Kronologi Kecelakaan Maut Pengendara Motor dan Truk Kontainer di Depan Brimob Jalan Adi Sucipto

Kronologi Kecelakaan Maut Pengendara Motor & Truk Kontainer di Depan Brimob Jalan Adi Sucipto

Penulis: Ferryanto | Editor: Nasaruddin
Kolase Tribun Pontianak
Kronologi Kecelakaan Maut Pengendara Motor dan Truk Kontainer di Depan Brimob Jalan Adi Sucipto 

Nurdin Bin Achmad, warga gang teladan, kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya menjadi korban meninggal dunia pada perisitiwa nahas di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Kecelakaan tersebut melibatkan seroang pengendara sepeda motor dengan sebuah truk kontainer.

Pengendara roda dua terlindas ban belakang sebelah kanan truk, yang membuat korban tewas seketika di lokasi kejadian.

Saat Tribun tiba di rumah duka, terlihat sudah ramai sanak keluarga yang berdatangan untuk melayat.

Tampak satu orang pemuda berusia sekira 25 tahun duduk di kursi teras rumah dengan posisi membungkuk dengan mengenakan baju Koko berawarna putih terisak-isak menangis.

Anak bungsu korban bernama Tari yang ditemui Tribunpontianak.co.id di halaman rumah mengatakan bahwa pemuda berkulit putih dan dengan tubuh tinggi tersebut merupakan anak kedua korban yang masih sangat syok atas kepergian sang ayah tercinta.

"Dia Abang, Abang itu nomor 2, kalau tari nomor 4, tari anak bungsu," katanya.

Kesedihan juga tampak jelas di wajah Tari, dengan menitiskan air mata dan terkadang terbata, ia menuturkan bahwa sang ayah sore tadi hendak pergi untuk mencari anak udang yang memang biasa ia gunakan sebagai umpan pancingnya, karena sang ayah hoby memancing.

Biasanya, sang ayah mencari udang bersama keponakannya, namun saat sore hari tadi, saat ia hendak mengajak keponakannya, sang keponakan mengatakan memiliki firasat yang tak enak, sehingga memutuskan untuk tidak pergi.

"Bapak tu tadi ceritanya mau cari anak udang, terus bawa alat-alat untuk cari anak udang, terus pergi," ungkapnya.

"Biasanya berdua sama keluarga, keponakan bapak, tapi tadi keponakan bapak itu bilang, pak den pegilah sendiri Jak, saya ndak enak badan Ndak enak perasaan juga, pergilah bapak tu, Ndak taunya udah dapat kabar udah meninggal," lanjutnya.

Biasanya sang ayah pergi untuk mencari anak udang pada sore hari, dan sekira malam hari sang ayah telah kembali kerumah dengan membawa hasil.

"Bapak itu kadang nyarinya di makam pahlawan, tapi ini tadi ndak tau mau nyari dimana, biasanya juga di Ayani, pergi sore biasa jam 8 itu udah pulang," katanya

Baginya, sang ayah merupakan sosok yang begitu penyayang kepada Keluarga, dan sosok yang sangat perhatian kepada Keluarga.

"Bapak itu sama keluarga sayang, supel orangnya, dia juga Ndak banyak ngomong tapi sayang,"katanya dengan terisak.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved