Mendikbud Tambah Kuota Jalur Prestasi, Hari Ini Mulai Penerimaan Siswa Baru

Pengennya sih pake prestasi. Tapi takut gak keterima, masih kompromi dulu sama orang tua gimana baiknya

Editor: Jamadin
Kolase/Tribunpontianak.co.id
Kalbar 24 Jam - Aksi Driver Ojol Ringkus Jambret, Perahu Tenggelam Sungai Landak, hingga Vandalisme 

Mendikbud Tambah Kuota Jalur Prestasi, Hari Ini Mulai Penerimaan Siswa Baru

PONTIANAK - Setelah terjadi pro kontra di masyarakat terkait Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akhirnya memutuskan untuk merevisi Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Jalur prestasi yang memiliki kuota lima persen akan ditingkatkan pada kisaran 15 persen.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Suprianus Herman mengatakan untuk di Kalbar sendiri juga sudah melakukan revisi kuota tersebut, bahkan telah disesuaikan dan ditandatangani Gubernur Kalbar.

“Kuota jalur prestasi yang semula hanya lima persen direvisi dan mendapat penambahan kuota menjadi 15 persen. Sedangkan untuk kuota perpindahan orang tua tetap lima persen,” jelas Suprianus Herman, Minggu (23/6).

Ia mengatakan berdasarkan rapat tim (ratim) Kemendikbud beberapa hari lalu menteri sudah memberikan edaran tentang revisi Permendikbud terkait revisi kuota PPDB tahun 2019. Menurutnya revisi itu sebenarnya hanya mengenai kuota jalur prestasi dan zonasi.

Baca: Perempuan Singkawang Kerja Tanpa Upah, 29 Perempuan Korban Pengantin Pesanan

Sementara di Kalbar sendiri pada saat revisi keluar, Suprianus mengaku sudah langsung melaporkan ke gubernur. Ia juga sudah memberikan sosialisasi terkait revisi kuota PPDB ini kepada pihak Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan untuk sistem juga sudah menyesuaikan.

"Karena kita kerjasama dengan Telkomsel. Jadi sistemnya juga tidak susah. Tinggal klik langsung berubah," ujarnya.

Ia mengatakan semua sekolah yang ada di Kalbar juga sudah tahu mengenai kabar ini. Melalui kepala sekolah atau operator sekolah yang sudah diberikan informasi untuk diteruskan kepada siswa, orangtua, maupun masyarakat.

"Karena di era digital pemberitahuannya sudah gampang. Kalau dikumpulkan dulu tidak mungkin, jadi kita beritahu via Whattsap saja jadi sekali sebar semua tahu," jelasnya.

Ia mengatakan dilakukan perombakan ini langsung dari pusat untuk mengakomodir anak-anak yang berprestasi.

Kalau tahun sebelumnya menggunakan 100 persen nilai. Tapi prestasi bisa akademis non akademis. Ia juga mengimbau bagi siswa yang akan mendaftar PPDB 2019, untuk pendaftaran akan dibuka besok pagi (hari ini). Jadi persiapkan apa yang perlu dipersiapkan.

"Untuk calon peserta didik yang ingin masuk SMA bisa melakukan pendaftaran besok. Untuk orangtua segera daftarkan anaknya. Tidak usah khawatir karena sistem masih sama seperti tahun-tahun lalu," ujarnya.

Secara umum orang tua juga sudah tau dengan sistem ini pada saat penerimaan nomor Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) SMP. Para orang tua, menurutnya sudah diberi sosialisasi dari pihak sekolah terkait PPDB tahun ini.

Ia mengimbau untuk siswa agar mendaftar saja dan jangan kawatir karena sistem ini dibuat hanya untuk pemerataan pendidikan dan pemerataan mutu pendidikan, serta meningkatkan akses pendidikan .
Sementara itu, Kepala SMAN 9 Pontianak, Ibrahim menyambut baik revisi PPDB Tahun 2019 soal penambahan kuota jalur prestasi ini.

Ia mengatakan tentunya pihak sekolah yang berpijak dengan undang-undang yang mengatur tentang PPDB yaitu Undang-Undang (UU) Permendikbud No 51 Tahun 2018.

Kemudian berdasarkan surat edaran Nomor 3 Tahun 2019 yang berubah menjadi Permendikbid Nomor 20 Tahun 2019.

Satu di antara kebijakannya adalah dulunya kuota 5 persen untuk jalur prestasi kini ditambah menjadi 15 persen, jalur zonasi dari 90 persen menjadi 80 persen, kuota jalur perpindahan orang tua tetap 5 persen.

"Kemudian sebelum surat edaran ini keluar kami sudah mengantongi peraturan gubernur yang berbentuk Juknis Nomor 27 Tahun 2019," ujarnya. Selaku kepala sekolah ia mengatakan tak ada masalah untuk menerapkan aturan ini dan sah-sah saja.

