Kecelakaan Maut
Nasib Sopir Mobil Fortuner Anggota Dewan Terpilih Pasca Insiden Tabrakan Maut Tewaskan 2 Warga
Beredar informasi di masyarakat, yang bersangkutan apakah akan ada dilakukan penangguhan penahanan atau tidak.
LANDAK - Kejadian kecelakaan mobil Fortuner KB 118 AT di Jalan Pangeran Cinata, Desa Raja, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Jumat (27/9/2019) lalu tak hanya meninggalkan kisah tragis, namun pula mengungkap cerita lain di balik insiden ini.
Sopir mobil fortuner KB 118 AT berinisial AP kini kini bernasib ditetapkan tersangka oleh Polres Landak pada Sabtu (28/9/2019) sore.
"Proses tetap lanjut, iya sudah ditetapkan tersangka sejak kemarin sore," ujar Kapolres Landak AKBP Ade Kuncoro SIK kepada Tribun pada Minggu (29/9/2019) pagi.
Dijelaskan Kapolres, ditetapkannya Astra Pegama sebagai tersangka karena terbukti lalai dalam mengemudikan kendaraannya dan menghilangkan dua nyawa orang.
Beredar informasi di masyarakat, yang bersangkutan apakah akan ada dilakukan penangguhan penahanan atau tidak.
Seperti diketahui bersama, AP adalah Caleg Terpilih Partai Nasdem dari Dapil 1 Ngabang-Jelimpo yang sudah ditetapkan oleh KPU Landak beberapa waktu lalu.
Baca: Jelang Pelantikan Anggota DPRD, Polres Landak Siapkan 1 Pleton Satuan Khusus
Baca: Dua Sepeda Motor Tabrakan di Depan Komplek Pemakaman, Korban Masuk Puskesmas Pinyuh
Baca: Tabrak 5 Warga di Ngabang, Kapolres Beberkan Ancaman Hukum Bagi Sopir Fortuner
Mengingat juga, besok pada Senin (30/9/2019) akan dilaksanakan pelantikan 35 Anggota DPRD Landak terpilih Periode 2019-2024 termasuk Astra Pegama.
"Yang bersangkutan langsung kita tahan, sejak ditetapkannya sebagai tersangka. Terkait penangguhan penahanan, belum ada," ungkap AKBP Ade.
Disampaikan Kapolres lagi, terkait penangguhan penahanan, dikabulkan atau tidaknya adalah tergantung pertimbangan penyidik.
"Sampai saat ini belum ada pengajuan," tutup Kapolres.
Diberitakan sebelumnya, mobil fortuner KB 118 AT yang dikemudikan Astra Pegama tiba-tiba hilang kendali di Jalan Pengeran Cinata, Desa Raja Kecamatan Ngabang pada Jumat (27/9/2019) sore.
Akibatnya, lima orang warga tertabrak. Dimana dua orang dinyatakan meninggal dunia, dan tiga orang alami patah tangan dan patah kaki.
Tes Urine
Diketahui, saat insiden maut tersebut, pengemudi mobil dikatakan tiba-tiba alami kehilangan kesadaran.
Sehingga mobil yang melaju dari arah kiri, tiba-tiba berbelok ke arah kanan yang selanjutnya menabrak lima warga. Untuk mengetahui pasti penyebab pengemudi hilang kesadaran, polisi pun melakukan pendalaman.
"Sopir mobil fortuner atas nama AP sudah kita lakukan tes urine, hasilnya negatif. Artinya tidak ada konsumsi obat-obatan terlarang," ujar Kapolres Landak AKBP Ade Kuncoro, Sabtu (28/9/2019) pagi.
Dijelaskan Kapolres, maka kehilangan kesadaran yang dialami oleh pengemudi mobil fortuner diduga kuat karena alami sakit.
Sebab beberapa waktu lalu yang bersangkutan ada lakukan pemeriksaan medis ke doker.
