Ribuan Nelayan Pakai Aplikasi Laut Nusantara, Hasil Tangkapan Kini Naik Dua Kali Lipat
XL Axiata juga terus meningkatkan dan memaksimalkan manfaat penggunaan aplikasi tersebut melalui pengembangan fitur baru layanan
Fitur-fitur lainnya berupa tanya jawab mengenai hal-hal yang paling sering ditanyakan dalam penggunaan aplikasi Laut Nusantara, satelit view, serta review dari nelayan mengenai akurasi data lokasi keberadaan ikan.
Serangkaian dengan acara di Bali ini, XL Axiata juga kembali melakukan sosialisasi pemanfaatan aplikasi Laut Nusantara kepada masyarakat nelayan di 3 Desa (Desa Yeh Kuning, Kecamatan Melaya dan Desa Perancak) Kabupaten Jembrana Bali.
Baca: Sembilan Desa di Sekadau Hilir Laksanakan Pilkades Serentak
Baca: Disemayamkan di Cikeas, Ibunda SBY Dimakamkan Sabtu
Kali ini XL Axiata mendapatkan dukungan dari PT Profesional Telekomunikasi Bersama (Protelindo) berupa 150 smartphone sebagai bentuk bantuan kepada nelayan. Sudah termasuk dalam paket ini kartu perdana Axis dengan paket data 1 GB dan free call antar pengguna Axis dan XL. Kedua pihak sepakat untuk mendukung produktivitas nelayan Indonesia di berbagai daerah.
Aplikasi Laut Nusantara pertama kali diluncurkan oleh XL Axiata pada 29 Agustus 2018. Hingga saat ini sosialisasi langsung oleh tim XL Axiata telah dilakukan kepada masyarakat nelayan di 19 daerah di berbagai wilayah di Indonesia. XL Axiata mentargetkan, hingga akhir tahun nanti diharapkan akan ada sekitar lebih dari 20 ribu nelayan memanfaatkannya.
Ke-19 daerah tersebut adalah Nunukan, Muara Gembong Bekasi, Serang, Pandeglang, Indramayu, Kenjeran dan Greges di Surabaya, Banyuwangi, Situbondo, Sendang Biru di Malang, Prigi di Trenggalek, Perancak dan Pekutatan di Jembrana Bali, Lombok Tengah, Pengambengan, Sanur, Gianyar, Pangandaran dan Cilincing Jakarta.
Program sosialisasi akan terus dilakukan di sepanjang tahun 2019 ini. Selain mendatangi langsung setiap lokasi sentra nelayan, XL Axiata juga memanfaatkan media sosial YouTube untuk membagikan cara penggunaan aplikasi Laut Nusantara melalui video tutorial. Dengan demikian, masyarakat nelayan di mana pun bisa secara mandiri mengakses aplikasi ini tanpa perlu menunggu sosialisasi tatap muka.