Angkat Kearifan Lokal Lewat Game, BDD Wadahi Developer Lokal
Hari Santosa Sungkari mengungkapkan, saat ini pangsa pasar game di seluruh dunia dua kali lebih besar ketimbang film.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Ishak
Angkat Kearifan Lokal Lewat Game, BDD Wadahi Developer Aplikasi dan Game Lokal
PONTIANAK - Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Santosa Sungkari mengungkapkan, saat ini pangsa pasar game di seluruh dunia dua kali lebih besar ketimbang film.
Menjadi developer atau pengembang game menurutnya lebih sulit daripada aplikasi. Membuat sebuah game, hendaknya memberikan dampak positif bagi semua orang.
"Saya ingin ada game yang lahir dari Kota Pontianak yang mengangkat kearifan lokal," ujarnya saat membuka Bekraf Developer Day (BDD) di Hotel Ibis Pontianak, Sabtu (20/7/2019).
Dirinya juga mengingatkan para anak muda untuk tidak mempertimbangkan persoalan modal dalam usaha.
Baca: Bekraf Wadahi Potensi Generasi Muda Kalbar dengan Kegiatan BDD
Baca: BDD Hadirkan Sejumlah Praktisi dan Ahli Industri Kreatif Digital
Karena ia menilai, modal adalah urusan kesekian, paling utama adalah membangun kepercayaan.
"Media sosial bisa digunakan untuk membangun kepercayaan itu," imbuh Hari.
Bicara soal dunia digital, lanjutnya, tidak hanya semata soal aplikasi dan game, tetapi ada banyak hal lainnya seperti musik, film, iklan, baca berita, belanja dan sebagainya.
Dunia digital sudah menjadi bagian aktivitas masyarakat.
Namun demikian, Hari mengingatkan keberadaan dunia digital jangan disalahgunakan untuk menyebar hoax.
Sebaliknya, kemajuan digital digunakan untuk menyebarkan inovasi.
"Anak jaman milenial sekarang ini lebih dipermudah dengan adanya kemajuan teknologi," sebutnya.
Baca: FOTO: Pembicara Sampaikan Materi di Kegiatan Bekraf Developer Day di Hotel Ibis Pontianak
Baca: Bekraf Dorong Kontribusi Industri Kreatif Digital di Kalbar
Terkait digelarnya BDD, Hari menjelaskan, kegiatan ini untuk mewadahi developer lokal, khususnya anak muda di Pontianak agar mampu mengatasi masalah dan memberikan solusi untuk masyarakat melalui teknologi dalam bentuk aplikasi dan game.
"Tahun ini penyelenggara memang menyasar kota-kota dimana orang-orang menganggap tidak ada perkembangan ekonomi digital. Dan hal itu terbukti bahwa di Kota Pontianak ada komunitas ekonomi digital," tukasnya.
Perkembangan teknologi, kata dia, juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi akan maju apabila muncul pengusaha-pengusaha baru.
Disebutkan Hari, diseluruh Indonesia setidaknya ada 1.900 start up termasuk yang diciptakan oleh anak muda Kota Pontianak.
"Perkembangan teknologi tidak hanya mempermudah dalam memperoleh informasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian," pungkasnya. (*)