"Jadi pengemudi mobil ini ada riwayat sakit, baru berobat ke dokter. Jadi intinya proses hukum laka lantas tetap lanjut," tukas AKBP Ade Kuncoro SIK.
Dua Orang Meninggal Dunia
Korban meninggal dunia akibat ditabrak mobil fortuner KB 118 AT di Jalan Pangeran Cinata, Desa Raja Kecamatan Ngabang pada Jumat (27/9/2019) sekitar pukul 16.10 WIB bertambah satu orang.
Sebelumnya, dari kejadian tersebut lima orang tertabrak oleh mobil fortuner KB 118 AT yang dikendarai oleh AP warga Ngabang, dan mengakibatkan 1 orang meninggal dunia anak usia 1 tahun sore itu.
Sedangkan empat korban lagi dilarikan ke rumah sakit Landak dan ada yang dalam kondisi kritis.
Bahkan ada yang sempat dirujuk ke RS di Pontianak untuk pertolongan medis, namun sekitar tengah malam nyawa tidak tertolong.
Korban meninggal dunia atas nama Jamrut jenis kelamin perempuan, yang juga seorang PNS di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Landak.
"Iya, alamarhum adalah Kasubbag Kepegawaian kami," ujar satu diantara pegawai Disdukcapil Landak Anes kepada Tribun.
Diceritakan Anes, almarhum dibawa ke Rumah Sakit Antonius Pontianak. "Tapi informasinya belum sampai di RS Antonius, sudah meninggal dunia," ceritanya.
Selain duka mendalam bagi para keluarga korban yang tertabrak, cerita lain adalah sang pengemudi mobil fortuner atas nama AP merupakan Dewan terpilih DPRD Landak periode 2019-2024 Dapil 1 Ngabang-Jelimpo dari Partai NasDem.
Dimana seperti diketahui, pelantikan Dewan terpilih DPRD Landak Periode 2019-2024 akan berlangsung pada Senin (30/9/2019) di Gedung DPRD Landak.
Dari 35 orang yang dilantik, satu di antaranya adalah AP.
Tentu dengan kejadian tersebut, psikologis dan mental pengendara mobil fortuner sedikit terganggu.
Sehingga pasca-kejadian tersebut pun, menjadi perhatian publik khususnya warga Kabupaten Landak.
Ucapan bela sungkawa kepada para korban kecelakaan terus mengalir, baik di medsos mau pun ucapan langsung.
Pasalnya, dari kejadian tersebut ada lima warga yang tertabrak mobil fortuner tersebut.
Sesaat setelah kejadian, satu orang dinyatakan meninggal dunia yakni anak usia 1 tahun berjenis kelamin perempuan.
Sedangkan empat korban lagi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak.
Bahkan pasca kejadian itu menjadi perhatian serius Bupati Landak Karolin Margret Natasa, yang juga langsung mendatanggi RSUD Landak untuk melihat para korban kecelakaan pada Jumat malam.
Dari empat korban, ada yang mengalami kritis sehingga terpaksa di rujuk ke RS Soedarso Pontianak atas nama Jamrut (55) jenis kelamin perempuan.
Namun di dalam perjalanan menuju RS Soedarso Pontianak nyawa tidak dapat tertolong.
Diketahui, Jambrut adalah seorang PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Landak.
"Iya, almarhum adalah Kasubbag Kepegawaian kami," ucap satu diantara pegawai Disdukcapil Landak, Anes kepada Tribun pada Sabtu (28/9/2019) pagi.
Dengan demikian, dua orang dinyatakan meninggal dunia atas peristiwa tersebut.
Sedangkan tiga orang lagi menjalani perawatan serius, sebab ada yang mengalami patah kaki dan patah tangan.
Annisa Yusnita, satu di antara lima korban Fortuner maut dirawat intensif di Rumah Sakit Antonius, di Pontianak.
