasiswa yang memiliki semangat berunjuk rasa.
Oleh karena itu saya cooling down. Saya tidak ingin membuat suasana tambah panas. Sepertinya pemerintah membutuhkan suasana tidak ada konflik di Golkar.
Tribun: Sebenarnya apa yang membuat Anda bersedia menerima amanah sabagai Ketua MPR?
Bamsoet: Saya hanya menjalani takdir saja. Saya mengikuti arus kehidupan.
Jadi ketika saya menerima posisi Ketua DPR, saya beranggapan inilah posisi politik saya tertinggi dalam karier politik saya.
Tapi kemudian jalan hidup saya membuka lagi sebagai ketua MPR, ya itu barangkali itu takdir hidup saya.
Tribun: Ini bukan karena kompromi politik?
Bamsoet: Bukan. Tidak ada sama sekali. Saya mendapat penugasan dari Ketua Umum (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto) untuk memegang jabatan Ketua MPR mungkin karena beliau melihat saya punya kapabilitas (kemampuan).
Selain itu juga mempertimbangkan karier saya di DPR. Memang tidak mudah mencapai titik itu karena diperlukam kompromi politik yang luar biasa dengan partai politik (parpol) lain.
Mencapai titik kesepadanan secara mufakat itu bukan hal mudah. Saya memulainya dari parpol yang kebetulan teman-teman dekat saya semua akhirnya mengerucut kepada parpol lain, kecuali Gerindra.
PDIP, walaupun secara informal menyatakan dukungannya, keputusan bulat diambil menjelang detik-detik terakhir.
Ketika saya menerima tiket dari partai (Golkar), partai berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak.
Saya bekerja secara individu untuk mencapai mufakat. Tadinya saya pikir ini akan diputuskan melalui voting, tapi alhamdulillah kemudian ada komunikasi antara Bu Mega dan Pak Prabowo sehingga tak terjadi voting.
Soalnya awalnya dimulai oleh voting maka ke depannya lembaga ini jadi kurang bagus.
Judulnya kan Majelis Permusyawarakatan Rakyat, kalau selalu lewat voting, khawatir nanti jadi Majelis Pervotingan Rakyat.
Tribun: Dalam kondisi politik seperti saat ini, sebagai Ketua MPR sekaligus kader Golkar, apa yang akan Anda lakukan setidaknya sampai pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI?