STQ Nasional XXV

Puji Kerukunan Kalbar, Menag Buka STQ dengan Pukulan Beduk

Lukman mengatakan STQ merupakan ajang bagi pencinta seni pembaca dan penghafal Alquran yang digelar dua tahun sekali.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Lukman Hakim Saifuddin 

Menteri Agama yang menggunakan batik tiba di venue utama didampingi Gubernur Kalbar Sutarmidji, Wakil Gubernur Ria Norsan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wakil Wali Kota, Bahasan. Pembukaan juga dihadiri pejabat kementerian, gubernur dan wakil gubernur se-Indonesia, jajaran pejabat forkopimda dan segenap tamu undangan.

Defile peserta mengawali acara pembukaan, dengan total 543 peserta dari 34 kafilah seluruh provinsi di Indonesia. Ketua Umum STQ Nasional XXV, Sy Kamaruzaman, mengatakan total peserta bersama ofisial dan pelatih mencapai 1.000 orang lebih.

Proses pembukaan ditandai pemukulan beduk oleh Menteri Agama bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, beserta pejabat forkopimda. Pembukaan juga dimeriahkan dengan penyalaan meriam karbit sebanyak 25 kali.

Di hadapan Menteri Agama, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyampaikan rasa terima kasih atas dipilihnya Pontianak, Kalimantan Barat, sebagai tuan rumah.

"Kita secara resmi ditunjuk sebagai tuan rumah kurang lebih tujuh bulan lalu, kita telah memaksimalkan seluruh persiapan hingga hari H," ujarnya.

Midji juga menyampaikan tentang keunikan di dalam penyelenggaraan STQ nasional. Keunikan itu berupa mimbar musabaqah yang dibangun di atas Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia yang membelah wilayah Kalimantan Barat.

Baca: Hari Ini, Sutarmidji Diagendakan Menerima Kunjungan Pemprov Kalteng

Selain itu, venue STQ yang dibangun di titik nol derajat lintang selatan-lintang utara di Tugu Khatulistiwa. Ia menuturkan hal tersebut merupakan satu-satunya yang ada selama sejarah penyelenggara STQ. "Semoga itu menjadi penguat keimanan terhadap rahasia Allah. Karena secara ilmiah atau astoronomi yang belum digali di LU, barang yang mengapung akan berputar berlawanan arah," kata mantan Wali Kota Pontianak ini.

"Di kawasan tersebut juga telur bisa mudah berdiri. Ada pula tumbuh aloevera yang pelepahnya bisa seberat 2,5 kg. Sementara bibit yang sama tidak bisa tumbuh seperti di sini," ujar Midji mempromosikan satu di antara keunikan Pontianak.

Midji mengatakan keunikan itu merupakan rahasia Allah yang patut disyukuri. "Semoga kita diberikan kemudahan untuk kemajauan dan teknologi," ujarnya.

Pawai Taaruf
Sebelumnya, sebanyak 16 provinsi di Indonesia, serta 4 kabupaten dan kota di Kalbar ikut serta dalam pawai taaruf Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Nasional XXV dengan start di depan Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (29/6) pagi.

Di tengah hangat mentari pagi, Gubernur Kalbar Sutarmidji, melepas peserta yang diawali dengan sambutan. Di awal sambutannya, ia mengucapkan kepada pejabat dan tamu undangan, selamat menikmati mentari pagi di garis khatulistiwa.

"Banyak rahasia Allah di garis khatulistiwa, semoga yang kurang sehat segera sehat," kata Sutarmidji.

Ia mengatakan kegiatan pawai taaruf merupakan kebiasaan rutin bertujuan memperkenalkan suatu event. Pawai taaruf merupakan kegiatan bernuansa Islami dengan tujuan menyemarakan STQ XXV.

Melalui kegiatan ini juga memperkenalkan adat dan budaya masing-masing daerah. "Walaupun promosi sudah gencar dilakukan," ujar Midji.

Gubernur berharap setelah selesainya STQ di Kalbar, ke depan akan digelar event serupa yang lebih menarik lagi dan menyasar generasi muda. "Saya mulai dari SD,SMP dan SMA. Kita berikan bonus menarik supaya mereka tertarik," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved