Horor Desa Penari

Belum Baca KKN di Desa Penari Tanda Ber-IQ Tinggi? Baca Hasil Penelitian Berikut Ini

Belum Baca KKN di Desa Penari Tanda Ber-IQ Tinggi? Baca Hasil Penelitian Berikut Ini

twitter@SimpleM81378523
Belum Baca KKN di Desa Penari Tanda Ber-IQ Tinggi? Baca Hasil Penelitian Berikut Ini 

Belum Baca KKN di Desa Penari Tanda Ber-IQ Tinggi? Baca Hasil Penelitian Berikut Ini

KKN di Desa Penari beberapa hari belakangan kerap diperbincangkan oleh warganet. Laman Facebook, Twitter, dan media-media online pun diisi pembahasan mengenai kisah ini.

Namun, seperti dilihat di kolom komentar Facebook untuk artikel Kompas.com mengenainya, masih ada orang-orang yang belum dan mungkin tidak berminat membacanya.

Bila Anda termasuk salah satunya, tidak perlu berkecil hati karena ketidakmauan Anda untuk baca cerita horor yang sedang tren ini bisa jadi pertanda Anda punya IQ tinggi.

Baca: UPDATE Horor KKN Desa Penari, Mbah Mijan Bicara Lokasi hingga Fakta Keterlibatan Dosen Pengawas

Pasalnya, ada sebuah penelitian dalam jurnal Evolution and Human Behaviorpada 2015 yang menemukan bahwa sikap non-konformis adalah pertanda IQ tinggi.

Menurut temuan tersebut, orang-orang dengan IQ tinggi tidak membuat keputusan dengan mengikuti orang lain. Akan tetapi, bila mereka memutuskan untuk mengikuti mayoritas, itu dilakukan dengan lebih strategis.

"Dengan kata lain, orang-orang pintar biasanya membuat jalannya sendiri karena mereka pikir mereka punya jawaban yang benar. Tapi ketika mereka tidak yakin, mereka lebih mau daripada orang-orang dengan IQ biasa untuk mengikuti mayoritas," ungkap penelitian, seperti dilansir dari siaran persnya, 28 Juli 2015.

Baca: UPDATE Horor KKN Desa Penari Jawa Timur, Beredar Foto Diduga Bima Mahasiswa Surabaya yang Tewas

Para peneliti dari University of British Columbia (UBC) mendapatkan hasil tersebut setelah melakukan eksperimen mengenai informasi sosial atau informasi yang kita dapat dari orang lain terhadap 101 orang.

Dalam eksperimen ini, para partisipan diminta untuk membandingkan panjang berbagai garis. Namun, sebelum menjawab, mereka diberi tahu jawaban partisipan lain.

Mayoritas partisipan memutuskan dengan mengikuti pilihan mayoritas, apalagi bila pilihannya semakin banyak dan mereka semakin bingung.

Namun, tidak dengan orang-orang yang ber-IQ lebih tinggi. Mereka lebih yakin dengan jawaban mereka sendiri dan tidak mudah dipengaruhi oleh jawaban orang lain.

Baca: PSIKOLOG Ungkap Fakta Dibalik Cerita Horor KKN di Desa Penari Trending Nomor Satu di Indonesia

Meski demikian, para peneliti menegaskan bahwa hasil temuan mereka bukan ingin mengatakan bahwa mengikuti mayoritas, atau dalam kasus ini ikut-ikutan membaca KKN di Desa Penari karena sedang tren, adalah hal yang buruk.

Malah, menurut pemimpin studi Michael Muthukrishna yang mendapat gelar PhD dari departemen psikologi UBC dan kini mengajar di London School of Economics, konformitas atau mengikuti mayoritas bisa jadi hal baik.

"Manusia itu konformis dan itu adalah sesuatu yang baik untuk evolusi kultural. Dengan menjadi seorang konformis, kita meniru hal-hal yang populer di dunia dan hal-hal itu biasanya baik dan berguna," ujarnya.