"Bagi kami dengan adanya revisi ini kami merasa terbantu, karena kita belum melaksanakan PPDB seperti di provinsi lain. Yang kini menjadi masalah atau kemelut karena mereka sudah melaksanakan, jadi kita termasuk yang beruntung," terangnya.

Artinya sudah ada sebuah solusi dari menteri dan Kalbar belum melaksanakannya. Namun yang bisa jadi masalah kalau sudah atau sedang dilaksanakan namun tidak bisa menyerap semua aspirasi yang di maksud.

"Kemarin jalur prestasi itu dianggap kurang dan peraturan yang terbaru sangat memberikan suatu apresiasi yang sangat tinggi kepada anak yang berprestasi baik secara ukuran akademik maupun non akademik," jelasnya.

Baca: Wali Kota Tjhai Chui Mie Beri Pendampingan

Baca: Hari Pertama Pendaftaran Siswa Baru. Peminat MIN 1 Pontianak Timur Membludak

Ia merasa bersyukur dengan kebijakan kementrian yang terbaru yang dianggap sebagai langkap yang tepat sekali.

"Jadi bagi saya sangat bagus. Apa lagi kota Pontianak ini perlu memberikan apresiasi bagi anak berprestasi karena untuk mencapai sebuah prestasi itu bukan lah hal mudah," ujarnya

Terkait pembukaan PPDB yang akan dilaksanakan serentak hari ini di Kalbar, pihak SMA N 9 pun melakukan persiapan dan melakukan beberapa inovasi.

"Beberapa inovasi yang dilakukan yaitu memberikan sosialisasi bagi para operator. Usai itu dilakukan sosialisasi untuk masyarakat dan memberikan undangan terbuka untuk mendengarkan sosialisaai terkait PPDB tahun ini agar mereka mengerti dan tidak ada kesalahpahaman," terangnya.

Saat dilakukan sosialisasi kemarin, ternyata sekitar 100 lebih masyarakat yang merupakan wali siswa yang akan mendaftarkan anaknya ikut mendengarkan paparan penjelasan. Ia mengatakan tak sedikit kesalahan terjadi.

Seperti beberapa orangtua yang mengangap siapa yang cepat mendaftar ia lah yang akan diterima, padahal semuanya kembali pada sistem zonasi.

"Ada orang tua yang bilang besok mau pergi ambil formulir jam 4 subuh dan ada juga ada yang mau salat subuh di sekolah. Itu kan lucu sekali, karena sebelumnya mereka belum memahami," ujarnya.

Namun setelah diberikan pembahasan akhirnya para orangtua pun paham dan tau bahwa tidak ada kaitannya dengan kecepatan waktu mendaftar.

Ia juga mengatakan untuk persiapan ruangan, alur untuk mendaftar, dan juga komputer yang akan digunakan sudah siap. Ia juga mengatakan bahwa untuk pendaftaran akan menggunakan seperti sistem pelayanan di bank.

"Kami sudah menyiapkan dua komputer yang akan digunakan untuk operator dan satunya untuk siswa atau orang tua siswa. Jadi waktu operator mengisi data mereka tahu dan tidak beranggapan tidak-tidak jika anaknya tidak lulus," pungkasnya.

Jadi Peluang
Sementara itu, Fuji Rahayu (15), alumni siswa SMPN 3 Pontianak mengatakan sudah tahu adanya revisi terkait kuota prestasi menjadi 15 persen, Jalur Zonasi 90 persen menjadi 80 persen. Sedangkan jalur perpindahan orang tua tetap 5 persen. Sebagai siswa yang akan melanjutkan SMA, menurutnya ini merupakan peluang siswa berprestasi.

"Menurut saya ini bagus, soalnya anak berprestasi bisa mengandalkan prestasinya. Kalau cuma lima persen rasanya sangat sedikit, sedangkan peminat masuk lewat jalur prestasi banyak, " ujarnya.

Siswa lainnya, Muhammad Ikhsan Dani Putra (14) alumni SMP N 3 Pontianak mengaku akan mendaftar di SMAN 1 Pontianak. Dani mengatakan ia saat ini sedang dilema apakah ikut jalur zonasi atau prestasi. Karena kalau melalui jalur prestasi ia takut tak lulus karena kuota yang sedikit dan peminatnya banyak.

"Pengennya sih pake prestasi. Tapi takut gak keterima, masih kompromi dulu sama orang tua gimana baiknya," ujarnya.

Ia mengatakan mempunyai prestasi di bidang akademik dan non akademik. Di akademiknya ia pernah ikut OSN bidang MTK sewaktu SD. Sedangkan yang non akademik seperti menang lomba catur dan bridge (main kartu).

Menurutnya dengan penambahan kuota untuk jalur prestasi dari 5 persen menjadi 15 persen masih dirasa kurang. Mengingat anak yang berpreatasi di kota Pontianak ini sangat banyak di bidang akademik maupun non akademik.

Namun selepasnya dari itu semua ia sudah melakukan persiapan untuk mendaftar sekolah hari ini. "Harapan saya semoga sistemnya kembali seperti dulu," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved