Yusniardi Ingin Ubah Stigma Masyarakat dengan Kelor Sumber Manfaat

Pertama kali, ia mencoba dengan jambu biji miliknya yang saat itu terserang oleh kutu.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SEPTI DWISABRINA
  Pemilik budi daya daun kelor, Yusniardi di kediamannya, Kamis (25/7/2019) 

Di masyarakat sendiri, masih ada kekeliruan yang terjadi, seperti dalam proses pengolahan daun kelor menjadi sayuran. Di mana, masyarakat belum menerapkan metode untuk mengunci nutrisi.

Daun kelor ini tidak boleh dipanaskan dengan suhu diatas 50° celcius agar tidak rusak. Alangkah lebih baiknya berada di suhu ruangan maksimal 35° celcius agar nutrisi tetap terjaga.

Situs Organisasi Pangan Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan, tanaman Moringa Oleifera (Kelor) memiliki banyak kandungan gizi. Daun, biji, kulit hingga akarnya memiliki guna yang baik untuk kesehatan manusia, ternak dan lingkungan.

Kandungan nutrisi daun kelor adalah sebanyak 100 gram terdiri dari 92 kalori energi; 6,8 gram protein; 1,7 gram lemak; 12,5 gram karbohidrat; dan 0,9 gram serat. Daun kelor juga mengandung beberapa jenis vitamin yang penting.

Meskipun dengan banyak kandungan nutrisi yang baik, masih ada masyarakat yang menganggap daun kelor bagian dari hal-hal mistis, dan ini tidak dapat di pungkiri.

"Yang mengatakan bahwa kelor itu superfood bukan kita tapi PBB, FAO dan PBB sudah meneliti bahwa kelor itu bisa dijadikan pangan untuk nutrisi. Kelor ini memiliki segudang manfaat, sangat banyak yang masih bekum tahu," terang Yusniardi

Tujuan awal adalah mengedukasi masyarakat terlebih dahulu dan edukasi tersebut tidak hanya berupa teori namun juga praktek, bagaimana cara menanam dan mengelolanya dengan menjadi berbagai olahan.

Daun kelor dapat tumbuh subur di bawah paparan sinar matahari. Sehingga menghasilkan warna hijau yang pekat. Jika ingin mengambil daun kelor, harus sebelum pukul 10 pagi dan sesudah pukul 3 sore. Karena diantara jam 10 dan jam 3 masih menghasilkan sinar ultraviolet.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menanam daun kelor di masing-masing rumah tangga dan bisa di panen sewaktu-waktu. Yang kemudian selain untuk sayur juga dapat dioleh menjadi bubuk teh, sirup, pupuk cair organik dan kosmetik kecantikan.

Jika ada masyarakat yang ingin membudidayakan daun kelor dapat menghubunginya untuk mengetahui proses budi daya daun kelor seperti di kebun miliknya.(mg2)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved