Bedesut Roller Sport Pontianak Lahirkan Atlet Handal Namun Minim Perhatian Pemerintah

baru baru ini berhasil melobi KONI Kota Pontianak dan Dispora hingga akhirnya punya jadwal sendiri untuk latihan di depan GOR SSA

Penulis: Anggita Putri | Editor: Didit Widodo
zoom-inlihat foto Bedesut Roller Sport Pontianak Lahirkan Atlet Handal Namun Minim Perhatian Pemerintah
istimewa
LATIHAN - Para atlet sepetu roda naungan Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport sedang berlatih di Sirkuit Sultan Sy Abdurahaman, belum lama ini. IST

Laporan wartawan Tribun Pontianak, Anggita Putri

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Di Kota Pontianak ada club sepatu roda pencetak atlet yang handal. Prestasi yang ditorehkan atlet sepatu roda ini, tak hanya tingkat lokal namun juga level nasional.

Lazimnya, club pencetak atlet dengan segudang prestasi ini diperhatikan oleh pemerintah atau lembaga yang menaungi olahraga di wilayah setempat. Namun sayangnya, nasib baik itu tak satupun menghampiri para atlet maupun club yang menaunginya.

Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport, adalah club Sepatu Roda di Kota Pontianak yang terbentuk sejak tahun 2017. Satu di antara pengurus club dan juga orangtua Atlet Sepatu Roda, Ridho Ismail menuturkan, club ini terbentuk berawal dari hobi bermain sepatu roda di area car free day (CFD) Jl Ayani.

Hingga terbentuklah club dari sekumpulan orang yang mempunyai hobi yang sama. Mulai dari usia anak-anak hingga usia tua.

Sebagai orang tua ia tentu ingin lebih menggali potensi anaknya yang memang sangat suka bermain sepatu roda dan mencari pelatih yang berkualitas.

"Akhirnya kami membuat club dan mengikuti pelatihan dan bertemulah Indra sebagai pelatih club sampai sekarang. Kini sudah banyak yang bergabung di class standar maupun speed," ujarnya, Kamis (29/8).

JUARA - Prestasi yang ditorehkan para atlet sepetu roda naungan Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport di Medan, belum lama ini.
IST
JUARA - Prestasi yang ditorehkan para atlet sepetu roda naungan Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport di Medan, belum lama ini. IST (istimewa)

Sejak dua tahun berdiri, anak-anak yang bergabung di club ini sudah sering ikut event di luar daerah. Mulai dari porprov dan sukses meraih medali emas untuk Kota Pontianak dan masih banyak lagi lainnya termasuk di kancah nasional.

Saat ini anggota Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport Pontianak sudah banyak, mulai dari dewasa yang speed ada enam orang. Usia 10 sampai 14 tahun juga ada enam orang termasuk anak-anak

"Sistem recrute awal nya karena hobi dan mencari pelatih yang bisa menampung mencipatakan anak menjadi atlet," terang Ridho.

Baca: KRONOLOGI Pemerasan Modus Teman Kencan di Ambalat Pontianak, Rampas Uang Rp 2,7 Juta Milik Korban

Baca: Jadwal Pekan 17 & Klasemen Liga 1 - Laga Penutup Paruh Musim, Menanti Kiprah Djadjang - Alfred Riedl

Namun sebagai bagian dari club ia sangat menyayangkan sejauh ini belum ada perhatian pemerintah kepada para atlet berprestasi yang membanggakan daerah tersebut.

"Selama ini perhatian dari pemerintah kurang, termasuk dari pemprov dan pemkot. Tapi Alhamdulillah, kita masih mendapatkan bantuan dari Koni Kota Pontianak untuk mengikuti kejuaraan di Medan dan baru kali itu," tukasnya.

Rhido sangat berharap ke depan untuk pecinta sepatu roda sangat berkeinginan sekali agar pemerintah memfasilitasi dan mengadakan sarana dan prasarananya untuk menunjang peningkatan prestasi atlet.

Menurutnya, selama ini mungkin sepatu roda hanya dianggap sebagai olahraga biasa dan belum mempunyai potensi sehingga tidak bisa masuk kedalam olahraga unggulan Kalbar.

"Harapan kita ada sarana dan prasarana. Karena kalau tidak ada, maka kita berat untuk berprestasi. Sejauh ini kita sudah melobi KONI Kota Pontianak dan pejabat lain, alhamdulillah direspon. Maka Koni Kota Pontianak akan mengadakan kejuaraan khusus untuk pembinaan atlet Kota Pontianak," ujarnya.

JUARA - Prestasi yang ditorehkan para atlet sepetu roda naungan Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport di Kota Pontianak, belum lama ini.
IST
JUARA - Prestasi yang ditorehkan para atlet sepetu roda naungan Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport di Kota Pontianak, belum lama ini. IST (istimewa)

Ia mengaku peminat olahraga sepatu roda di Kota Pontianak khususnya pada beberapa tahun terakhir sempat booming dari usia anak dan dewasa tapi menurun karena tidak adanya sarana dan prasarananya.

Sejauh ini, jelas Ridho club ini sudah legal dan terdaftar resmi di KONI kota dan Kantor Negara dan di Nasional Club Bedesut ini cukup dikenal berkat prestasi anak-anak.

Ia merasa sangat bersyukur bahwasanya anaknya bernama Rifad sudah bisa masuk tingkat nasional berkat jasa pelatih clubnya. Namun untuk lebih meningkatkan ke level lebih tinggi maka sangat perlu sarana dan prasarana.

Selama ini latihan hanya menggandalkan lapangan Kantor DPRD Provinsi Kalbar, namun baru baru ini sudah berhasil melobi KONI Kota Pontianak dan Dispora dan akhirnya sudah punya jadwal sendiri untuk latihan di depan GOR SSA.

"Melihat potensi anak Kalbar, kita mohon kepada instansi terkait baik pemerintah kota, Pemcab, Pemkab, Pemkot, pemprov dan pengurus KONI bisa menaungi kami untuk lebih menggembangkan anak-anak ini untuk lebih berprestasi dan adanya track bermain sepatu roda di Pontianak," pintanya.

LATIHAN - Para atlet sepetu roda naungan Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport sedang berlatih di Sirkuit Sultan Sy Abdurahaman, belum lama ini.
IST
LATIHAN - Para atlet sepetu roda naungan Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport sedang berlatih di Sirkuit Sultan Sy Abdurahaman, belum lama ini. IST (istimewa)

Di waktu yang sama, Pelatih di Club Sepatu Roda Bedesut Roller Sport,  Indra Saputra menuturkan, pemerintah tidak terlalu melirik olahraga sepatu roda dan hanya fokus kepada beberapa cabang olahraga yang dianggap sudah berhasil.

"Sebenarnya anak-anak ini ingin bermain sampai ke Sea Game, Asean Game namun kendala latihan tidak ada tempat memadai. Kadang inilah, pemerintah hanya melihat hasil akhir tanpa melihat adanya proses pembinaan dari usia dini," tukas Indra. 

Sejauh ini kendala yang ia rasakan hanya pada sirkuit latihan, bahkan peralatan sehari-hari yang digunakan anak dari orang tua masing-masing. Tapi mustinya, kata dia yang sifatnya dasar harus diperhatikan juga .

"Untuk pergi lomba saja menggunakan dana pribadi. Seharusnya masalah keberangkatan atlet semua diperhatikan karena membawa nama daerah. Selama ini kami berangkat hanya menggunakan dana pribadi," ujarnya.

Indra mengatakan sejauh ini banyak atlet dari club ini rata-rata bermain di nasional dan pulang membawa kemenangan namun tak ada mendapatkan apresiasi dari pemerintah.

Seperti atlet sepatu roda asal Pontianak, Rifad Dhiya Akbar (11) yang baru saja duduk di kelas 6 SD di SD Min Teladan ini sudah mencetak prestasi hingga ke kancah nasional.

Rifad pernah meraih ITT 300 M di Medan pada kejuaraan antar club di Indonesia, kemudian meraih emas di kelas relay 2000 M, terkahir kejuaraan daerah meraih 3 Emas yaitu 300 M ITT, 1000 M , dan 5000 M.

Di tingkat nasional ia berlaga di Bekasi , Bandung, dan Medan. Rifad sudah bermain dari umur tiga tahun dan berawal dari suka-suka saja yang dikenalkan oleh mbahnya hingga ia bisa menjadi atlet cilik yang sudah banyak mencetak prestasi hingga tingkat nasional.

Ia berharap di Pontianak ada sirkuit khusus untuk para pemain sepatu roda agar lebih enak dan leluasa untuk berlatih dan bermain.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved