BUMN HADIR UNTUK NEGERI 2019
Wakil Bupati Kenalkan Budaya Mempawah Kepada Siswa-siswi Dari Provinsi Bali
Sebanyak 25 orang siswa dari Provinsi Bali yang ikut dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) tiba di Kabupaten Mempawah
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Madrosid
Wakil Bupati Kenalkan Budaya Mempawah Kepada Siswa-siswi Dari Provinsi Bali
MEMPAWAH - Sebanyak 25 orang siswa dari Provinsi Bali yang ikut dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) tiba di Kabupaten Mempawah pada Senin (19/8/2019) siang. Mereka didampingi oleh tiga orang pendamping dua diantaranya dewan guru, dan satu dari Dinas Pendidikan.
Penyelenggaraan progam SMN sendiri di Kalbar merupakan sinergi antara PT Askrindo, Perum Perindo, dan PTPN XIII (Persero).
Sebelumnya mereka telah tiba di Kalimantan Barat yakni Kota Pontianak dan menginap satu malam. Kedatangan mereka di Kabupaten Mempawah, disambut oleh Wakil Bupati, Muhammad Pagi. Para siswa disambut hangat di Restoran Galaherang, dimana dalam pertemuan tersebut para siswa melakukan perkenalan dan menerima wejangan dari pemerintah daerah.
Bupati Mempawah, memperkenalkan kepada siswa, karakteristik dan budaya yang ada di Kabupaten Mempawah. Kemudian dia juga menyampaikan tentang tempat apa saja yang bisa dikunjungi oleh para siswa untuk mengenal lebih jauh budaya yang ada di Mempawah.
Baca: Setelah Vina Garut, Kini Foto dan Video Panas Mahasiswi Yogyakarta Beredar di WhatsApp & Line
Baca: Jadwal Liga 1: Super Big Match Madura United Vs Bali United, Prediksi & H2H, Live Streaming INDOSIAR
Baca: UPDATE Kerusuhan Manokwari dan Sorong Papua Barat Senin (19/8) Malam hingga Respon Presiden Jokowi
"Sebelumnya saya ucapkan selamat datang kepada para siswa dan pendamping dari Program Siswa Mengenal Nusantara dari Provinsi Bali ini, banyak hal yang akan saya sampaikan terkait budaya masyarakat di Kabupaten Mempawah," ujarnya.
Menceritakan keanekaragaman budaya di Kabupaten Mempawah, Muhammad Pagi merekomendasikan beberapa tempat yang bisa dikunjungi, diantara adalah Keraton Amantubillah yang berlokasi di Desa Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur.
"Disana, ada berbagai macam ilmu pengetahuan tentang budaya yang bisa dipelajari, seperti sejarah tentang Kerajaan Mempawah, silsilah keluarga raja, karakteristik dan makna bangunan keraton dan banyak lagi," katanya.
Lebih jauh lagi, Muhammad Pagi menyampaikan bahwa Mempawah juga memiliki banyak tempat wisata seperti taman Mangrove yang dekat dengan Makam Pahlawan Putra Bangsa di Desa Pasir.
"Kita ada Mempwah Mangrove Park, dimana itu adalah wilayah konservasi hutan mangrove yang sedang kita kembangkan, untuk memelihara alam kita, mencegah abrasi, dan membangun prospek wisata alam di daerah, disitu juga banyak dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melihat hutan mangrove," tuturnya.
Muhammad Pagi mengatakan, Kabupaten Mempawah juga memiliki banyak ragam budaya lainnya yang bisa menambah ilmu pengetahuan para siswa, namun dia tidak bisa menyampaikan semuanya, karena keterbatasan waktu.
"Silahkan adik-adik siswa belajar di Kabupaten Mempawah, ambillah ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, kita tidak bisa mengantarkan ke semua tempat, saya hanya berikan gambaran saja, yang pasti jagalan sopan dan santun, hormati keanekaragaman suku bangsa yang ada di sini," tukasnya.
Usai diberi jamuan ramah tamah di Restoran Galaherang, para siswa dan pendamping berkunjung ke Keraton Amantubillah. Mereka datang dan disambut oleh perwakilan dari salah satu Pangeran Keraton Amantubillah yakni H. Dudung Agus Suharto.
Para siswa disambut hangat dan duduk bersila di ruang tamu Keraton Amantubillah, Dudung kemudian memperkenalkan diri dan menceritakan sejarah keraton, silsilah keluarga raja, karakteristik bangunan keraton, makna lambang kerjaan, dan banyak lagi.
"Sekarang apa yang ada di dalam Keraton Amantubillah ini sudah banyak yang diambil oleh Belanda, pada jaman penjajahan dulu mereka sempat menduduki dan menguasai keraton ini, seperti kursi dan singgahsana raja diambil oleh mereka," tuturnya.