Epy Kusnandar Derita Penyakit Mematikan Seperti Agung Hercules, Kondisinya Sekarang Seperti Ini!
Komedian Epy Kusnandar Derita Penyakit Mematikan Seperti Agung Hercules, Kondisinya Sekarang Seperti Ini!
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Komedian Epy Kusnandar Derita Penyakit Mematikan Seperti Agung Hercules, Kondisinya Sekarang Seperti Ini!
Kabar mengejutkan datang dari dunia selebriti.
Sore ini, Kamis (1/8/2019) Agung Hercules dikabarkan tutup usia.
Agung Hercules meninggal setelah hampir satu tahun mengidap kanker otak.
Sang istri, Mira Rahayu sempat menyebutkan kalau penyakit yang diderita Agung Hercules adalah Glioblastoma stadium 4.
Tidak diketahui sejak kapan penyakit ini mulai tumbuh dan menggerogoti tubuh Agung Herules.
Pasalnya, Agung Hercules hanya mengaku merasakan beberapa gejala namun dokter mendiagnosis itu bukanlah penyakit serius.
“Iya saya sedang sakit di dada, di kuping juga jedag-jedug, kepala cekat-cekot, sudah periksa ke dokter juga katanya kolestrol tinggi,” tutur Agung Hercules seperti dikutip Nakita pada Juni 2019.
Pelantun lagu ‘Astuti’ ini mengaku sempat depresi saat menderita sakit namun sedang belajar untuk ikhlas.
Siapa sangka Anda, Agung Hercules bukanlah satu-satunya yang menderita penyakit kanker otak ini lho.
Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan sosok Epy Kusnandar si 'Preman Pensiun'.
Kanker otak juga yang ia derita membuat dirinya divonis hanya memiliki sisa hidup 4 bulan lagi.
Hal ini tentu membuat keluarga dan orang-orang terdekat Epy Kusnandar merasa sedih.

Awalnya, Epy kerap muntah-muntah, merasakan sakit di kepala, demam tinggi, hingga tekanan darahnya naik.
Namun, berbeda dengan Agung yang harus tutup usia karena kanker otak, Epy justru berangsur pulih.
Pemeran utama sinetron dan film Preman Pensiun ini mengaku sembuh dari kanker otak usai melakukan pengobatan alternatif.
Kini Epy Kusnandar sudah kembali beraktifitas seperti biasa, bahkan semakin sering tampil membintangi sinetron dan film.
Ternyata Merokok Bisa Sebabkan Kanker Otak
Peneliti Joshua Muscat dari Penn State College of Medicine menjelaskan perokok pagi hari memiliki tingkat nikotin yang tinggi dan racun lain dari tembakau di tubuhnya.
Mereka juga lebih kecanduan daripada perokok yang menahan diri untuk tidak merokok setengah jam atau lebih setelah bangun tidur.
Untuk mengetahui mengapa ada perokok yang terkena kanker dan tidak, Muscat dan timnya meneliti adakah kaitan antara risiko kanker dengan kebiasaan mengisap rokok pertama pada pagi hari.
Penelitian pertama melibatkan 4.775 pasien kanker paru dan 2.835 perokok lain yang tidak memiliki kanker paru-paru.
Mereka yang merokok 30 menit setelah bangun tidur berisiko 1,79 kali lebih tinggi menderita kanker paru-paru dibandingkan dengan mereka yang menunggu lebih dari 60 menit.
Sementara itu, orang-orang yang merokok 31-60 menit setelah bangun memiliki risiko 1,31 kali dibandingkan dengan mereka yang menunggu setidaknya satu jam.
Penelitian kedua melibatkan 1.055 orang dengan kanker otak dan leher serta 795 orang yang merokok tetapi tidak menderita kanker otak dan leher.
Mereka yang merokok dalam waktu 30 menit saat bangun berisiko 1,59 kali menderita kanker otak dan leher dibandingkan dengan mereka yang menunggu satu jam.
Adapun risiko perokok yang merokok 31-60 menit setelah bangun 1,42 kali daripada mereka yang menunggu setidaknya satu jam.
Para peneliti mengatakan, temuan ini dapat membantu mengidentifikasi perokok yang berisiko sangat tinggi terhadap kanker paru-paru, otak, dan leher serta mendapat manfaat dari program penghentian merokok yang ditargetkan.
Kendati demikian, risiko menderita kanker tetap tinggi pada mereka yang masih meneruskan kebiasaan merokoknya tanpa melihat waktu. (*)