Pileg 2019
KPU Tetapkan 30 Kursi DPRD Kota Singkawang
Kebetulan tidak ada caleg dari partai tersebut yang terpilih, maka tidak ada masalah sampai saat ini
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Jamadin
KPU Tetapkan 30 Kursi DPRD Kota Singkawang
SINGKAWANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang telah menetapkan perolehan kursi partai politik dan calon terpilih anggota DPRD Kota Singkawang pada pemilu tahun 2019.
Rapat pleno penetapan dilakukan di Hotel Swiss Belinn, Komplek Singkawang Grand Mal, Jalan Alianyang, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Senin (29/7/2019) malam.
"Alhamdulillah kita sudah melaksanakan penetapan perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPRD Kota Singkawang pada pemilu tahun 2019 dengan jumlah 30 kursi," kata Ketua KPU Kota Singkawang, Riko, Selasa (30/7/2019).
Baca: Stok Sapi Masih Aman, Munaji: Kalbar Masih Tergantung pada Madura
Baca: Seratusan Pembalap Malaysia dan Indonesia Bakal Ramaikan Tour De Malindo
Riko mengungkapkan ada satu partai politik yakni Partai Berkarya yang belum menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).
Hal ini telah dituangkan dalam berita acara dan disampaikan pada rapat pleno perolehan kursi partai politik dan calon terpilih anggota DPRD Kota Singkawang pada pemilu tahun 2019.
"Kebetulan tidak ada caleg dari partai tersebut yang terpilih, maka tidak ada masalah sampai saat ini," tuturnya.
Usai sidang, KPU akan berkoordinasi dengan sekretaris dewan (sekwan) DPRD Kota Singkawang untuk melakukan proses pemberkasan.
Koordinasi pun telah dilakukan KPU Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) beraama pemerintah provinsi maupun kabupaten kota se-Kalbar.
Apa saja persyaratan dokumen yang diminta oleh gubernur melalui sekretaris DPRD kabupaten kota akan disampaikan.
"Dan sampai saat ini berkas itu sudah kita siapkan, hanya saja secara resmi setelah penetapan baru kita sampaikan ke sekwan," ungkap Riko.
Sementara itu Calon Anggota Legislatif (Caleg) terpilih DPRD Kota Singkawang, Sumberanto Tjitra berkomitmen mewujudkan misinya membangun Kota Singkawang yang lebih maju.
Dalam lima tahun ke depan dirinya akan fokus melakukan pembenahan infrastruktur dan masalah kebersihan lingkungan, penanggulangan banjir, air bersih dan pelayanan publik di Kota Singkawang.
"Saya komitmen dengan apa yang sudah menjadi misi saya mengawal visi misi kepala daerah," katanya, Senin (29/7/2019).
Baca: Seratusan Pembalap Malaysia dan Indonesia Bakal Ramaikan Tour De Malindo
Caleg yang terpilih tiga periode ini memastikan hal tersebut menjadi skala prioritas dirinya dalam lima tahun ke depan untuk kemajuan Kota Singkawang.
Dari pengamatannya, ada beberapa titik pada daerah Kecamatan Singkawang Barat yang menjadi daerah pemilihannya selalu menjadi langganan banjir ketika hujan turun.
Di antaranya sepanjang Jalan Hermansyah, Jalan Tani, Jalan Syafiuddin dan termasuk kawasan Pasar Turi. "Hampir setiap kali hujan tergenang," tuturnya.
Sumberanto juga menyoroti kondisi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sejumlah wilayah Kota Singkawang yang tampak kotor dan jorok.
Ia meminta Pemkot Singkawang untuk membongkar TPS-TPS yang ada. Bukan tanpa alasan, ia menilai Singkawang sebagai kota wisata harus bersih, indah dan rapi
"Tidak boleh ada hal-hal yang jorok dan bau di Kota Singkawang," ucapnya.
Namun sebelum dibongkar, harus ada peningkatan sarana dan prasarana dalam yang dibutuhkan untuk mendukung kebersihan kota.
Hal itu erat kaitannya dengan kendaraan sampah, jumlah petugas dan lainnya. Ia menilai untuk memenuhi itu tak memerlukan dana yang begitu besar.
"Saya akan dorong melalui anggaran untuk kemajuan Kota Singkawang. Singkawang harus bersih," ujar Sumberanto.
Baca: VIDEO: Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-1, Kepala Bea Cukai Tertarik Berita Online Tribun Pontianak
Kemudian persoalan air bersih dimana masyarakat bergantung pada distribusi air dari PDAM. Namun belakangan masyarakat mengeluh karena air yang datang kotor dengan berbagai macam warna.
Perlu ada standarisasi yang baik dalam pengolahan air bersih. Tak hanya itu, tata kelola manajemen juga memerlukan perbaikan guna meningkatkan pelayanan.
Selain itu PDAM harus membangun waduk untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan. Waduk tersebut berfungsi menampung air hujan.
Tampungan air tersebut menjadi bahan baku air selain dari sumber-sumber yang lain. "Ke depan harus dipikirkan," pintanya.
Kemudian peningkatan pelayanan publik juga perlu dibenahi. Terutama proses perizinan yang tak memakan waktu lama dan biaya yang terlalu besar.
Singkawang tidak akan menjadi sebuah kota dengan tingkat investasi yang semakin baik tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan umumnya.
"Saya akan terus memantau dan mengawal kerja pemerintah untuk kemajuan Kota Singkawang," tegasnya.