Baca: Misteri KKN Desa Penari I Viral Media Sosial Trending Topic Twitter, Dibahas Raditya Dika & Om Hao

Sebagai contoh, mayoritas orang tidak benar-benar mengerti bagaimana kuman bisa menyebabkan penyakit, tetapi mereka tetap cuci tangan setelah buang air karena itu baik untuk kesehatan.

Muthukrishna mengatakan, seluruh dunia kita terdiri dari hal-hal yang kita lakukan karena baik untuk kita, tetapi kita tidak tahu alasannya.

"Kita tidak perlu tahu alasannya, kita hanya perlu tahu bahwa orang lain juga melakukannya," katanya.

Baca: UPDATE & Lengkap Kisah Horor KKN Desa Penari! Penulis Secara Tak Langsung Ungkap Lokasi Desa Penari

* Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Belum Baca KKN di Desa Penari? Mungkin Anda Punya IQ Tinggi

Sebelumnya, kisah horor yang dialami mahasiswa KKN di Desa Penari viral di media sosial.

Cerita ini bermula dari cuitan berseri di Twitter dari seseorang yang mengaku pernah KKN di desa ujung Pulau Jawa tersebut.

Cerita berseri itu kemudian viral dan sudah dibagian hingga ribuan kali.

Lokasi KKN itu di desa yang ada di dalam hutan, dan terkenal wingit (angker).

Cerita horor KKN di Desa Penari ini ditulis akun twitter SimpleMan di @SimpleM81378523 secara berseri.

Pengguna akun Twitter bernama SimpleMan itu menulis cuitan cerita berseri sejak 24 Juni-27 Juli 2019.

Baca: Horor KKN Desa Penari (Bagian 1) - Keganjilan Sepanjang Perjalanan & Firasat Widya Setibanya di Desa

Baca: Horor KKN Desa Penari (Bagian 2) - Sampailah di Titik Paling Menakutkan, Ulah Usil Wahyu dan Anton

Baca: Horor KKN Desa Penari (Bagian 3) - Ekspresi Ganjil Widya hingga Wajah Nur Berubah dan Menakutkan

Si penulis dengan sengaja menyamarkan nama-nama desa, daerah dan hutan yang diceritakannya.

Ada banyak keganjilan terjadi selama mereka KKN.

Cerita yang disebutnya merupakan pengalaman pribadi itu, berisi pengalaman 14 mahasiswa dan mahasiswi yang KKN pada 2009.

Menariknya, disebutkan dia bahwa ada kejadian yang akhirnya membuat beberapa mahasiswa-mahasiswi yang ikut KKN di Desa Penari meninggal dunia.

Aroma cinta dan horor

Aroma cinta dan horor dalam cerita yang ditulisnya membuat banyak pengguna Twitter penasaran.

Mereka mengikuti cerita yang ditulis apik dalam cuitan Twitter.

"Malam ini, gw akan bercerita sebuah cerita dari seseorang, yang menurut gw spesial. kenapa?

karena gw sedikit gak yakin bakal bisa menceritakan setiap detail apa yang beliau alami,

sebuah cerita tentang pengalaman beliau selama KKN, di sebuah desa penari.

sebelum gw memulai semuanya. gw sedikit mau menyampaikan beberapa hal.

sebelumnya, penulis tidak mendapat ijin untuk memposting cerita ini dari yang empunya cerita, karena beliau memiliki ketakutan sendiri pada beberapa hal, yang meliputi kampus, dan desa tempat KKN diadakan.

Tetapi, karena penulis berpikir bahwa cerita ini memiliki banyak pelajaran yang mungkin bisa dipetik terlepas dari pengalaman sang pemilik cerita akhirnya, kami sepakat, bahwa, semua yang berhubungan dengan cerita ini, meliputi nama kampus, fakultas, Desa dan latar cerita, akan sangat di rahasiakan.

jadi buat teman-teman yang membaca cerita ini, yang mungkin tahu, atau merasa familiar dengan beberapa tempat yang meski di samarkan ini, di mohon, untuk diam saja, atau merahasiakan semuanya, karena ini sudah menjadi janji penulis dan pemilik cerita." demikian petikan awal dari cerita tersebut.

SimpleMan mengatakan itu merupakan sebuah curhatan tentang cerita di masa lalu.

Ada 14 mahasiswa yang berangkat dalam KKN di Desa Penari, namun hanya sekira enam orang yang banyak diceritakan.

Tokoh dalam cuitan cerita berseri itu Widya, Ayu, Nur, Bambang, Wahyu, Bima, serta beberapa mahasiswa dan mahasiswi lainnya.

Cerita horor 14 mahasiswa KKN di Desa Penari
Cerita horor 14 mahasiswa KKN di Desa Penari (Twitter)

"Ayu tidak pernah sekalipun cerita apapun tentang desa ini, sesuatu yang ganjil yang menganggunya, sebaliknya, Ayu menentang semua yang tidak masuk akal di desa ini,
namun di malam ketika mereka berdebad mendengar suara gamelan, Ayu pasti berbohong, Ayu sebenarnya juga tahu dan mendengarnya secara langsung, Ayu lebih tahu tentang semua ini, jauh di atas yang lain, termasuk, apa yang Bima lakukan selama ini.

seperti menangkap angin, ada suara tangisanya, namun tak ada wujud dimanapun Widya mencari, tetapi, tempat sesunyi dan sesepi itu, masih terasa ramai bagi Widya, seperti ia di tatap dari berbagai sudut.

Widya melihat dari jauh, di bawah sanggar, ada sebuah gubuk, berpintu.

Widya mendekatinya, namun enggan membukanya, ia mengelilingi gubuk itu, dari dalam gubuk, terdengar suara Bima, diikuti suara perempuan mendesah, sangat jelas, namun Widya tidak bisa melihat apa yang ada di dalam sana.

leher Widya perlahan semakin berat, dan berat." tulis SimpleMan dalam rangkaian cuitannya.

Dikutip dari Tribunjambi.com, ada yang menyebutkan cerita seram KKN di Desa Penari itu ada dalam tiga versi.

Ada cerita versi Widya, Nur dan Bambang.

Berikut ini penggalan ending dari cerita seram KKN di Kenari versi Nur:

"....

Bima berteriak ular, ular, ular, ia meninggal lebih dulu dari Ayu, tubuhnya di kebumikan, orang tuanya awalnya masih mau memperpanjang-masalah ini sama pihak kampus, tapi akhirnya di cabut, dengan catatan, KKN tidak lagi di adakan di timur jawa lagi, sejak saat itu, kampus ini, hanya memperbolehkan KKN ke arah barat, tidak lagi timur, apalagi Desa yang jauh.

ada hal yang bikin gw radak susah gambarin adalah, narasumber (Widya) disamarkan, setiap beliau bercerita, beliau hanya menceritakan intinya, dan gw harus ngatur ulang ceritanya agar nyambung, terlepas dari itu, gw inget, tiap dia cerita, tanganya gugup, seperti - tidak mau mengulang peristiwa itu. apapun itu, gw berharap cerita ini mengandung hikmah bagi kalian yang membacanya,

Cerita horor 14 mahasiswa KKN di Desa Penari
Cerita horor 14 mahasiswa KKN di Desa Penari (Twitter)

untuk peserta KKN nya pun sebenarnya bukan 6 orang, tapi 14 orang, gw perpendek untuk mempersingkat cerita beliau yang saling berkaitan satu sama lain

untuk kesalahan, pengetikan, dan bikin kentangnya, gw mohon maaf sebesar-besarnya.

memang benar, manusia itu merasa besar, padahal sesungguhnya ada kebesaran lain yang membuat manusia gak ada apa-apanya di balik kalimat kecil, dimanapun kalian berada, junjung tata krama-
saling menghormati, saling menjaga satu sama lain, dan senantiasa bersikap layaknya manusia yang beradab.

gw simple_Man undur diri, untuk waktu yang tidak di tentukan.

(kalau yang bersangkutan memperbolehkan post fotonya, akan gw post kok nanti) sampai jumpa. #bacahorror"

Berikut ini akun Twitter SimpleMan dan link cerita seram KKN di Desa Penari yang sedang viral, bila ingin membacanya secara lengkap. 

LINK Twitter SimpleMan

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved