Pilpres 2019

Pengamat Hendri Satrio Sebut Hanya PKS Berpeluang Oposisi, Mardani Ali Sera: Oposisi Konstruktif

Menurut Hendri, elektabilitas PKS cenderung meningkat jika menjadi oposisi ketimbang bergabung dalam pemerintahan.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Youtube CNN
Sejumlah pimpinan partai, antara lain Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Mustafa Kamal, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menggelar jumpa pers di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).  

Namun hal itu tergantung dari keputusan Prabowo sebagai ketua umum.

Di sisi lain, tidak mudah bagi Partai Gerindra untuk menjadi oposisi terus menerus selama 15 tahun.

"Memang tergantung Pak Prabowo, tapi 15 tahun menjadi oposisi itu tidaklah mudah. Pasti ada kader kader ataupun simpatisan Gerindra yang 'dahaga' (kekuasaan)," ucap Hendri.

Mardani Ali Sera : Oposisi Kritis dan Konstruktif

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menginginkan partainya mengambil peran sebagai oposisi menyikapi kekalahan Prabowo-Sandi yang didukung partainya.

Ia ingin PKS menjadi oposisi yang konsisten karena ia menilai itu sejalan dengan etika dan moral dalam ranah politik.

Hal itu dikatakannya saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk 'Setelah Putusan Mahkamah', di Gado-Gado Boplo Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/06/2019).

"Secara etika ketika Pak Prabowo ditolak permohonannya oleh MK, saya pribadi menganggap akan sangat baik jika kita membangun oposisi," kata Mardani dikutip dari Tribunnews.com.

Ia menjelaskan, saat ini koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga memang sudah dibubarkan.

Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera (TRIBUNNEWS/HO)

Namun, ia berharap koalisi tersebut dapat bertransformasi menjadi kekuatan penyeimbang.

Kendati demikian, keputusan PKS menjadi oposisi akan ditetapkan pada saat musyawarah majelis syuro.

Namun, ia pribadi ingin partainya konsisten menjadi penyeimbang pemerintahan.

"Sebelumnya kita menjadi kompetitor Pak Jokowi, sekarang sudah tidak ada kompetisi, Pak Jokowi menang, kita menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif," tandasnya. (*)

Yuk follow akun Instagram Tribun Pontianak : 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved