Penderita ISPA di Ketapang Terus Bertambah, 2 Hari Capai Ratusan
Korban penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat polusi kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Ketapang terus bertambah
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Madrosid
Penderita ISPA di Ketapang Terus Bertambah, 2 Hari Capai Ratusan
KETAPANG - Korban penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat polusi kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Ketapang terus bertambah.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, saat ini tercatat 292 orang terkena ISPA.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ketapang, Basaria Rajagukguk mengatakan, jumlah 292 penderita ISPA tersebut merupakan data yang dihimpun dari tanggal 13 sampai 14 September 2019 kemarin.
"Pada tanggal 13 September itu ada 152 orang, keesokan harinya 14 September ada 140 orang. Keseluruhan selama dua hari itu saja sebanyak 292 orang. Itu berdasarkan laporan seluruh puskesmas di Ketapang yang sudah memberikan penanganan," kata Basaria, Senin (16/09/2019).
Basaria menyebutkan, sebagai upaya penanganan ISPA, Dinkes sudah menempatkan beberapa petugas medis dan mendirikan posko di beberapa lokasi yang terdampak kabut asap sangat parah. Dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan BPBD, relawan - relawan dan instansi terkait.
Baca: Kabut Asap Siksa Warga di Pontianak, Penderita ISPA Melonjak Tajam
Baca: Hindari ISPA, Dokter Sisca Sarankan Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Baca: Kapolres Landak Kerjasama dengan Dinkes Cegah ISPA
"Kita sudah ada kegiatan dalam bentuk posko. Selain pembagian masker, juga ada tim kesehatan, untuk memeriksa masyarakat yang terganggu kesehatannya," ungkapnya.
Sementara penanganan bagi yang sudah menderita ISPA, pihaknya juga sudah mengajukan beberapa alat bantu pernafasan. Diantaranya seperti tabung oksigen portable dan Nebulizer.
Menurutnya, Alat - alat tersebut nantinya akan di distribusikan ke beberapa puskesmas dan posko - posko yang saat ini fokus pemadaman di beberapa lahan terbakar.
"Kalau sudah didapat, nanti akan langsung kita distribusikan ke puskesmas dan posko - posko. Untuk obat - obatan sendiri sudah tersedia dan di stok ke UPTD," jelasnya.
Atas pekatnya kabut asap sekarang, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi yang memiliki anak balita untuk tidak membawa keluar rumah terlebih dahulu, mengingat daya tahan tubuh balita masih rentan terserang penyakit.
"Kemudian, kepada pihak sekolah diminta jeli memandang situasi kabut asap seperti sekarang. Sehingga jika tidak memungkinkan untuk aktivitas belajar, maka langkah meliburkan adalah solusi tepat," ujarnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak