Pipa Induk PDAM Mempawah Bocor, RSUD dr Rubini Terpaksa Beli Air Bersih 30 Tangki Penuhi Kebutuhan

Sebenarnya kata dia, ini bukan masalah serius. Lebih bermasalah lagi kalau pelayanan saya dengan pasien tidak maksimal, ini hanya masalah duit saja.

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/YA' M NURUL ANSHORY
Petugas RSUD dr Rubini menunjukkan sistem pengolahan air bersih mereka guna memenuhi kebutuhan air di Rumah Sakit, Kamis (27/6/2019) pagi. 

Pipa Induk PDAM Mempawah Bocor, RSUD dr Rubini Terpaksa Beli Air Bersih 30 Tangki Penuhi Kebutuhan Pelayanan

MEMPAWAH - Bocornya pipa induk di Jalan dr Rubini berdampak langsung pada pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Rubini Mempawah, dimana selama dua Rumah Sakit kekurangan air.

Karena air bersih merupakan kebutuhan pokok dalam mendukung pelayanan di RSUD dr Rubini, Direktur RSUD dr Rubini, Mempawah, dr David Sianipar terpksa harus memesan air bersih dengan mobil tangki.

"Semenjak terjadi kebocoran pipa induk PDAM di jalur Jalan dr Rubini, kita sempat terjadi kesulitan air, beberapa hari air tidak jalan. Dalam dua hari ini kami terpaksa mendatangkan air dengan truk tangki, karena pasokan air kita kecil dan kebutuhan kita besar," ujarnya, saat ditemui di ruang kerja, Kamis (27/6/2019).

Menurut David, pihak Rumah Sakit wajib memenuhi pelayanan dengan maksimal, bagaimanapun caranya, karena masyarakat tidak mau tau apa yang terjadi.

Baca: Pipa Induk Bocor di Bawah Rumah Warga, PDAM Mempawah Terpaksa Gali Ruang Tamu Sedalam 1 Meter

Baca: Warga Ngeluh Air Tidak Jernih, Direktur PDAM Mempawah Akui Pelayanan Masih Belum Optimal

"Jadi tidak ada urusan, karena masyarakat tidak mau tau, pokoknya air harus ada. Kita sebagai pemberi pelayanan ya begitu juga, kita tidak usah menyerah dengan situasi, jangan juga menyalahkan PDAM, tidak bisa," tuturnya.

Masyarakat harus terlayani kata David, jadi kami datangkan terus air bersih pakai mobil tangki itu, isi saja terus katanya.

"Dalam dua hari saja kita sudah mengisi tiga puluh tangki, satu tangki nya sekitar Rp 3 jutaan, ya nggak apa-apa saya bilang, itu tidak masalah, demi pelayanan," ujarnya.

Sebenarnya kata dia, ini bukan masalah serius. Lebih bermasalah lagi kalau pelayanan saya dengan pasien tidak maksimal, ini hanya masalah duit saja.

Baca: PDAM Mempawah Ancam Putus Meteran Jika Menunggak Lebih Dari Tiga Bulan

"Kalau duit itu masih bisa dicari, ditutup dan di upayakan, jadi kemarin air macet sejak hari Senin setengah hari, Selasa satu hari full dan Rabu setengah hari, kalau hari Kamis ini macet lagi bearti sudah hari ketiga," tuturnya.

Apapun cerita yang terjadi kata dia, sepanjang air itu belum normal kita harus terus mengadakan air dengan cara membeli dan diangkut pakai mobil tangki.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved