STARTUP UNICORN di Indonesia Bertambah | Ovo Kini Sejajar Gojek dan Bukalapak, Capai Rp 14,1 Triliun
Sebuah predikat dan atau gelar yang diberikan untuk perusahaan startup yang telah memiliki kapitaliasasi dengan nilai valuasi di atas 1 miliar dollar
4. Bukalapak
Di tempat keempat ada Bukalapak, perusahaan rintisan di bidang e-commerce yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid pada awal tahun 2010 silam.
Bukalapak mendapatkan gelar Unicorn setelah mendapatkan kucuran dana dari beberapa grup investor besar, salah satunya adalah Emtek Grup dan 500 Startups.
Yang terbaru, Bukalapak baru saja mendapatkan suntikan dana dari perusahaan asal Korea Selatan, Shinhan GIB. Meski tidak disebutkan jumlahnya, masuknya pendanaan ini membuat valuasi perusahaan diklaim menjadi lebih dari 2,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35 triliun.
Dalam sebuah video, Bukalapak mengklaim sudah memproses ratusan juta transaksi dengan dari jutaan pelapak yang ada di platformnya.
5. Ovo
Menkominfo Rudiantara, pada ajang Siberkreasi 2019 yang digelar pekan lalu, menyebut bahwa Ovo sudah menjadi Unicorn asal Indonesia yang baru setelah empat perusahaan yang tadi disebutkan.
“Saya sudah bicara dengan founder-nya, dan memang iya (sudah jadi unicorn). Makanya saya berani bicara setelah saya konfirmasi,” ujar Rudiantara seperti diwartakan sebelumnya.
Ovo, penyedia layanan pembayaran elektronik besutan Grup Lippo, ditaksir memiliki valuasi sebesar 2,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 41 triliun oleh firma analis perusahaan CB Insight.
Baca: Itha Saleem Dorong Pemerintan Sediakan Fasilitas bagi Millenial Guna Ciptakan Baby Unicorn
Baca: Inikah Penantang Unicorn Milik Jokowi?, Sandiaga Uno Kenalkan Istilah Unikop, Apa Itu
Angka tersebut, menurut CB Insight, sudah dicapai sejak 14 Maret 2018.
Ovo sendiri merupakan layanan dompet digital yang menawarkan kemudahan bertransaksi di sejumlah mitra Ovo. Platform ini juga bisa digunakan untuk pembayaran aplikasi Grab.
Unicorn berikutnya
Selain lima startup yang telah disebutkan, ada satu perusahaan rintisan lagi yang berpotensi untuk menyabet gelar Unicorn sebelum akhir 2019.
Hal itu sempat disinggung oleh Rudiantara dalam momen Siberkreasi 2019.
"Saya berharap justru target kelima itu melebihi karena sebetulnya ada lagi yang berpotensi sebelum akhir tahun ini jadi unicorn. Sekarang, transaksinya sedang berjalan," kata Rudiantara, sebagaimana dikutip dari KompasTekno yang melansirnya dari Antara.