Perkemahan Jadi Solusi Keamanan Mahasiswa Baru IAIN Pontianak Ikuti PBAK 2019
Sebagai kampus dengan penyelenggaraan PBAK pertama yang menerapkan sistem perkemahan santri
Perkemahan Jadi Solusi Keamanan Mahasiswa Baru IAIN Pontianak Ikuti PBAK 2019
PONTIANAK - Sebagai kampus dengan penyelenggaraan PBAK pertama yang menerapkan sistem perkemahan santri, IAIN Pontianak laksanakan PBAK mulai tanggal 26-29 Agustus 2019 bertempat di kampus tercintanya, di Jl. Letjend Suprapto Pontianak.
Saat di temui di ruangannya, Senin (26/8/2019) Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Biro IAIN Pontianak, Suyati menjelaskan konsep tersebut merupakan cetusan langsung dari Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif.
"Konsep PBAK menginap ini, perkemahan PBAK ini kita mau membimbing, mendidik mahasiswa, membentuk karakter mereka secara totalitas. Siang hari diisi oleh pemateri kita dari Jakarta Prof. Dr. Bambang, dari Polda, Kodam dan malamnya langsung dibina oleh Fakultas masing-masing," ujarnya.
Tidak hanya untuk memberikan bimbingan secara totalitas tetapi keputusan mewajibkan mahasiswanya untuk menginap adalah karena mengambil hikmah dari kejadian di tahun sebelumnya.
Baca: Pembekalan Budaya Akademi dan Kemahasiswaan Jadi Upaya Kenalkan Kampus Bagi Mahasiswa
Baca: FOTO: Acara Pembekalan Caleg Terpilih Hasil Pemilu 2019 Partai Nasdem Provinsi Kalimantan Barat
Yang menyebabkan seorang mahasiswanya meninggalkan. Sehingga dengan tujuan keamanan bagi mahasiswa, maka ditetapkan lah PBAK menginap tersebut.
"Kalau PBAK itu kan biasanya kita pasti di jam 6 pagi sudah di kampus, kalau kasus kemarin ada mahasiswa kita yang meninggal karena kecelakaan sehingga Rektor juga memutuskan agar mahasiswa menginap demi keamanan mahasiswa, walaupun sarana dan prasarana kita kurang tapi kita usahakan memaksimalkannya," jelas Suyati.
"Untuk lokalnya kita menggunakan 3 gedung terdiri dari tower A, 24 lokal, Tower B 18 lokal dan gedung J 10 lokal, tutupnya.
Terkait mck juga sudah dipikirkan sebulan yang lalu. Contohnya tempat wudhu juga akan dibuat tempat wudhu umum. Meski sarana dan prasarana yang terbatas menjadi satu diantara kekurangan dalam pelaksanaannya, Pihaknya kampus IAIN Pontianak yakin kegiatan pada tahun ini akan lebih baik dari sebelumnya.
"Kalau dari sarana dan prasarana kita memang terbatas, tapi kita usahakan semaksimal mungkin dengan kita bekerjasama dengan RS. Yarsi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura yang sudah menurunkan 10 orang tenaga medisnya untuk membackup kesehatan kita. Kalau dari Yarsi nanti ketika kita ada kasus atau apa yang harus dirujuk bisa ke RS. Yarsi bisa ke Untan," jelasnya.
Sedangkan untuk keamanan dalam pelaksanaan kegiatan. Suyati Mengatakan, tidak hanya dari Menwa tetapi juga dari Polresta dan pihak keamanan kampus sudah di sediakan.
"Kalau pengamanan kita dari Menwa, terus juga ada dari Polresta sudah kita beritahu juga tentang kegiatan ini. Kalau keamanan di kampus kita serahkan ke keamanan kampus, karena Satpam kita juga sudah banyak ada 15 orang dari menwa ada 40 orang," tutupnya. (Marpina Sindika Wulandari)