Ustadz Abdul Somad

Benarkah Bintang Jatuh Dapat Mengabulkan Doa? Ini Jawaban Tegas Ustadz Abdul Somad

Benarkah Bintang Jatuh dapat Mengabulkan Doa? Ini Jawaban Tegas Ustadz Abdul Somad

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube Ustadz Abdul Somad Official
Benarkah Bintang yang Jatuh dapat Mengabulkan Doa? Ini Jawaban Tegas Ustadz Abdul Somad 

Ustadz Abdul Somad mendapat pertanyaan dari seorang netizen terkait berdoa saat ada bintang jatuh.

Dalam pertanyaan yang tertulis dalam selembar kertas itu penanya menyampaikan bahwa dirinya melihat bintang jatuh.

"Terus kata kawan saya, kalau ada bintang jatuh doa kita dikabulkan. Saya nggak tahu itu syirik atau bukan," kata Ustadz Abdul Somad membacakan pertanyaan.

Menjawab hal ini, Ustadz Abdul Somad menegaskan, dalam ajaran agama kita (Islam), maka kita lihat alquran. 

"Dari surat Alfatihah sampai Annas, ada tak ayat nyuruh berdoa ketika bintang jatuh? Tidak ada," kata UAS.

Baca: Ustadz Abdul Somad (UAS) Ungkap Sosok Penghinanya yang Kemudian Memilih Masuk Islam

Baca: Ustadz Abdul Somad (UAS): Betambah Lagi Musuh, Bantailah Situ Apalagi Dipikirkan

"Dalam hadits, sahih Bukhari, sahih Muslim, Sunan Timidzi, Sunan Nasa'i, Sunan Ibni Majah ada tak hadits menyuruh? Tak ada," lanjut UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, siapa yang membuat-buat dalam urusan agama ini yang tidak ada tuntunannya dalam alQuran, dalam hadits, dalam ijma', dalam qiyas, pendapat ulama, maka perbuatan itu mardud.

"Yang mengabulkan doa itu siapa? Allah SWT. Ciri-ciri doa itu dikabulkan yang ngasi tahu Allah kepada Nabi Muhammad SAW," katanya.

"Ada tak Nabi Muhammad SAW ngasi tahu bahwa nanti kalau ada bintang jatuh, berdoa? Tak ada," jelas UAS.

Oleh sebab itu kapan kita dianjurkan berdoa?

"Orang paling kabul doanya adalah ketika dia sedang bersujud di sujud terakhir Solat. Perbanyaklah doa. Kemudian di tengah malam saat Solat Tahajud. Maka kita ikutilah tuntunan-tuntunan ini," papar UAS. 

Semua Doa Dikabulkan Allah

Ustadz Abdul Somad mengatakan, tidak ada doa yang tidak dikabulkan Allah.

Semua doa dikabulkan Allah.

Menurutnya, orang yang merasa doanya tidak dikabulkan Allah dia sudah suudzon kepada Allah.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, terkait dengan doa ini ada tiga hal yang harus diketahui.

Pertama, ada doa yang langsung dikabulkan. 

Kedua, ada doa itu ditunda Allah karena ini belum layak.

Sama seperti anak minta pisau.

"Minta pisau, minta pisau, belum layak. Nanti kalau kukasi kau luka," kata Ustadz Abdul Somad memberikan contoh. 

"Ini orang belum layak dikasi mobil. Nanti kalau dikasi mobil, malah nggak Sholat. Dulu waktu masih pakai motor, Sholat. Habis dikasi mobil eh, Sholatnya Idul Fitri sama Idul Adha. Ilmunya belum sampai," lanjut Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, yang ketiga, ada orang-orang yang rezekinya ditahan oleh Allah.

"Nanti akan diberikan di syurga. Belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, belum pernah terlintas di hati manusia. Jadi doa kita itu, tetap saja doa," katanya.

UAS mengatakan, banyak anak-anak muda sekarang tidak mau berdoa. Setelah Sholat, langsung pergi.

"Pas ditanya kamu kok nggak berdoa? Dia menjawab yang lama aja belum dikabulkan, ngapain nambah yang baru," kata UAS.

Dirinya menegaskan, orang yang tidak mau berdoa adalah orang yang sombong.

"Jangan pernah berhenti berdoa kepada Allah. Tapi tetap ada usaha," tegasnya.

Bukan Ustadz Jadi-jadian

Meski saat ini tengah menyelesaikan pendidikan doktoral di Sudan, Ustadz Abdul Somad masih memberi waktu untuk bisa menyampaikan tausiyah di tanah air.

Beberapa hari lalu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan tausiyah di Masjid Al-Hidayah Menteng Indah, Medan.

Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan materi mengenai surat Al Hujurat ayat 10, 11 dan 12. 

Tak hanya menyampaikan tausiyah, Ustadz Abdul Somad pada kesempatan itu juga mendapat pertanyaan dari jemaah pada sesi tanya jawab.

Satu di antara pertanyaan yang disampaikan jemaah, berkaitan dengan keinginan Ustadz Abdul Somad menjadi pemimpin di birokrasi.

"Diturunkan alQuran di bumi ini untuk memelihara semesta alam. Kenapa tak ada keinginan ustadz untuk menjadi pemimpin ummat di birokrasi," kata Ustadz Abdul Somad membacakan pertanyaan netizen.

"Mancing-mancing aja. Saya ni bukan ustadz jadi-jadian. Ni kukasi Tahu," kata Ustadz Abdul Somad.

Menjawab hal itu, Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan.

Menurutnya, sejak dari kecil dirinya memang sudah dipesankan datuk-datuknya agar sekolah agama.

"Cucuku yang ini musti sekolah agama," kata UAS menirukan pernyataan sang datuk.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, apa yang diminta datuknya itu berbeda untuk cucu yang lain.

"Yang lain mau sekolah dokter, mau jadi pengacara, mau jadi jaksa, mau jadi hakim, mau jadi polisi mau jadi tentara silakan. Makanya sepupu saya ada yang Polisi, ada yang tentara, ada yang jaksa, ada yang guru," jelasnya.

"Tapi saya memang dipesankan harus sekolah agama. Jadi, pilih yang lain-lain," kata UAS.

Menurut UAS, banyak lagi yang lebih mantap-mantap, lebih hebat-hebat.

"Saya sampai mati jadi ustadz aja. Kalau masih kuat berceramah, saya ceramah. Kalau tak lagi kuat, ngajar alif di atas a alif di bawah i alif di depan u," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved