Bupati Landak Dukung STKIP Pamane Talino MoU Bersama Universitas Santo Tomas Manila
Bupati Landak Karolin Margret Natasa menerangkan, selaku Pemerintah Daerah pihaknya menyambut baik rencana kerjasama
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Madrosid
Bupati Landak Dukung STKIP Pamane Talino MoU Bersama Universitas Santo Tomas Manila
LANDAK - Bupati Landak Karolin Margret Natasa menerangkan, selaku Pemerintah Daerah pihaknya menyambut baik rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh STKIP Pamane Talino Ngabang dengan Universitas Santo Tomas (UST) Manila, Filipina.
Sebab diakui Karolin, UST merupakan salah satu Universitas ternama di Filipina, dan bersedia berkarya di Kabupaten Landak. Sehingga diharapkan bisa berdampak positif pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan Kabupaten Landak.
"Kita berharap, selain di dunia pendidikan, pengabdian dan risetnya juga dikembangkan," ujar Karolin seusai beraudiensi dengan pengurus Yayasan Landak Bersatu (STKIP Pamane Talino) dan utusan dari UST Manila di ruangan kerjanya kepada Tribun pada Jumat (23/8/2019).
Hadir dalam audiensi tersebut Ketua Yayasan Landak Bersatu Romo Robini, Anggota Pembina Yayasan Landak Bersatu Romo Mingdry Hanafi Tjipta OP, Asisten Ketua Yayasan Landak Bersatu Mustika Aji, serta para petinggi STKIP Pamane Talino dan Dosen.
Sedangkan dari UST Manila yang hadir adalah Assoc Prof Pilar I Romero PhD dan Assoc Prof Andres Julio V Santiago Jr PhD.
Karolin melanjutkan, ada beberapa hal strategis juga yang sudah didiskusikan. Seperti pengembangan kebudayaan, pengembangan food teknologi sebagai bagian dari sumber ekonomi utama di Kabupaten Landak.
Baca: Rentetan Gempa di Barat Daya Gunung Salak Merupakan Gempa Swarm
Baca: VIDEO: Jajaran Pejabat Tinggi Pemerintah Daerah se-Kalbar Menikmati Durian di Acara Festival Durian
Baca: PSSI Kalbar Pastikan Liga 3 Zona Kalbar Tetap Digelar di Ketapang
"Saya harap ke depan bisa berkembang, dengan pendampingan dari teman-teman Universitas Santo Tomas mau pun STKIP Pamane Talino. Pengembangan pangan, karena kita punya produksi pertanian, perkebunan yang cukup banyak dan beragam," kata Bupati.
Sehingga diharapkan Kabupaten Landak tidak hanya menjual mentah, tapi ada produk yang bisa dihasilkan dari Kabupaten Landak. Maka nanti akan kerjasama dengan Santo Tomas.
"Kemudian untuk SDMnya, kita buka kelasnya untuk bisa putra putri kita belajar. Sehingga bisa memberikan sumbangsih positif dalam pengembangan agribisnis di Kabupaten Landak, dan berakibat pada peningkatan ekonomi masyarakat," pinta Karolin.
Sementata itu Ketua Yayasan Landak Bersatu Romo Robini mengungkapkan bahwa STKIP Pamane Talino butuh bantuan untuk membesarkannya.
"Maka kami kontak institusi kami yang keluarga dominikan. Salah satunya Universitas Santo Tomas (UST) Manila, Filipina yang juga Universitas tertua dan didirikan sejak tahun 1611. Jadi sudah 400 tahun lebih, duluan dari Harvard," ungkapnya.
Bahkan kata Romo, ranking Universitas Santo Tomas Manila di Asia itu 145 dari 400an Universitas di Asia. Untuk di dunia, diantara jutaan Universitas besar dan kecil, Universitas Santo Tomas menempati rangking 801.
Lanjutnya lagi, setelah dihubunggi, pihak UST pun datang untuk mendiskusiakan kepada STKPI Pamane Talino. Pertama-tama yang diminta adalah bantuan tenaga pengajar.
"Terutama Bahasa Inggris sangat butuh, dan mereka akan mengirimkan dosen pada tahun depan," jelas Romo.
Kedua, ingin ada program dimana anak-anak STKIP itu kuliah di Ngabang tapi diakui di Filipina dengan adanya sertifikat kuliah tiga tahun.
"Kenapa hanya tiga tahun dan tidak S1, bukan tidak mau, sebenarnya bisa saja. Hanya problemnya itu, dalam setahun diminta bahasa dan sejarah tentang Filipina. Tapi menurut kami itu buang waktulah," beber Romo Robini.
Maka dari itu, pihaknya hanya meminta tiga tahunnya saja tapi diakui. "Lainnya kita kerjakan, setahun kita harap selesai penyetaraan mata kuliah," sebutnya.
Berikutnya yang ketiga, demi kebutuhan Dosen di STKIP Pamane Talino, pihaknya meminta UST membuat online S2 dan S3.
"Mereka setuju dan juga ingin membuatnya untuk kita. Dengan kombinasi, ada dosen-dosen mereka datang ke sini untuk bertemu muka. Tapi semua online, mengapa, karena UST sama dengan yang lain yang sudah mencapai centre of exelence, bisa membuka program online," tambahnya.
Dengan demikian, nanti konsekuensinya orang Kalimantan Barat bisa mendapatkan S2 dan S3 nya dari UST tanpa pergi ke Filipina, karena mereka pun akan ada dosen yang datang.
"Sama dengan murid-murid kami di Ngabang, mereka akan mendapat sertifikat 3 tahun UST yang bisa dipakai dimana-mana tidak hanya di Indonesia," kata Romo Robini lagi.
Kemudian kalau mahasiswa ingin melanjutnya S1 di UST, mereka diterima langsung. Karena sudah tiga tahun, jadi tinggal satu tahun lagi. Problemnya hanya satu, yakni mata kuliah Filipina.
"Apakah mereka mau atau tidak itu terserah mereka. Kita sampai tiga tahun saja cukup, karena kita tidak mau membuat lebih lama," jeasnya.
Sehingga nanti sertifikat program yang tiga tahun itu sudah diakui. "Jadi kalau mereka mau melamar di luar negeri dengan sertifikat itu, mereka diakui. Karena UST diakui di Asia Tenggara dan di dunia," terang Romo Robini.
Selain itu, Bupati juga meminta kalau bisa dibuka S2 Food Teknologi Makanan Pangan. Dimana pihak UST juga mau.
"Bahkan untuk program-program riset untuk membantu Kabupaten Landak, misalnya budaya dayak dan teknologi pangan, dan juga sejarah. Supaya ada namanya warisan budaya, itu disetujui. Bahkan kita diminta oleh IST untuk mempercepat MoU dalam waktu dekat," pungkas Romo Robini.
Sementara itu Anggota Pembina Yayasan Landak Bersatu Romo Mingdry Hanafi Tjipta Op menambahkan, STKIP Pamane Talino saat ini ada tiga program study. Tapi pertama yang akan dikuatkan adalah Bahasa Inggris.
"Selain Bahasa Inggris kita ada program study Olah Raga Kesehatan dan Rekreasi, dan Matematika. Tidak menutup kemungkinan Olah Raga dan Matematika kita buat demikian, tapi kita mulai dengan Bahasa Inggris," ucapnya.
Terkait dengan MoU dengan UST Manila, direncanakan dilaksanakan pada bukan September tahun 2019 ini. Agar mempercepat program-program yang akan dibuat.
"Jadi mereka akan kembali ke sini lagi pada 14 September untuk MoU dan bertepatan momen wisuda. Saat ini kita sedang mempersiapkan segala sesuatunya, dan pada 2020 bisa berjalan," tutupnya.