Damkar Sintang Sudah Tangani 23 Karhutla, Dua di Antaranya Lahan Perusahaan Sawit
Kepala Seksi Pencegahan Penanggulangan Kebakaran Satpol-PP dan Damkar Sintang, Yudius menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sudah menangani 23 kasus
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Damkar Sintang Sudah Tangani 23 Karhutla, Dua di Antaranya Lahan Perusahaan Sawit
SINTANG - Kepala Seksi Pencegahan Penanggulangan Kebakaran Satpol-PP dan Damkar Sintang, Yudius menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sudah menangani 23 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Sintang.
"Sampai hari sudah 23 kali kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sintang. Terakhir kemarin sore kita tangani di Mambok seluas 1.5 hektar dan BTN Selamat Datang seluas 2 hektar," katanya, Minggu (4/8/2019) pagi.
Menurutnya memang sejak memasuki bulan Juli 2019, penanganan kejadian kebakaran hutan dan lahan mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan pernah dalam satu hari pihaknya menangani 3-4 titik kebakaran lahan.
"Ini luar biasa, karena dalam satu hari kita bisa menangani 3 bahkan 4 kebakaran lahan. Bulan Juli dan Agustus ini hampir tiap hari lah kita menangani karhutla dan rata-rata yang kita tangani adalah lahan gambut," terangnya.
Baca: Sutarmidji Harap Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional
Baca: HASIL & KLASEMEN Liga 1 - Berbagi Poin, Borneo FC Geser Bhayangkara, PSS Sleman Salip Persebaya
Baca: Terkait Permintaan KTNA, Ini Tanggapan Gubernur Kalbar
Oleh karena itu, pihaknya juga mengalami kesulitan dalam memadamkan api. Sebab lahan gambut memerlukan waktu dan kesabaran agar betul-betul sampai padam, jika tidak maka api akan muncul kembali saat panas terik.
"Karena kalau lahan gambut hanya padam di bagian atas tidak sampai bawah, besoknya kalau panas terik bisa naik lagi apinya. Makanya kita sampai menggunakan racun api untuk memastikan api padam sampai ke akar," ujarnya.
Sejauh ini menurut Yudius beberapa kecamatan yang telah terjadi kebakaran hutan dan lahan sesuai laporan dan ditangani yaitu Kecamatan Sintang, Kecamatan Kelam Permai, Kecamatan Dedai, dan Kecamatan Sungai Tebelian.
"Kemarin yang paling besar itu ada lahan gambut yang terbakar sampai belasan hektar, yaitu lahan di belakang Jembatan Timbang, Sungai Ukoi. Lahan yang terbakar juga ada milik perusahaan sawit itu PT SAM dan PT Julong Group," ujarnya.
Terkait penyebab kebakaran sendiri, dirinya tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. Tapi dari penanganan yang dilakukan, memang ada indikasi kebakaran tersebut dilakukan secara sengaja oleh orang tidak bertanggungjawab.
Lebih lanjut, Yudius mengatakan bahwa memang petugas pemadam kebakaran Kabupaten Sintang sangat keteteran dalam hal penanganan. Bahkan sampai diturunkan kekuatan maksimal hingga 100 orang personel juga masih kesulitan.
"Kita kadang turunkan personel dengan jumlah maksimal masih keteteran. Karena di lapangan yang betul-betul bekerja itu damkar, instansi lain hanya mendampingi. Ditambah kadang kita kesulitan sumber air," pungkas Yudius.