Korban merupakan alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Perempuan berusia 26 tahun ini mengalami luka berat akibat tertabrak mobil Fortuner yang dikemudikan oleh AP, anggota DPRD terpilih Kabupaten Landak periode 2019-2024, Jumat (27/9/2019) sore kemarin di Jalan Pangeran Cinata, Desa Raja, Kabupaten Landak.
Selain Anisa, ada empat korban lainnya. Dua di antaranya meninggal dunia, termasuk anak dari Anisa, Rhakshandrina Kirey Zahida yang baru berusia satu tahun.
Nyawa anaknya tak terselamatkan, Rhakshandrina Kirey Zahida meninggal dunia di tempat. Sementara Anisa, tangan dan kakinya patah.
"Nisa sekarang dirawat di RS antunius. Kondisinya tangannya patah kaki kirinya patah dan insya Allah akan di operasi hari ini," kata Murni, kakak Anisa kepada Tribun Pontianak, Sabtu (28/9).
Hingga saat ini, Anisa belum mengetahui jika anak perempuannya meninggal. Pihak keluarga masih merahasiakan kabar duka ini, sampai keadaan Anisa membaik.
"Iya, dia belum tau (anaknya meninggal). Karena pas kejadian, Anisa tak sadar. Dan ketika sadar sengaja dirahasiakan dulu," ujar Murni.
Menurut Murni, adiknya sesekali sadarkan diri. Setiap kali sadar, nama anaknya yang dicari. " Hari ini anaknya dimakamkan di Ngabang," ungkapnya.
Anisa kata Murni, alumni IAIN Pontianak Jurusan KPI angkatan 2012. Kabar duka ini turut dirasakan keluarga alumni KPI. Doa mengalir deras untuk kesembuhan Anisa.
Kronologi
Kasat Lantas AKP Gandi Darma Yudanto menerangkan, untuk kronologis kejadian mobil fortuner KB 118 AT yang dikendarai oleh AP berjalan dari arah Simpang Keraton menuju Simpang Jalan Mungguk.
Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Pangeran Cinata, Desa Raja atau lebih tepatnya di Gang Ulak Imin, pengemudi mobil tiba-tiba kehilangan kesadaran seperti alami sakit.
Sehingga mobil yang awalnya berjalan dari arah kiri, langsung berbelok ke arah kanan.
"Saat itu pula, karena jarak dekat pengendara motor tertabrak, disusul warga yang sedang bersantai di depan rumah. Sehingga total ada lima yang tertabrak," terang Kasat Lantas.
Selanjutnya oleh anggota Sat Lantas, mobil dan pengendaranya dibawa ke Kantor Polisi.
Sedangkan para korban tertabrak dibawa oleh warga ke RSUD Landak.
Masih kata Kasat Lantas, malam itu juga pihaknya langsung melakukan pemeriksaan kepada para saksi-saksi.
"Termasuk pengemudi mobil, kita ambil keterangannya. Keterangan awal, pengemudi mobil hilang kesadaran saat itu, diduga ada derita sakit," jelas AKP Gandi.
Setelah kejadian itu, beberapa para anggota DPRD Landak terpilih periode 2019-2024 mengaku sangat prihatin atas kejadian itu.
Selain ucapkan belasungkawa kepada korban, ucapan prihatin juga disampaikan kepada pengemudi mobil fortuner.
"Turut berbelasungkawa kepada para korban. Mana mau dilantik lagi tanggal 30 nanti, kasian kawan (AP) kita ini. Posisi mau dilantik mau jaga kondisi," ucap Dewan Terpilih Bernadus Mariadi alias Alex dari PDI Perjuangan.
Ucapan prihatin juga datang dari rekan AP sesama Partai Nasdem yang juga Dewan terpilih dari Dapil 2 Maraga Satrio Arjuna.
"Turut prihatin, ada saja musibah yang menimpa bang Astra," katanya.(Alfon Pardosi/Agus)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak