Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad: Pelaku Pembakar Lahan Musti Digantung di Monas, Bandingkan Pengedar Narkoba

Ustadz Abdul Somad: Pelaku Pembakar Lahan Musti Digantung di Monas, Bandingkan Pengedar Narkoba

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube Ustadz Abdul Somad Official
Ustadz Abdul Somad: Pelaku Pembakar Lahan Musti Digantung di Monas, Bandingkan Pengedar Narkoba 

Ustadz Abdul Somad mengatakan, kebakaran yang terjadi saat ini terjadi karena dibakar. 

Menurut Ustadz Abdul Somad, hal ini merupakan bentuk kejahatan.

"Pembakar-pembakar ini musti digantung di Monas. Ditembak," kata Ustadz Abdul Somad.

Hal itu disampaikan Ustadz Abdul Somad saat menyampaikan pesan Salman al Farisi, Sahabat Rasulullah SAW.

Dalam satu pernyataannya, Salman mengungkapkan, kalau Allah SWT ingin membinasakan seorang hamba, dicabutnya sifat malu, dicabutrasa aman, dicabut sifat rahmat dan dicabut Islam. 

"Gara-gara rahmat dicabut (dari dalam hati), sanggup orang membakar hutan. 6,7 juta orang menghirup udara kotor," kata Ustadz Abdul Somad.

Anehnya, kata Ustadz Abdul Somad, yang membakar itu pula ikut solat Istisqa.

Baca: Ustadz Abdul Somad Tak Mau Salat Istisqa (Solat Minta Hujan), Ternyata Ini Alasan UAS Sesungguhnya

Baca: Ustadz Abdul Somad (UAS) & Menantu Habib Rizieq Protes The Santri, Sutradara Livi Zheng Angkat Suara

"Ya Allah turunkan hujan ya Allah. Yang membakarkan ente. Saya seumur-umur hidup tak pernah salat Istisqa. Tak pernah. Sekalipun tak pernah," kata UAS. 

"Bebuih mulut orang minta saya salat Istisqa, ndak. Karena saya tahu ini bukan kebakaran, dibakar," paparnya. 

"Ini kejahatan. Mendoakan orang jahat kok didoakan. Pembakar-pembakar ini musti digantung di Monas. Ditembak," tegasnya.

UAS lalu bertanya ke jemaah apakah setuju pengedar sabut ditembak mati?

Setelah dijawab setuju oleh jemaah, UAS kembali mengajukan pertanyaan.

"Mana yang lebih berbahaya, pengedar sabu-sabu apa pembakar hutan?," kata UAS.

Jamaah kompak mengatakan yang lebih berbahaya adalah pembakar hutan.

"Nah itulah jawabannya. Kalau pengedar sabu-sabu, yang mati, yang sakaw hanya orang beli sabu-sabu. Tapi yang membakar hutan, bayi-bayi kena ISPA," katanya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved