WANITA Pemeran Video Vina Garut Diperlakukan Rayya Bak Anak Kecil, Uang Jajan dan Konstruksi Budaya
WANITA Pemeran Video Vina Garut Diperlakukan Rayya Bak Anak Kecil, Uang Jajan dan Konstruksi Budaya
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
PEMERAN Wanita Video Vina Garut Diperlakukan Bak Anak Kecil, Rayya Beri Uang Jajan dan Budaya
Komnas Perempuan turut menanggapi kasus video Vina Garut yang sempat heboh beberapa waktu lalu.
Perempuan pemeran video, V, diduga diancam dan dianggap layaknya anak kecil oleh mantan suaminya, Rayya.
Rayya juga dikabarkan memberi uang belanja kepada V seperti memberi uang jajan.
Mengidap penyakit serius, Rayya meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019).
Kuasa hukum Rayya, Soni, mengatakan bahwa Rayya menderita HIV, stroke, serta hepatitis B.
Menderita komplikasi, Rayya sempat dirawat di RSUD dr Slamet Garut selama beberapa hari.
"Bicara juga tidak lancar karena kena stroke. Yang paling parah itu karena HIV-nya," kata Soni, Sabtu (7/9/2019) dikutip dari Tribun Jabar.
Sementara itu, Komnas Perempuan yang beberapa waktu lalu sempat terjun langsung ke Garut menilai bahwa V berada dalam tekanan dan ancaman.
Komnas Perempuan menduga V diancam dan ditekan oleh Rayya.
Dalam penyelesaian kasus tersebut, komisioner Komnas Perempuan Thaufiek Zulbahary meminta agar polisi mengedepankan persepktif gender.

Thaufiek menyebut, penyidik harus mempertimbangkan berbagai hal seperti posisi V dalam pernikahan serta kehidupan pernikahan V dan Rayya.
“Kalau kami tetap mengedepankan bahwa penanganan perempuan berhadapan dengan hukum ini harus menggunakan perspektif gender, artinya penyidik perlu memperhatikan latar belakang, posisi perempuan dalam perkawinan dan peka terhadap situasi dan kondisi kehidupan perkawinan antara A dan V,” katanya, Senin (9/9/2019) dikutip dari Kompas.com.
Menurut Thaufiek, perspektif gender kemungkinan dapat membuka gambaran hubungan V dan Rayya termasuk ancaman dan tekanan yang ada.
Lebih lanjut, Thaufiek menyebut, sejak awal pernikahan, V diperlakukan layaknya serang anak kecil oleh Rayya.
Saat menikah, V baru berusia 16 tahun 11 bulan.
Perlakuan anak kecil tersebut tampak saat Rayya memberikan uang belanja kepada B tetapi lewat ibunya.
Menurut Thaufiek, hal ini tak berbeda dengan memberikan uang jajan kepada seorang anak.
“Uang belanja diberikan kepada ibunya A, kemudian diberikan ibunya A kepada V seperti uang jajan,” katanya.
Seiring berjalannya waktu, hubungan keduanya justru diduga mengalami ketimpangan.
Rayya seolah-olah mengontrol V, sementara V tak bisa berpendapat atau menolak.
Terlebih lagi, soal konstruksi budaya saat istri harus nurut kepada suami.
Thaufiek menyebut, faktor ini bisa menjadi dugaan penguat adanya ancaman dan tekanan yang diberikan kepada V.
Polisi temukan 113 video mesum di Ponsel Rayya
Meninggalnya Rayya, membuat polisi sedikit kesulitan dalam mengungkat kasus video Vina Garut.
Pasalnya Rayya merupakan kunci dalam kasus yang juga melibatkan mantan istrinya.
"Ya tentu saja (agak menyulitkan penyidikan)," kata Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng, Sabtu (7/9/2019), dikutip dari Tribun Jabar.
Meski demikian, polisi terus melakukan penyidikan terhadap kasus yang menggemparkan warga Garut tersebut.
Polres Garut yang menangani perkara ini menguak fakta baru soal ditemukannya video seks berjumlah 113 video
Video tersebut ditemukan dari ponsel milik Rayya.
“Yang ramai itu kan hanya beberapa video, tapi setelah kami periksa ponselnya, kami temukan ada 113 video,” kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Minggu (8/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Mengutip dari Tribun Jabar, Rayya banyak terlibat dalam hampir semua video tersebut.
"Tersangka A ada di hampir semua video itu," katanya.
Selain video seks antara Rayya dan V, terdapat pula video yang melibatkan orang lain.
Hingga saat ini, video tersebut masih diperiksa di pusat laboratorium dan forensik Mabes Polri.
"Yang beredar itu kan hanya yang kemarin ramai di media sosial. Sekarang video-video tersebut sedang diperiksa di pusat laboratorium dan forensik Mabes Polri," tambahnya.