BKSDA Singkawang Perkirakan Buaya Lebih dari Satu Ekor
Sedangkan di Kampung Jawa berukuran dua meter terdiri dari induk dan anaknya,
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Jamadin
BKSDA Singkawang Perkirakan Buaya Lebih dari Satu Ekor
SINGKAWANG - Tim Kesehatan Hewan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah III Singkawang, Drh Chanda Preanger mengatakan berdasarkan pemetaan dan observasi yang dilakukan BKSDA Seksi Wilayah III Singkawang bahwa buaya tersebut sudah membiasakan diri dengan suasana kota.
Terdeteksi keberadaan buaya di antaranya di kawasan dekat jembatan Puskesmas di Pasar Hongkong, Kampung Jawa tepatnya di dekat pohon nipah dan di dekat Rusen.
Untuk di Kampung Jawa tepatnya di dekat pohon nipah laporan terakhir ada sekitar tiga ekor, dan juga muncul di bawah rumah dekat Rusen yang panjangnya sekitar tiga meter.
Baca: KPU Tetapkan DPRD Terpilih Kabupaten Ketapang Periode 2019-2024
Baca: BKSDA Minta Hentikan Sayembara Penangkapan Buaya
"Sedangkan di Kampung Jawa berukuran dua meter terdiri dari induk dan anaknya,” katanya, Senin (12/8/2019).
Untuk didekat Rusen sendiri, kata Chanda, dirinya belum bisa memastikan apakah termasuk jenis betina atau jantan, namun dengan pola buaya yang soliter tadi, bisa jadi buaya yang dekat Rusen berjenis jantan.
Namun untuk memastikanya, harus melakukan kontak langsung dengan buaya tersebut sehingga bisa diketahui jenis dari buaya itu.
Disinggung apakah buaya ini masuk dalam habitat aslinya atau migrasi dari daerah lain, Chanda belum bisa memastikan juga, tapi dia bisa memprediksi bahwa keberadaan buaya bisa saja dari muara lainnya.
Chanda mengingatkan bahwa buaya muara sifatnya ganas, dan tentu dengan kemunculan buaya ini menjadi perhatian bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati terutama yang berada di kawasan di pinggiran sungai.
Langkah-langkah selain melakukan upaya penangkapan buaya, dengan meminta masyarakat agar mengurangi pembuangan limbah daging seperti ayam atau jenis lainnya di sungai yang bisa jadi memancing keberadaan buaya.
“Sebaiknya limbah daging agar dikumpulkan dan tidak dibuang di sungai,” imbaunya.