Samhudi: Di Daerah Penerimaan Kurikulum 2013 masih Banyak Kendala
Guru kelas 6 SDN 10 Sungai Ambawang, Samhudi mengaku dalam penerapan Kurikulum 2013, masih banyak mengalami kendala.
Samhudi: Di Daerah Penerimaan Kurikulum 2013 masih Banyak Kendala
KUBU RAYA- Berdasarkan pada Permendikbud nomor 160 tahun 2014 pasal 4 bahwa "Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020.
Menyikapi peraturan tersebut SDN 10 Sungai Ambawang juga sudah menerapkan pelaksanaan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013 disemua jenjang kelas. Meski dalam pelaksanaannya masih banyak terdapat kendala.
SDN 10 Sungai Ambawang memiliki kurang lebih 118 siswa yang terbagi menjadi 6 kelas. Satu kelasnya sekitar 20 orang siswa. Penerapan Kurikulum 2013 sendiri sudah dilaksanakan sejak tahun ajaran 2016/2017 namun tidak dapat dipungkiri hingga saat ini penerapan Kurikulum 2013 memang belum sepenuhnya terlaksana.
Baca: KPU Sanggau Gelar Rapat Evaluasi Fasilitasi Kampanye Pemilu 2019
Baca: Umi Kalsum Nenek Bilqis Marah Jika Ayu Ting Ting Sering di Rumah: Udah Kaya Lu!
Guru kelas 6 SDN 10 Sungai Ambawang, Samhudi mengaku dalam penerapan Kurikulum 2013, masih banyak mengalami kendala.
Seperti materi pembelajaran yang dianggap cukup tinggi, sehingga siswa cukup kesulitan memahami materi pelajaran.
" Siswa kelas 4 saja materi pelajarannya untuk yang kelas 6. Jadi ya harus ekstra mengajarkan kepada anak-anak, sedangkan di K-13 anak diminta untuk lebih mandiri, dan aktif belajar tidak hanya di sekolah," ujar Samhudi.
Tidak hanya itu media yang di gunakan pun seadanya, tidak seperti di sekolah-sekolah favorit atau di kota besar. Penggunaan media elektronik sebagai alat untuk mengajar masih kurang dimanfaatkan. Hal ini dikarenakan tidak semua tenaga pengajar memahami penggunaan media elektronik tersebut.
"Kita punya buku yang lengkap, tapi kalau untuk guru tetap harus mencari buku-buku tambahan. Karena materi di setiap buku tidak semuanya lengkap dan juga untuk anak-anak memang perlu buku tambahan," ujarnya.
"Untuk media elektronik seperti proyektor kita punya. Tapi tidak semua guru di sini bisa menggunakannya. Kita tetap memerlukan bantuan dari TU kalau ingin menggunakan media elektronik ketika mengajar," tambah Guru kelas yang juga di sebut sebagai Wakil Kepala Sekolah tersebut.
Di samping itu, Samhudi juga menyampaikan untuk kondisi ruang kelas memang sudah bagus. Gedung yang digunakan pun terbilang masih baru, namun dirinya dan guru-guru lain mengeluhkan keadaan toilet sekolah. Yang sudah miring dan membahayakan bagi siswa.
"Kalau udah ruang kelas dan lainnya sudah bagus, mengajar juga sudah nyaman. Yang sekarang perlu di perhatikan ya toilet di belakang itu. Sudah miring dan ditakutkan nanti roboh. Sedangkan dana untuk pembangunannya belum ada," Ujarnya.
Selain keadaan sekolah dan proses belajar mengajar, Samhudi juga menyampaikan harapannya kepada orang tua siswa. Agar terus membimbing anak-anaknya belajar di rumah. Sehingga tidak hanya belajar di rumah, tetapi siswa juga belajar di rumah. Karena pada kurikulum 2013 orang tua siswa juga di tuntut aktif mendampingi anak dalam pembelajaran di luar sekolah. (Marpina Sindika Wulandari)