BPOM Siapkan Pemeriksaan Produk Makanan dan Minuman Yang Masuk Lewat PLBN Entikong
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K Lukito mengunjungi PLBN Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
BPOM Siapkan Pemeriksaan Produk Makanan dan Minuman Yang Masuk Lewat PLBN Entikong
SANGGAU - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K Lukito mengunjungi PLBN Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kamis (5/9/2019).
Tiba di PLBN Entikong Kepala BPOM RI juga menggelar FGD bersama Instansi Vertikal yang ada di Kecamatan Entikong.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K Lukito menyampaikan Ini adalah kunjungan yang ketiga di wilayah Kalbar, Yang tujuan untuk memberikan dukungan penuh sesuai tugas dan fungsi Badan POM dalam menjaga masyarakat yang dikaitkan dengan keamanan, mutu dan kualitas dari produk yang nanti akan beredar di wilayah Indonesia.
"Karena kita tahu disetiap perbatasan pasti banyak masuk produk obat dan makanan dari negara tetangga Malaysia. Itu harus kita pastikan yang masuk ke negara kita, walaupun untuk kepentingan pribadi dan bisa jadi juga untuk didistribusikan, kita pastikan aspek keamanan dan mutu, dan kualitasnya, "katanya.
Sehingga, lanjutnya, tidak menggangu aspek kesehatan dan daya saing produk dalam negeri. Jadi tak hanya aspek kesehatan tapi juga aspek perdagangan kita jangan terganggu.
"Malah justru daerah perbatasan ini bagaimana kita bisa membawa produk-produk dari dalam negeri untuk masuk ke negara tetangga kita. Tak hanya produk-produk negara tetangga yang beredar di negeri kita, "ujarnya.
Tadi lanjut Penny, dirinya juga melihat keorganisasian dari PLBN saat ini sudah sangat kuat, baik itu fungsi imigrasi, pabean, bea cukai, pertahanan dan keamanan dan tugas Badan POM bisa ikut mendukung dari fungsi-fungsi tersebut sesuai dengan tugas fungsi BPOM.
Baca: Menuju WBK/WBBM,
Baca: Tandatangani Komitmen, BBPOM di Pontianak Siap Wujudkan WBK dan WBBM
di Pontianak Gelar FGD Peningkatan Pelayanan Publik
Baca: Kampanyekan Keamanan Pangan, Lapak Informasi BBPOM di Pontianak Ramai Dikunjungi Warga
"Akan kita perkuat nanti dengan laboratorium mini. Tadi ada masukan ya bagaimana juga BPOM juga ikut mendukung menjaga kualitasnya dengan juga mengambil bukti-bukti hasil dari analisa yang valid. Dan adalah pilot projek yang pertama dari Badan POM bisa mendukung perbatasan di PLBN, "ujarnya.
Penny menambahkan, Tahun 2018, BPOM sudah ada menambahkan satu kantor yang lebih dekat dengan masyarakat yaitu di Kabupaten Sanggau. Akan tetapi masih jauh juga jaraknya dari PLBN.
"Sehingga memang khusus di pintu-pintu masuk PLBN akan ada nanti suatu bentuk kantor kecil yang menduking kefungsian dari PLBN di semua titik-titik lintas batas, "tegasnya.
"Dan ini sudah mulai, khusus di Sanggau sudah ada kan bisa dilihat.
Nanti akan ada uji coba, berapa lama uji coba. Nanti dapat masukan, oh ternyata kurang ini kurang itu, harusnya begini. Dan dibutuhkan lebih jauh lagi, nanti kita jadikan satu, nanti modelnya disini diperbaiki terus sama juga seperti kantor kami di Sanggau. Itu kan juga mulai dari simpel dulu tapi nanti kita kembangkan terus menjadi satu balai yang lengkap seperti di ibu kota provinsi lainya, "tegasnya.
Penny memastikan, bakal ada pemeriksaan yang ketat terhadap produk yang masuk ke indonesia.
"Harus untuk melindungi masyarakat kita dari produk yang masuk. Disatu sisi kita juga ikut membantu mensukung pelaku usaha UMKM yang ada disini
untuk meningkatkan kualitas produknya sehingga bisa kita ekspor ke luar,"jelasnya.
Sementara itu, Kepala Loka POM di Kabupaten Samggau, Agus Riyanto yang ikut mendampingi kunjungan Kepala Badan POM RI menyampaikan bahwa, Mulai September 2019, BPOM sudah menempatkan dua orang petugas yang akan bekerja full setiap hari untuk melakukan pemeriksaan produk yang masuk ke Indonesia di PLBN Entikong.
Dikatakanya, Bentuk pengawasan yang dilakukan BPOM adalah semua produk, baik itu makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik yang berasal dari negara tetangga yang masuk ke Indonesia akan diperiksa.
"Tadi ada yang bawa barang sebelum diperiksa dari pihak PLBN, kita cek dulu. Sebelumnya belum pernah, baru sekarang kita tempatkan petugas disana,"ujarnya.
Agus menambahkan, Saat ini kita hanya menempatkan petugas yang akan mengecek produk dari segi labelnya. Kemudian produk yang kita teliti dan menyampaikan informasi, edukasi kepada masyarakat yang datang dari negara tetangga.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak